Website counter

Selasa, 29 Mei 2012

Sebungkus Mie Instan

Baca : Kejadian 21 : 8 – 21
 … dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah ia dengan suara nyaring. (Kejadian 21 : 16)

Saya memiliki seorang sahabat yang berkerja sebagai penjaga loket sebuah kolam renang. Selain mendapat gaji pokok, setiap hari ia mendapat uang makan sebesar sepuluh ribu rupiah. Setiap pukul 12.00 – 13.00, ia pulang ke rumah untuk makan siang. Dalam satu kesempatan, saya sengaja main ke tempatnya saat ia makan siang. Saya dapati ia makan hanya dengan sedikit nasi dan semangkuk mie instan. Iseng-iseng saya bertanya, apakah ia malas memasak. Ia menjawab biar praktis saja. Dalam pembicaraan selanjutnya ia berkata bahwa dirinya sangat sering makan siang hanya dengan mie instan. Alasannya sederhana, uang makan siang itu ia gunakan untuk membayar biaya sekolah anaknya. Ia sesungguhnya tahu bahwa terlalu sering mengkonsumsi mie instan tak baik buat tubuhnya, namun ia sengaja melakukan hal itu agar uang makan siangnya bisa digunakan untuk kebutuhan anaknya.

WANITA, seorang ibu akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya, walaupun kadangkala itu harus menyakiti dirinya sendiri. Kita rela diri kita berkekurangan, asal anak kita mengalami kecukupan. Dalam kitab Kejadian, Hagar dan Ismael harus mengembara di padang gurun Batsyeba atas perintah Tuhan melalui Abraham. Di tengah padang gurun itulah mereka kehabisan air dan Ismael kelelahan sehingga terbaring lemah di bawah semak-semak. Hagar menangis karena tak tahan melihat anaknya sengsara. Tuhan akhirnya menolong dengan membuka mata Hagar sehingga ia melihat sebuah sumur.

WANITA, apakah hari ini Anda pun putus asa seperti Hagar? Anda merasa sedih karena tak bisa memberikan yang anak Anda butuhkan dan tak tega melihat anak Anda tidak seberuntung anak-anak yang lain? Anak adalah titipan Tuhan dan Tuhan akan selalu memelihara anak yang Dia percayakan pada kita. Berdoalah dan meminta jalan keluar, maka Tuhan akan bukakan mata kita sehingga kita menemukan jalan keluar. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Rabu, 2 Mei 2012
Pertanyaan    : Apakah aku percaya Tuhan pasti memberikan rejeki saat menitipkan anak?
Aplikasi          : Jangan putus asa, mintalah jalan keluar.
Doa                 : Tuhan, ajar aku selalu bergantung pada-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar