Website counter

Selasa, 29 Mei 2012

Mati Karena Serakah

Baca : I Samuel 25 : 1 – 44
Tetapi pada waktu pagi, ketika sudah hilang mabuk Nabal itu, diceriterakanlah kepadanya oleh isterinya segala perkara itu. Lalu terhentilah jantungnya dalam dada dan ia membatu. (I Samuel 25 : 37)

Dengan deretan gigi tajam dan insting sebagai predator, ikan Pike jarang menemukan lawan sepadan di air tawar.  Berada di jajaran atas rantai makanan, Pike memangsa serangga, ikan, katak, bahkan menelan bebek hidup-hidup.  Namun, karena terlalu tamak, ikan seberat 5,4 kilogram itu mencoba menelan bulat-bulan seekor lele. Namun, akibatnya fatal, ia mati.  Pike sepanjang satu meter itu ditemukan mengambang di permukaan tambak perikanan Suffolk, Inggris, dalam kondisi lele seberat 1,3 kilogram terjebak di tenggorokannya. Diduga ia mati tersedak saat berusaha menelan mangsanya. Padahal, diketahui Pike itu telah berkeliaran di kolam tersebut sejak 10 tahun terakhir.  Dr Bruno Broughton, penasihat ilimiah untuk Klub Pike Anglers di Inggris mengatakan, Pike tersebut telah tersedak sampai mati. Sebab, lele mangsanya mencegah oksigen masuk ke insangnya. (Sumber : Vivanews - 20 Oktober 2011).

WANITA, serakah dalam hal apapun selalu membawa dampak tidak baik. Karena serakah akan harta, sampai hari ini telinga kita terbiasa mendengar ada aparat negara yang dijebloskan dalam penjara karena terbukti melakukan korupsi. Serakah akan kedudukan membuat orang rela melakukan cara-cara kotor agar bisa menang pemilihan umum sehingga memicu konflik. Serakah akan makanan membuat ada banyak orang hari ini terkena stroke, obesitas, atau kanker. Pertanyaannya sekarang, apakah kita termasuk manusia yang serakah? Ciri orang serakah yang paling mudah dilihat adalah ia tak pernah puas dengan apa yang sudah ia miliki. Misalnya ia sudah memiliki penghasilan 3 juta, ia ingin 10 juta. Sudah dapat penghasilan 10 juta, ingin penghasilan 20 juta. Bukan karena kurang, namun karena merasa kurang.

Kisah Nabal yang harus kehilangan segala-galanya, termasuk istrinya, karena terlalu serakah kiranya membuat kita benar-benar jaga hati. Harta, kedudukan, uang, atau apapun yang kita miliki memang penting. Namun jangan sampai itu semua menghalangi kita mengasihi orang lain sehingga Tuhan murka dan menghukum kita. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Senin, 14 Mei 2012
Pertanyaan    : Apakah aku mencukupkan diri dalam segala hal?
Aplikasi          : Jangan serakah.
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk tidak serakah dan mencukupkan diri dengan apa yang ada. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar