Website counter

Selasa, 29 Mei 2012

Tak Ternilai

Baca : Lukas 10 : 21 – 24
Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. (Lukas 10 : 23)

Seorang teman sharing kepada saya tentang anak-anaknya. Satu hari dia mengajak kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD pergi ke sebuah taman dan mereka berdoa bersama di sana. Selesai berdoa, ia bertanya kepada dua anaknya apa yang membuat mereka bersyukur hari itu. Kedua anaknya menjawab dengan beberapa jawaban, namun ada dua jawaban yang membuatnya diam-diam menangis. Sang anak berkata ia bersyukur memiliki dua orangtua yang masih hidup dan selalu mengasihi mereka. Dia berkata sebagai ayah dia bisa memberikan mereka uang saku, baju bagus atau mainan, namun ia tak mampu membeli sebuah pujian dari anaknya sendiri. Dia menangis karena mendapatkan jawaban jujur yang tak ternilai.

Segala benda yang dijual bisa kita beli saat kita memiliki uang, namun uang tak bisa membeli segala-galanya. Kita bisa membeli tempat tidur, namun bukan tidur nyenyak. Kita bisa membeli rumah, namun bukan rumah tangga. Kita bisa membeli Alkitab, namun bukan keselamatan. Kita bisa membelikan mainan termahal, namun bukan kasih sayang. Kita bisa membayar pelacur untuk tidur dengan kita, namun bukan kepuasan. Kita bisa membayar pengawal bersenjata, namun bukan damai sejahtera. Uang memang penting dan kita selalu butuh uang, namun uang bukan segala-galanya. Yesus pernah berkata kepada para muridNya bahwa mereka harus bersukacita karena nama mereka terdaftar di sorga (Lukas 10:20). Murid-murid Yesus tak mampu memberikan banyak uang persembahan, mereka pun kalah jauh dibandingkan orang-orang Farisi dan Ahli-ahli Taurat dalam hal ibadah. Mereka tak mampu membeli sorga, namun Yesus sendiri berkata kepada mereka bahwa nama mereka terdaftar di sorga. Yesus secara tersirat menegaskan bahwa keselamatan kekal tak mampu dibeli dengan harga berapapun karena keselamatan itu anugrah.

Apakah yang selama ini kita kejar? Apakah kita hanya mengejar sesuatu yang bisa dibeli dengan uang, atau kita mengejar sesuatu yang tak ternilai seperti keselamatan kekal, kasih sayang keluarga, nama baik, dan damai sejahtera? Kejar dan raih sesuatu yang ternilai sehingga Anda selalu mampu bersukacita dalam segala keadaan. Sukacita yang tidak bisa dibeli dengan uang! • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Malam – Kamis, 17 Mei 2012
Pertanyaan    : Apakah yang selama ini aku kejar?
Aplikasi          : Kejar dan raih sesuatu yang tak ternilai.
Doa              : Tuhan, bimbing aku untuk lebih mementingkan sesuatu yang tak bisa dibeli dengan uang. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar