Baca : Ayub 42 : 7 –
17
Lalu TUHAN memulihkan
keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN
memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. (Ayub
42: 10)
Beberapa tahun terakhir ini, aku suka bermain game komputer
Dragon Throne. Game ini berlatar belakang zaman samkok ini, di mana aku harus
mendirikan sebuah negara lengkap dengan segala fasilitasnnya. Pertama aku
mengumpulkan pekerja, trus ekspansi wilayah. Setelah itu aku membangun kota, menentukan pajak,
membeli jenderal dan penasehat perang, membuat armada perang, bertahan dari
serangan negara musuh atau balik menyerang musuh. Di akhir permainan aku
berhasil menaklukan beberapa negara musuh dan menjadi kaisar. Kesenangan
memainkan game ini bukan karena aku bisa “cheat” supaya lekas menang atau saat
aku sudah memiliki armada perang yang sangat kuat, namun saat aku sedikit demi
sedikit membangun negara.
Sobat muda, saat kita melihat akhir kisah Ayub, sebagian
kita mungkin berpikir enak banget tuh hidupnya Ayub. Sudah kaya, kemudian
miskin, lalu kaya lagi, bahkan dua kali lipat. Memang kisah Ayub berakhir
bahagia, namun kalau kita membaca kisah Ayub dari bab 1 sampai 41, ada proses
sangat panjang untuk Ayub bisa menerima berkat Tuhan. Berbagai aniaya dan
penderitan Ayub rela jalani untuk membuktikan betapa dia sangat setia kepada
Tuhan dan membuktikan iblis kalah taruhan. Hidupmu dan hidupku pun sama-sama
mengalami proses dan setiap kita mengalami proses yang berbeda-beda.
Ada
yang Tuhan uji masalah keuangan, keluarga, pendidikan, kesehatan, keyakinan,
dll. Tuhan ijinkan aku dan kamu mengalami berbagai proses yang bagi kita saat
ini nggak nyaman banget dan sangat menyiksa, agar kelak Tuhan pun bisa
memberkati kita sama seperti waktu Dia memberkati Ayub. Kalahkan rasa malas dan
pesimis dalam menghadapi cobaan hidup karena dari kesetiaan kita menyelesaikan
satu demi satu tantangan yang ada, kelak kita akan menuai hasil yang
berlimpah-limpah. Nikmati proses kehidupan apapun yang Tuhan ijinkan terjadi
dalam hidupmu dan tetaplah menjadi anak Tuhan yang optimis menjalani hidup. •
Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan Anak
Muda – Rabu, 9 Mei 2012
Pertanyaan : Apakah aku lebih menghargai proses
daripada hasil?
Aplikasi : Kalahkan rasa malas dan pesimis.
Doa : Bantu aku Tuhan untuk lebih
menghargai proses-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar