Baca : Lukas 10 : 25
– 37
Tetapi
untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah
sesamaku manusia?" (Lukas 10 : 29)
Semua manusia memiliki ego agar mampu bertahan hidup. Kita
menginginkan sesuatu, itu karena kita memiliki ego. Kita ingin mendapat
pengakuan, itu adalah bagian dari ego. Terkadang tanpa kita sadari kita menjadi
sangat egois, sehingga salah kaprah kalau kita memaki seseorang egois karena
dia tidak mau mengalah. Yang betul adalah orang itu memiliki ego yang tinggi.
Kita butuh ego, namun sangat berbahaya kalau kita terlalu bergantung pada ego.
Kita menjadi orang yang tidak mau menghargai sudut pandang orang lain dan merasa
pandangan kita yang paling benar. Kita menjadi orang yang demikian menyebalkan
di mata orang lain karena kita tidak pernah mau menghargai pendapat orang lain
atau tidak pernah bisa menerima kegagalan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, Ahli Taurat dalam perikop hari
ini bertanya pada Yesus bukan untuk mendapat jawaban, namun ingin mencobai
Yesus. Ia hanya ingin mendapat pembenaran dari pendapatnya sehingga apapun
jawaban Yesus, jawaban itu salah. Dimatanya sesama manusia adalah hanyalah
bangsa Yahudi, bukan yang lain. Yesus yang tahu isi hatinya tidak mendebatnya
secara terang-terangan, namun Ia memberikan perumpamaan dan membiarkan si ahli
Taurat memikirkan dan menjawab pertanyaan-Nya.
Bekerja atau melayani dengan orang ber-ego tinggi memang
kadang tidak menyenangkan. Jika gagal, semua rekan-rekannya yang disalahkan,
jika berhasil ia klaim bahwa ini karena hasil usahanya sendiri. Jangan pernah
membenci orang berego tinggi karena Yesus pun tidak membencinya. Yesus menuntun
pikiran ahli Taurat berego tinggi dengan bertanya ″menurut pendapatmu (ayat
36)″. Orang berego tinggi bertingkah menyebalkan karena ia mencari pengakuan,
sehingga kita perlu merendahkan hati untuk membimbingnya merendahkan ego
sehingga bisa menghargai perbedaan pendapat dan hak-hak orang lain. Kekerasan
tidak akan menundukkan si ego tinggi, namun kelembutan akan menundukkannya. •
Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Jumat,
11 Mei 2012
Pertanyaan : Apakah aku mau rendah hati saat menghadapi
orang berego tinggi?
Aplikasi : Gunakan kelembutan untuk menundukkan
orang berego tinggi.
Doa :
Tuhan, ajar kami rendah hati saat menghadapi orang berego tinggi. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar