Baca : Kejadian 21 :
8 – 21
… dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah
jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati."
Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring. (Kejadian 21 :
16)
Saya memiliki seorang sahabat yang berkerja
sebagai penjaga loket sebuah kolam renang. Selain mendapat gaji pokok, setiap
hari ia mendapat uang makan sebesar sepuluh ribu rupiah. Setiap pukul 12.00 –
13.00, ia pulang ke rumah untuk makan siang. Dalam satu kesempatan, saya
sengaja main ke tempatnya saat ia makan siang. Saya dapati ia makan hanya
dengan sedikit nasi dan semangkuk mie instan. Iseng-iseng saya bertanya, apakah
ia malas memasak. Ia menjawab biar praktis saja. Dalam pembicaraan selanjutnya
ia berkata bahwa dirinya sangat sering makan siang hanya dengan mie instan.
Alasannya sederhana, uang makan siang itu ia gunakan untuk membayar biaya
sekolah anaknya. Ia sesungguhnya tahu bahwa terlalu sering mengkonsumsi mie
instan tak baik buat tubuhnya, namun ia sengaja melakukan hal itu agar uang
makan siangnya bisa digunakan untuk kebutuhan anaknya.
WANITA, seorang ibu akan selalu berusaha
memberikan yang terbaik untuk anaknya, walaupun kadangkala itu harus menyakiti
dirinya sendiri. Kita rela diri kita berkekurangan, asal anak kita mengalami
kecukupan. Dalam kitab Kejadian, Hagar dan Ismael harus mengembara di padang
gurun Batsyeba atas perintah Tuhan melalui Abraham. Di tengah padang gurun
itulah mereka kehabisan air dan Ismael kelelahan sehingga terbaring lemah di bawah
semak-semak. Hagar menangis karena tak tahan melihat anaknya sengsara. Tuhan
akhirnya menolong dengan membuka mata Hagar sehingga ia melihat sebuah sumur.
WANITA, apakah hari ini Anda pun putus asa
seperti Hagar? Anda merasa sedih karena tak bisa memberikan yang anak Anda
butuhkan dan tak tega melihat anak Anda tidak seberuntung anak-anak yang lain?
Anak adalah titipan Tuhan dan Tuhan akan selalu memelihara anak yang Dia
percayakan pada kita. Berdoalah dan meminta jalan keluar, maka Tuhan akan
bukakan mata kita sehingga kita menemukan jalan keluar. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Wanita – Rabu, 2 Mei 2012
Pertanyaan : Apakah aku percaya Tuhan pasti memberikan
rejeki saat menitipkan anak?
Aplikasi : Jangan putus asa, mintalah jalan
keluar.
Doa :
Tuhan, ajar aku selalu bergantung pada-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar