Website counter

Selasa, 29 Mei 2012

Ego Tinggi

Baca : Lukas 10 : 25 – 37
Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" (Lukas 10 : 29)

Semua manusia memiliki ego agar mampu bertahan hidup. Kita menginginkan sesuatu, itu karena kita memiliki ego. Kita ingin mendapat pengakuan, itu adalah bagian dari ego. Terkadang tanpa kita sadari kita menjadi sangat egois, sehingga salah kaprah kalau kita memaki seseorang egois karena dia tidak mau mengalah. Yang betul adalah orang itu memiliki ego yang tinggi. Kita butuh ego, namun sangat berbahaya kalau kita terlalu bergantung pada ego. Kita menjadi orang yang tidak mau menghargai sudut pandang orang lain dan merasa pandangan kita yang paling benar. Kita menjadi orang yang demikian menyebalkan di mata orang lain karena kita tidak pernah mau menghargai pendapat orang lain atau tidak pernah bisa menerima kegagalan.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, Ahli Taurat dalam perikop hari ini bertanya pada Yesus bukan untuk mendapat jawaban, namun ingin mencobai Yesus. Ia hanya ingin mendapat pembenaran dari pendapatnya sehingga apapun jawaban Yesus, jawaban itu salah. Dimatanya sesama manusia adalah hanyalah bangsa Yahudi, bukan yang lain. Yesus yang tahu isi hatinya tidak mendebatnya secara terang-terangan, namun Ia memberikan perumpamaan dan membiarkan si ahli Taurat memikirkan dan menjawab pertanyaan-Nya.

Bekerja atau melayani dengan orang ber-ego tinggi memang kadang tidak menyenangkan. Jika gagal, semua rekan-rekannya yang disalahkan, jika berhasil ia klaim bahwa ini karena hasil usahanya sendiri. Jangan pernah membenci orang berego tinggi karena Yesus pun tidak membencinya. Yesus menuntun pikiran ahli Taurat berego tinggi dengan bertanya ″menurut pendapatmu (ayat 36)″. Orang berego tinggi bertingkah menyebalkan karena ia mencari pengakuan, sehingga kita perlu merendahkan hati untuk membimbingnya merendahkan ego sehingga bisa menghargai perbedaan pendapat dan hak-hak orang lain. Kekerasan tidak akan menundukkan si ego tinggi, namun kelembutan akan menundukkannya. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Jumat, 11 Mei 2012
Pertanyaan    : Apakah aku mau rendah hati saat menghadapi orang berego tinggi?
Aplikasi          : Gunakan kelembutan untuk menundukkan orang berego tinggi.
Doa                 : Tuhan, ajar kami rendah hati saat menghadapi orang berego tinggi. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar