Website counter

Jumat, 30 September 2011

Air dan Manusia


Baca : Yohanes 4 : 1 – 42
Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. (Yohanes 7 : 38)

Penelitian yang dilakukan ahli dehidrasi dan kinesiology Universitas Connecticut, AS, Lawrence Armstrong, dan ahli neurokognisi dari Institut Kedokteran Lingkungan, Pusat Penelitian Angkatan Darat AS di Natick, Massachusets, Harris R Lieberman menunjukkan dehidrasi ringan bisa mengurangi kemampuan berpikir, berkonsentrasi, kemampuan mengingat, hingga memacu emosi yang menganggu suasana hati. Air merupakan zat yang sangat penting bagi tubuh karena 70% tubuh kita berupa air. Fungsi air dalam tubuh adalah untuk mengatur suhu tubuh, melembabkan jaringan mulut, mata, dan hidung, pelumas sendi, serta melindungi organ dan jaringan tubuh. Keberadaan air turut membantu meringankan beban kerja ginjal dan hati dengan melarutkan sisa metabolisme, mencegah sembelit, membantu melarutkan mineral dan zat gizi agar dapat dimanfaatkan tubuh dan membawa zat-zat gizi dan oksigen ke dalam sel.

WANITA, secara fisik manusia akan selalu membutuhkan air setiap saat untuk tetap hidup. Secara rohani pun kita butuh air, yaitu Roh Kudus (Yoh 7:39) agar kita selalu semangat mengikut Yesus dan senantiasa kuat menghadapi berbagai cobaan dunia. Kita mau tidak mau harus mengakui bahwa seumur hidup cobaan, tantangan, penderitaan, dan rintangan akan selalu datang silih berganti. Bersama Roh Kudus, kita memang tidak akan bebas dari masalah dan masalah akan selalu tetap muncul, namun kita akan selalu mampu menyelesaikannya. Perempuan Samaria yang bercakap-cakap dengan Yesus bisa menikah sampai lima kali dan lelaki keenam yang sekarang tinggal dengannya bukan suaminya, ini bisa terjadi karena dia kekeringan secara rohani, walaupun secara fisik ia selalu minum air. Kekeringan rohani akan membuat seseorang labil secara emosi dan begitu mudah loyo saat menghadapi masalah. Hasilnya, keputusan dan tindakan negatif-lah yang diambil.

WANITA, orang yang memiliki Roh Kudus akan selalu bisa menyelesaikan segala masalah yang muncul dengan tindakan dan keputusan yang positif. Ijinkan Roh Kudus tinggal dalam hati untuk membersihkan hati dan memberikan kekuatan dalam menjalani hari demi hari. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Kamis, 6 Oktober 2011
Pertanyaan     : Apakah aku selalu mengisi rohaniku?
Aplikasi          : Ijinkan Roh Kudus tinggal dalam hati dengan cara selalu membersihkan hati.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk Roh Kudus yang Engkau berikan untukku. Amin.

Tidak Menutup Mata


Baca : I Yohanes 3 : 11 – 18
Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki. (Amsal 28 : 27)

Ketika gempa bumi melanda Jepang pada bulan Maret silam, banyak orang, perusahaan, dan lembaga beramai-ramai menyumbang dana. Saat bencana alam melanda daerah Yogyakarta, Wasior dan Mentawai, kembali banyak orang, perusahaan, dan lembaga berlomba-lomba memberikan bantuan. Apakah salah kita menolong saudara-saudara kita di luar negeri atau di luar pulau yang mengalami bencana? Tidak salah. Kita berhak menyumbang berapapun uang yang rela kita berikan. Pertanyaannya adalah, kalau kita bisa memberikan bantuan kepada seseorang yang sama sekali tidak kenal nun jauh di sana, apakah kita juga membuka mata dan memberikan bantuan kepada saudara-saudara yang dekat dengan kita?

Kelaurga yang dikasihi Tuhan, tak usahlah kita berpikir jauh-jauh, apakah kita mau memberikan bantuan kepada tetangga kita yang terpaksa menunggak biaya spp anaknya karena penghasilannya pas-pasan? Apakah kita mau menolong teman anak kita yang terancam putus sekolah karena orangtuanya mengalami PHK? Apakah kita menyediakan waktu kita untuk menghibur rekan kerja yang sedang berbeban berat? Apakah kita peduli dengan nasib tukang sampah yang setiap hari mengambil sampah di depan rumah kita? Banyak orang bisa peduli dan mengasihi orang-orang yang tak mereka kenal, namun lucunya mereka menutup mata akan derita orang-orang yang ada di sekitarnya. Kalau kita bisa mengasihi orang-orang yang ″jauh″ dan tak kita kenal, seharusnya kita pun bisa mengasihi orang-orang yang dekat. Firman Tuhan berkata terkutuklah orang yang menutup mata kepada orang yang kekurangan.

Kita adalah mahluk sosial, sehingga tak selamanya kita bisa melakukan segala sesuatu sendiri dan selalu membutuhkan pertolongan orang lain. Mari kita selalu membuka mata dan mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang ada di sekitar kita, terutama orang-orang yang dekat dan bisa kita lihat. Buktikan kasih kita dalam tindakan nyata. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Minggu, 2 Oktober 2011
Pertanyaan     : Apakah orang-orang terdekat sudah kita tolong?
Aplikasi          : Kasihi orang-orang di sekitar kita.
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk bisa mengasihi semua orang. Amin.

Percaya


Baca : Markus 9 : 14 – 29
Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9 : 23)

Beberapa hari yang lalu saya membutuhkan motor untuk pergi ke sebuah tempat yang jauh dari tempat tinggal saya. Karena tak punya motor, saya lalu meminjam motor salah satu teman untuk pergi ke tempat itu, dan dengan senang hati dia meminjamkannya. Di lain waktu, teman saya membutuhkan laptop untuk mengerjakan tugasnya di luar kota selama beberapa hari dan dia kemudian meminjam laptop kepada saya. Saya pun segera meminjamkannya dengan tanpa perasaan cemas karena saya percaya laptop itu pasti kembali.

Percaya artinya berani menyerahkan apa yang kita punya. Bicara masalah percaya, kita sebagai murid-murid Yesus menyebut diri kita orang percaya. Namun sungguhkah kita benar-benar percaya? Ketika keuangan kita sedang seret dan tuntutan hidup menekan, masihkah kita percaya Tuhan selalu memberkati hidup kita dan tahu apa yang kita butuhkan? Saat sakit datang dan tak kunjung sembuh, masihkah kita percaya Tuhan adalah Dokter segala dokter? Saat Tuhan meminta kita mengasihi sesama kita yang kekurangan sedangkan di saat yang sama kita pun berkekurangan, bisakah kita tetap percaya Tuhan akan cukupkan semuanya? Bicara aku percaya Yesus itu mudah, namun mempraktekkannya itu yang menunjukkan apakah kita sungguh-sungguh percaya.

Iman dan kepercayaan kita diuji dan kelihatan saat Tuhan memberikan kita berbagai masalah yang memaksa kita hanya bisa memilih satu jalan. Tetap bergantung padanya atau lemah iman. Memilih tetap percaya bahwa Tuhan memberikan masalah tak akan melebihi kekuatan kita, atau kita mengambil jalan pintas untuk keluar dari masalah. Kalau hari ini Tuhan menguji kita dengan aneka masalah berat, itulah ujian kita sebagai orang percaya. Firman Tuhan berkata tak ada yang mustahil bagi kita selama kita tetap percaya kepada Tuhan dalam keadaan apapun dan terus bertahan mengikut Dia. Jangan pernah menyerah dan terus percaya kepada-Nya. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan?
Aplikasi          : Tetaplah percaya kepada-Nya sekalipun hari ini kita menghadapi kesulitan.
Doa                 : Tuhan, ajar aku tetap percaya kepada-Mu. Amin.

Kemampuan Mengelola


Baca : II Tawarikh 26 : 1 – 13
Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan. (II Tawarikh 26 : 16)

Menjadi seseorang yang berhasil serta sukses dalam segala sesuatu yang kita kerjakan tentu menjadi idamam semua orang. Oleh karena itu wajar jika kita berdoa, berpuasa, dan berusaha agar kita bisa menjadi orang berhasil dan sukses. Tidak salah dan justru kita harus menjadi orang yang berhasil karena Tuhan tak ingin kita menjadi orang yang menyia-nyiakan talenta, namun apakah saat meminta kesuksesan, kita juga meminta kemampuan untuk mengelola dan menjaganya? Banyak orang hari ini tahunya hanya meminta berkat, namun mereka tak meminta kemampuan untuk mengelolanya dengan baik.

Hasilnya sudah sering kita lihat dan dengar. Ada anak Tuhan yang dahulu hidupnya miskin dan susah, sangat setia kepada Tuhan. Namun kini setelah Tuhan memberkati hidupnya, ia menjadi congkak dan menggunakan kekayaan itu untuk hidup dalam dosa. Ada pula orang yang meminta jabatan, dan oleh Tuhan diberikan jabatan tersebut. Namun setelah menduduki jabatan, ia malah menyalahgunakannya untuk korupsi. Uzia adalah salah satu raja yang memerintah kerajaan Yehuda. Ketika kita membaca kisahnya, akan kita dapati Tuhan memberkati dirinya begitu banyak. Pertanian, peternakan, pertahanan negara, dan pasukannya Tuhan berkati berlimpah-limpah. Namun Uzia menjadi tinggi hati dan jatuh di puncak kejayaannya. Hidupnya berakhir tragis sebagai penderita kusta dan mati dalam pengasingan karena ia tinggi hati dan berubah setia kepada Tuhan.

Mari kita renungkan kembali setiap berkat yang telah Tuhan berikan dalam tangan kita. Apakah berkat itu sudah kita kelola dengan baik atau kita belum bisa mengelolanya? Jangan pernah meminta berkat berlimpah-limpah kalau kita sadar diri kita belum mampu mengelolanya. Tuhan memberikan kita berkat sesuai dengan kemampuan kita mengelolanya. Tuhan bisa dengan sangat gampang memberikan berkat yang kita mau, namun marilah kita terlebih dahulu memiliki kemampuan untuk mengelolanya dan rendah hati, sehingga saat berkat itu benar-benar tercurah, kita bisa mengelolanya dengan maksimal dan tidak jatuh dalam dosa tinggi hati. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku memiliki kemampuan untuk mengelola dan menjaga berkat?
Aplikasi          : Mintalah kemampuan mengelola berkat sebelum meminta berkat.
Doa                 : Tuhan, latih diriku untuk bisa mengelola berkat-Mu dengan baik. Amin.

Mantel Lusuh


Baca : Lukas 19 : 1 – 10
Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. (Lukas 19 : 6)

Dalam sejarah China Dinasti Zhou Barat, ada cerita tentang seorang panglima perang yang begitu disegani anak buahnya. Dalam sebuah peperangan menjelang musim dingin, pasukannya kalah dan lari. Dalam pelarian, musim dingin tiba dan mereka semua menderita kekurangan makanan, pakaian dan obat-obatan. Saat melakukan ronda, panglima ini melihat seorang prajurit muda menggigil kedinginan karena pakaiannya sudah compang-camping. Dengan tak banyak bicara, panglima ini menanggalkan mantel kebesarannya yang sudah lusuh dan compang-camping lalu menggenakannya kepada prajurit ini. Prajurit muda ini terharu dan rekan-rekannya yang melihat kejadian ini pun menaruh hormat yang sangat dalam kepadanya. Di pertempuran selanjutnya, sang panglima berhasil selamat dan kembali ke ibukota karena prajurit muda dan teman-temannya memaksanya pergi dan gugur untuk membalas budi mantel lusuhnya yang melambangkan perhatian dan ketulusan.

Bukan pemberiannya yang penting namun niat memberikan itulah yang terpenting. Tuhan selalu mengajarkan kepada kita agar memberikan segala sesuatu dengan ketulusan, bukan dengan pikiran untung dan rugi. Pernahkah kita bertanya mengapa Zakheus mau menjadi murid Yesus padahal Yesus secara materi tak memberikan keuntungan dan Zakheus pun belum pernah mendengar Yesus berkhotbah? Karena Yesus memberikan perhatian yang tulus. Zakheus bisa merasakan ketulusan Yesus saat memintanya turun dan ingin menumpang dirumahnya. Semua orang sesungguhnya bisa merasakan apakah sesuatu yang kita berikan benar-benar tulus atau memang ada maunya.

Di tengah dunia yang semakin mementingkan materi dan untung rugi, apakah kita masih tulus memberikan segala sesuatu kepada orang lain? Apakah kita mengambil hati pembeli atau langganan kita dengan ketulusan atau tipu daya? Berilah pemberian yang tulus, maka kesetiaan dan kehormatan yang akan kita terima. Banyak orang rela menjadi martir bagi Yesus karena mereka merasakan ketulusan Yesus dalam mengasihi. Marilah kita tulus dalam mengasihi seperti Yesus. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku tulus memberikan segala sesuatu kepada orang lain?
Aplikasi          : Berilah dengan tulus.
Doa                 : Tuhan, ajar aku tulus dalam mengasihi sesamaku. Amin.

Jangan Sembarangan Berjanji


Baca : Matius 5 : 33 – 37
Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. (Matius 5 : 37)

Beberapa waktu lalu saya memesan dua buah rak buku kepada sebuah toko mebel. Karena barang sesuai perkataan pemilik mebel baru bisa diantar besok pukul 2 siang, maka saya memberikan uang muka 50%. Besoknya saya tunggu sampai pukul 3, pesanan tak kunjung diantar sehingga saya sms toko mebel itu dan dijawab rak tersebut sedang diplitur dan baru akan diantar besok pukul 11 siang. Saya sudah jengkel, namun saya masih bersabar. Besoknya saya tunggu lagi sampai pukul 11.30 dan pesanan itu kembali belum diantar sehingga saya kirimkan sms kembali minta konfirmasi. Akhirnya barang itu baru dikirim sorenya. Sebagai pembeli saya kecewa dan kapok untuk membeli lagi di toko itu. Meskipun mutu barangnya bagus, namun saya tak mau lagi membeli di toko itu karena janji yang tak kunjung ditepati dan kurang menghargai pembeli.

Pernahkah Anda dikecewakan seseorang atau suatu perusahaan gara-gara janji yang tak ditepati dan tak ada konfirmasi yang baik dari orang yang mengecewakan? Mari kita sama-sama belajar tidak sembarangan berjanji, bahkan untuk hal paling sepele sekalipun, kalau kita merasa tak sanggup menepati janji itu. Dari cara kita menepati janji, orang bisa menilai siapa kita dan salah satu keberhasilan kita dimasa depan ditentukan dari seberapa serius kita menepati janji hari ini. Kalau hari ini kita pedagang dan berjanji pada pembeli untuk mengirimkan barang besok, maka kirimlah besok. Bukan lusa. Kalau pun mengalami sesuatu sehingga harus menunda, segeralah konfirmasi dan minta maaf, bukannya membiarkan pembeli menghubungi dan menagih janji. Kalau kita dikenal sebagai sosok yang menepati janji dalam hal apapun, orang suka bekerjasama dengan kita dan mereka yakin kita tidak akan membuat mereka susah. Namun kalau asal berjanji dan sering tidak menepati, mereka akan kecewa, tidak lagi percaya pada kita, dan yang terburuk mereka tak mau bekerjasama lagi.

Janji adalah hutang sehingga harus ditepati. Tuhan selalu menepati janji-Nya, sehingga sebagai murid-muridNya mari kita pun melakukan teladan Guru kita dengan selalu menepati janji dan segera meminta maaf kalau gagal menepati janji. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku menghargai janjiku kepada orang lain?
Aplikasi          : Integritas kita terlihat dari cara kita menepati janji, jadi selalu tepati janji.
Doa                 : Tuhan, bantu aku agar menghargai janjiku sendiri. Amin.

Malu


Baca : Keluaran 4 : 1 – 17
Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." (Keluaran 4 : 10)

Pertengahan bulan Juni sampai pertengahan bulan Juli 2011 kemarin, saya mengikuti pameran di PRPP Semarang dan membuka stand minuman ringan. Agar penjualan lebih tinggi, bos saya memperkerjakan beberapa SPG. Saya sendiri pun kadang ikut berkeliling berjualan minuman. Satu hari, ada beberapa teman yang datang melihat pameran, mereka lalu menawarkan bantuan dengan ikut berjualan keliling. Saya oke-oke saja, namun ada seorang teman yang menolak ikut berjualan. Ketika ditanya oleh rekan-rekannya, ia menjawab dirinya malu jualan seperti SPG, masa lulusan sarjana jadi penjual minuman. Mendengar jawabannya itu, saya hanya bisa mengelus dada. Kerja halal kok malu, gimana bisa jadi orang berhasil kalau menjual barang dagangan aja malu?

Ada sebagian orang yang malu, atau gengsi melakukan pekerjaan tertentu yang dipandangnya rendah dan menganggap harga dirinya jatuh kalau melakukan pekerjaan itu. Sebagian orang menganggap pekerjaan yang keren itu duduk di meja sambil mengetik di komputer, memakai kemeja berdasi, ruangannya ber-ac, dan nggak perlu banyak bicara untuk menawarkan apa yang kita jual. Saya pribadi lebih suka kerja di depan laptop dalam ruangan ber-ac sambil mengetik naskah, namun saya tak malu bekerja seperti SPG karena saya melakukan sesuatu yang halal. Saya justru malu kalau korupsi, mencuri, atau mendapatkan sesuatu dengan cara yang tidak halal. Malu melakukan sesuatu yang benar sesuai FirTu menunjukkan diri kita hanya memikirkan diri sendiri. Musa bisa dipakai Tuhan luar biasa dengan memimpin bangsa Israel karena dia mau membuang rasa malunya. Semula Musa adalah sosok yang rendah diri dan mati-matian menolak perintah Tuhan. Namun ketika ia akhirnya mau patuh, banyak perkara besar mampu ia lakukan.

Malu adalah penghambat meningkatkan kemampuan diri dan berhasil dalam segala hal. Jangan pernah malu melakukan perkara yang benar dan halal, namun malulah kalau kita melakukan dosa. Jangan malu kalau kita saat ini memiliki pekerjaan yang biasa-biasa saja karena semua pekerjaan bila dilakukan dengan sepenuh hati dan dengan tujuan yang baik, itu menjadi berkat untuk diri kita sendiri dan untuk sesama. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah selama ini aku malu melakukan beberapa kegiatan tertentu?
Aplikasi          : Gunakan rasa malu untuk mencegah kita melakukan dosa.
Doa                 : Tuhan, bantu aku untuk tidak pernah malu melakukan sesuatu yang benar. Amin.

Sinergi


Baca : I Korintus 3 : 1 – 9
Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. (I Korintus 3 : 6)

Sinergi adalah kemampuan untuk bekerja sama dengan kreatif. Sinergi menggabungkan kemampuan yang beraneka ragam, sehingga pihak-pihak yang berbeda dapat saling melengkapi. Contoh simplenya ada di gereja kita masing-masing. Ada orang yang hebat dalam memainkan alat musik, ada yang piawai mengeset sound system, ada yang jago dalam memasak, ada yang pintar dalam mengoperasikan komputer, dll. Jika semua perbedaan ini digabungkan dan bekerjasama, pasti akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Kita yang kuat dalam bidang musik namun lemah dalam bidang komputer, tetap bisa menghasilkan yang terbaik kalau mau bersinergi dengan orang yang hebat dalam bidang komputer. Tanpa sinergi, satu tambah satu adalah dua. Dengan sinergi satu tambah satu bisa menjadi dua, tiga, lima, atau bahkan sepuluh. Seseorang yang jago administrasi jika bersinergi dengan seseorang yang jago marketing, pasti menghasilkan penjualan yang bagus, manajemen yang baik, penghematan biaya, keuntungan maksimal, dll.

Apakah kita bersinergi dengan komunitas di mana kita terlibat selama ini? Apakah kita hanya sekedar menjadi penonton, atau kita terlibat aktif sehingga menghasilkan suatu hasil terbaik? Tanpa bersinergi, jangan pernah mengharapkan hasil maksimal. Salah satu rahasia sukses Paulus dalam penginjilannya adalah karena dia bersinergi dengan murid-murid Yesus yang lain. Paulus bersinergi dengan Kefas, Timotius, Apolos, Barnabas dan Silas. Paulus dengan terang-terangan berkata dirinya yang menanam, Apolos yang menyiram, dan Tuhan yang memberi pertumbuhan. Paulus tidak mengklaim bahwa gara-gara dirinya seorang penginjilan ke berbagai tempat berhasil, namun ia mengakui bahwa keberhasilan penginjilan karena sinergi murid-murid Yesus, yang salah satunya adalah dirinya sendiri.

Mari bersinergi dalam apapun komunitas yang kita ikuti saat ini. Dalam Tuhan kita semua bersaudara dan saling membutuhkan satu sama lain. Tak ada yang lebih hebat atau lebih lemah, karena satu sama lain kita memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Hasilkan tindakan hebat yang memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama dengan mau bersinergi. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku bisa bekerja sama dengan kreatif?
Aplikasi          : Jadilah pribadi yang bisa bekerja sama untuk menghasilkan kebaikan.
Doa                 : Tuhan, bantu aku agar bisa bekerja sama dengan siapapun. Amin.

Cara Berpikir


Baca : Filipi4 : 8 – 9
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4 : 8)

Seminar-seminar motivasi dengan pembicara terkenal sudah menjadi tren. Harga untuk kita bisa mengikuti seminar itu cukup tinggi dan peminatnya pun cukup banyak. Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan mengikuti sebuah seminar motivasi karena dibayari seorang teman. Harga untuk bisa mengikuti seminar cukup mahal, namun harga itu tak membuat para peminat mundur. Ada jutaan orang sudah mengikuti seminar motivasi, namun kenapa hanya sebagian kecil orang yang berhasil sukses? Padahal sang motivator adalah orang hebat, sebelum menjadi motivator, orang itu sudah mengalami jatuh bangun sehingga hari ini bisa sukses. Ada banyak jawaban bisa kita berikan, namun alasan paling sederhana mengapa ada sebagian orang tetap menjadi orang gagal padahal sering mengikuti seminar motivasi adalah karena cara berpikirnya yang negatif.

Apapun yang diciptakan manusia sesungguhnya tercipta di dua tempat. Pertama di pikiran kita sendiri, kedua terjadi dalam kehidupan nyata. Contoh gampangnya orang pengen buat pesawat terbang. Orang itu pasti membayangkan dahulu bagaimana bentuk pesawat, barulah setelah itu ia membuatnya. Sebelum pesawat tercipta, banyak orang membayangkan betapa enaknya bisa naik pesawat, namun mereka berpikir mustahil bikin sebuah benda yang lebih ringan dari udara, susah dan resikonya tinggi, sehingga akhirnya mereka tidak melakukan apapun. Sekarang kembali ke diri kita sendiri. Sebanyak apapun kita menerima motivasi atau informasi positif dari luar, atau sehebat apapun seseorang menasehati diri kita, kalau pikiran kita berkata aku nggak bisa, aku nggak sanggup, itulah yang akan terjadi dalam hidup kita.

Berpikirlah kita pasti bisa, maka kita pasti bisa. Kalau pikiran kita yakin pasti bisa, maka dalam bertindak kita pasti akan melakukan sesuatu yang menghebatkan diri. Tindakan demi tindakan hebat kita akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan itu sendiri kelak akan menjadi karakter. Selalu berpikir positif walaupun keadaan tidak selalu positif, maka sukses dalam Tuhan pasti akan menjadi milik kita. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku selalu berpikir positif?
Aplikasi          : Jangan takut gagal, cobalah berulangkali sampai berhasil.
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk selalu berpikir positif sebelum bertindak. Amin.

Otot dan Otak


Baca : I Korintus 6 : 12 – 20
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (I Korintus 6 : 20)

Berolahraga secara rutin tak hanya membuat tubuh kita sehat dan kuat, namun juga melindungi sel-sel otak. Peneliti di University of Illinois membuktikan hal ini setelah memperhatikan brain image 55 partisipan yang berusia 55 tahun ke atas. Ditemukan bahwa orang yang memiliki gaya hidup aktif alias sering bergerak mengalami paling sedikit kemunduran pada area otak yang bertanggungjawab akan fungsi kognitif. Asumsi mereka adalah bahwa latihan aerobic meningkatkan kemampuan otak untuk memperbaharui neuron yang berpengaruh terhadap fungsi kognitif otak.

Segala sesuatu yang kita lakukan ditunjang oleh otak dan otot. FirTu berkata bahwa tubuh kita telah lunas dibayar sehingga kita harus memuliakan Tuhan dengan tubuh kita. Salah satu caranya adalah dengan menjaganya tetap sehat melalui olahraga. Bicara masalah olahraga teratur, ada beberapa orang yang membantah dengan berkata latihan jasmani terbatas gunanya. Jawaban itu betul karena latihan jasmani memang hanya berlaku selama kita masih hidup di dunia. Namun kalau tubuh sakit-sakitan, apa bisa melakukan berbagai perkara yang memuliakan Tuhan dengan maksimal? Meskipun ada orang-orang tertentu yang tetap bisa memuliakan Tuhan walaupun sakit, namun bukankah tetap jauh lebih baik kalau kita melayani dengan fisik yang sehat?

Contohnya, kita punya talenta dibidang tarik suara, namun kita malas olahraga sehingga mudah ngos-ngosan saat baru nyanyi satu atau dua lagu. Kita nggak bisa memuliakan Tuhan karena nggak mau merawat tubuh. Olahraga memang melelahkan dan mengeluarkan biaya, namun kita sesungguhnya sedang mengivestasi masa tua yang sehat dan bahagia. Orang yang masa mudanya malas berolahraga memang seakan nggak ada bedanya dengan orang yang rajin olahraga. Namun di masa tua terlihat perbedaannya. Orang yang malas olahraga, di masa tuanya mudah sakit-sakitan, pikun,dan jalannya terbungkuk-bungkuk. Orang yang suka olahraga, di masa tuanya tetap sehat, daya ingatnya bagus, dan energik.

Hidup sehat secara jasmani turut menunjang rohani, sehingga jangan malas berolahraga. Luangkan waktu berolahraga minimal tiga kali seminggu secara teratur, maka pasti tubuh kita akan jauh lebih sehat, otak lebih cemerlang, dan lebih banyak perkara yang memuliakan Tuhan bisa kita lakukan. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku rutin berolahraga?
Aplikasi          : Disiplin diri untuk rutin berolahraga.
Doa                 : Tuhan, bantu aku merawat tubuh jasmani dan rohaniku. Amin.

Tuhan Mempermainkan?


Baca : Yohanes 14 : 15 – 31
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. (Yohanes 14 : 15)

Sewaktu almarhum Papa saya masih hidup, ada satu kejadian bersama beliau yang tak pernah saya lupakan. Waktu itu saya sedang liburan dan asyik menonton televisi. Papa lalu menyuruh saya pergi ke pasar membeli beberapa barang seperti terigu, telur, mie instan, dan kopi. Saya dengan bersepeda di tengah panas terik lalu pergi ke pasar yang jauhnya kurang lebih dua puluh menit. Setelah membeli saya pun bergegas pulang. Sampai rumah, Papa menyuruh saya pergi ke rumah saudara yang dekat pasar itu untuk mengantarkan barang pesanannya. Kembali saya mengayuh sepeda dan pergi ke sana. Pulang dari tempat saudara dan sampai rumah, Papa kembali menyuruh saya balik ke pasar membeli gula pasir dan beberapa roti tawar. Waktu itu saya menggerutu, kenapa tadi tidak sms saja, kalau begini kan dua kali kerja. Belakangan saya baru tahu Papa sengaja ″mempermainkan″ untuk melatih kesabaran saya.

Apakah kita sering merasa Tuhan mempermainkan kita? Kita berdoa memohon diberikan kesabaran, Tuhan justru membuat rekan-rekan kerja kita mendadak menjadi menyebalkan, motor kita mogok di jalan padahal kita ada janji penting dengan seseorang, atau anak kita tiba-tiba menumpahkan susunya ke laporan kerja yang kita kerjakan semalaman. Kita memohon penghasilan kita meningkat, Tuhan justru buat pengeluaran kita bulan ini membengkak, ada anggota keluarga yang sakit, atau kita kecopetan. Memang melelahkan dan membuat emosi kita naik jika kita harus mengerjakan sesuatu yang kelihatannya sia-sia dan dua kali kerja, namun Tuhan tahu itu baik untuk diri kita. Tuhan memang kadang sengaja ″mempermainkan″ untuk melatih otot-otot rohani kita lebih kuat. Kalau ingin sabar kita harus siap dilatih dengan hal-hal yang menuntut kita sabar, kalau ingin penghasilan meningkat kita harus siap bekerja lebih keras dan cerdas.

Teruslah setia melakukan apapun perkara yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita. Percayalah bahwa apapun kejadian yang Dia ijinkan terjadi, itu untuk membuat diri kita semakin lebih baik. Selalu lakukan apapun perintah-Nya dan bersabarlah atas segala macam tantangan yang ada sebagai bukti kita mengasihi-Nya. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku bisa bersabar saat menghadapi segala macam tantangan?
Aplikasi          : Tetaplah berpikir positif di tengah segala macam ujian.
Doa                 : Tuhan, ajar aku menguatkan diri ketika ujian-Mu datang. Amin.

Menghadapi Kritik


Baca : Keluaran 18 : 13 – 27
Ketika mertua Musa melihat segala yang dilakukannya kepada bangsa itu, berkatalah ia: "Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? MengapakahJ engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?" (Keluaran 18 : 14)

Manakah yang Anda sukai? Menerima pujian atau menerima kritik? Jujur, kita semua lebih suka dipuji karena itu menandakan orang lain menghargai apa yang kita lakukan. Orang lain mengakui bahwa kita memang cerdas, hebat, dan pantas melakukan apa yan sudah kita perbuat. Sedangkan kritik biasanya kurang kita sukai karena itu cenderung mengoreksi kelemahan diri kita, memaksa kita melakukan yang lebih baik, atau kadangkala kritik justru menyelamatkan kita dari kehancuran. Meskipun tak semua kritik itu membangun, karena ada beberapa orang mengkritik karena benci atau mencari-cari kesalahan, mari kita belajar menerima kritik dengan cara yang benar.

Terlepas dari apakah kritik itu memang membangun atau hanya karena kebencian seseorang belaka, anggaplah kritik itu sesuatu yang baik dan menolong diri kita. Musa adalah sosok yang dipilih Tuhan sendiri untuk memimpin umat Israel dan Musa dahulu dibesarkan oleh putri Firaun dan mendapat didikan yang jauh lebih hebat daripada Yitro mertuanya yang hanya gembala kambing. Walaupun begitu, Musa dengan rendah hati mau menerima kritikan Yitro mengenai caranya mengadili rakyat Israel. Musa menyadari bahwa kritikan mertuanya itu benar sehingga usulnya itu diterimanya. Hasilnya pelayanan Musa jauh lebih maksimal dan semua permasalahan rakyat Israel bisa diadili oleh para hakim.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, berterima kasihlah kepada orang-orang yang suka mengkritik Anda karena itu tandanya mereka memperhatikan Anda dan ingin Anda melakukan yang lebih baik. Jangan membenci atau memusuhi para pengkritik kita karena dari merekalah kita bisa tahu apa saja kekurangan yang perlu kita perbaiki sehingga dari waktu ke waktu kita akan semakin lebih baik. Jangan anti dengan kritik. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku memandang positif kritik yang ditujukan kepadaku?
Aplikasi          : Terimalah kritik sebagai koreksi agar diri kita semakin lebih baik.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk semua kritik yang boleh aku terima. Amin.

Petunjuk Pemakaian


Baca : Mazmur 119 : 105 – 112
Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. (Roma 15 : 4)

Setiap kali saya membeli barang elektronik baru seperti tv, laptop, atau handphone, saya membiasakan diri untuk terlebih dahulu membaca buku petunjuknya. Dalam buku petunjuk itu, ada berbagai petunjuk bagaimana cara menyalakannya, apa saja aplikasinya, bagaimana perawatannya, bagaimana cara menggunakannya yang benar, atau hal-hal apa saja yang harus saya lakukan agar barang elektronik yang saya beli tahan lama. Sebetulnya tanpa perlu membaca buku panduan, saya bisa mengotak-atik cara kerja barang elektronik tersebut, namun saya tak mau mengambil resiko melakukan kesalahan yang tak perlu dan membuang-mbuang waktu untuk coba-coba yang efeknya bisa merusak barang itu.

Tak hanya barang elektronik yang butuh buku petunjuk agar kita bisa menggunakannya, Tuhan pun sudah berikan berbagai macam petunjuk hidup benar melalui Alkitab. Dalam Alkitab, akan kita temui banyak pelajaran hidup yang sangat bernilai dan membantu diri kita dari tokoh-tokoh yang tertulis disana. Alkitab dengan jujur menulis kejatuhan Simson, dosa perzinahan Daud, ketaatan Nuh, kebohongan Yakub, dan banyak lagi. Alkitab tidak menutupi kebaikan atau keburukan setiap tokoh yang ada. Tuhan sengaja menuliskan apa adanya agar kita bisa meneladani hal-hal baik yang sudah mereka lakukan dan tidak melakukan hal-hal jahat yang mereka lakukan.

Kalau kita sudah tahu isi Alkitab, namun masih saja kita doyan melakukan dosa yang jelas-jelas dilarang oleh Alkitab, berarti kita hanya sekedar tahu namun tak mau melakukan. Kita hanya sekedar memiliki buku petunjuk hidup, namun seenaknya saja mengisi hidup kita. Kalau tiba-tiba hidup kita rusak, jangan salahkan Tuhan. Kalau hidup kita berkualitas, berterima kasihlah pada Tuhan karena Ia memberikan petunjuk hidup melalui Alkitab. Tuhan sudah memberikan banyak petunjuk supaya kita semakin berkualitas dalam segala hal, baca dan lakukan petunjuk-Nya, maka berkat dan sukacita yang akan kita tuai. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku sudah melakukan semua firman Tuhan?
Aplikasi          : Baca dan lakukan firman Tuhan.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk setiap petunjuk yang Engkau berikan. Amin.

Mengorbankan Nyawa


Baca : Yohanes 15 : 9 – 17
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. (Yohanes 15 : 13)

Dunia mengenal Napoleon Bonaparte sebagai raksasa kecil Perancis. Dibalik kehebatan Napoleon menaklukan berbagai negara, Napoleon memiliki beberapa sahabat dalam pasukannya seperti jenderal Lannes dan jenderal Muiron. Ketika Napoleon dan pasukannya menginvasi Austria pada tahun 1797, di jembatan Arcola, Napoleon dihujani peluru oleh pasukan musuh. Dalam keadaan genting ini, Lannes dan Muiron pasang badan melindunginya. Akibatnya Muiron gugur di medan perang dan Lannes luka parah. Bisa dikatakan Napoleon berhasil menang dan selamat dalam berbagai pertempuran karena pengorbanan para sahabatnya. Belasan tahun kemudian, tepatnya tahun 1815, Napoleon kalah dalam pertempuran terakhirnya di Waterloo. Ada beberapa penyebab Napoleon kalah seperti adanya penghianat, musuhnya jenderal Wellington adalah tokoh mahir perang, dan jenderal-jenderal setia Napoleon sudah gugur.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, sahabat sejati adalah seseorang yang tak hanya rela mengorbankan uang  dan tenaganya untuk kita, namun juga mengorbankan nyawanya. Bicara masalah sahabat sejati, sulit sekali mendapatkannya. Mendapatkan seorang sahabat yang rela mengorbankan uang dan tenaganya itu sudah biasa, namun mendapatkan sahabat yang rela berkorban nyawa, itu jarang sekali. Waktu SMP saya memiliki seorang sahabat bernama Hermon. Pada suatu hari karena saya ribut dengan beberapa teman, mereka mengancam akan memukuli saya sepulang sekolah, dan ancaman itu benar-benar terbukti. Saat saya sedang dipukuli di suatu jalan, tiba-tiba Hermon datang dan menolong saya. Alhasil ia pun ikut terkena beberapa bogem mentah. Akhirnya kami pulang dengan tubuh sama-sama terluka. Peristiwa itu selalu teringat sampai sekarang karena saat itulah saya sadar bahwa Hermon adalah sahabat sejati saya.

Tuhan Yesus sudah mengorbankan nyawaNya untuk menunjukkan kasihNya kepada kita. Mari kita balas kasih setia Tuhan dengan melakukan apapun yang Tuhan perintahkan dan menjadi sahabat yang setia bagi sahabat-sahabat kita. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Sudahkah aku menjadi sahabat yang setia?
Aplikasi          : Jadilah sahabat yang setia bagi orang-orang di sekeliling kita.
Doa                 : Tuhan, terima kasih karena Engkau mau menjadi sahabatku. Amin.

Tak Perlu Ambil Pusing


Baca : Amsal 20 : 3
Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan. (Amsal 15 : 18)

Di mana-mana yang namanya gosip pasti akan selalu ada. Sehebat apapun kita menjaga diri untuk tetap melakukan sesuatu yang benar, gosip bisa selalu muncul. Walaupun bagi pihak yang menjadi korban, gosip terasa memerahkan telinga, namun gosip sesungguhnya ada gunanya kalau kita memandangnya secara positif. Sebagian psikolog setuju bahwa gosip, baik atau buruk, mencerminkan hal yang kita inginkan dan butuhkan. Di lingkungan kerja, dimana komunikasi sangat terbuka, gosip yang beredar pada umumnya tak saling menyakiti dan lebih berfungsi sebagai alat untuk menjalin hubungan. Namun jika kita bekerja di lingkungan kerja dimana rasa saling percaya rendah, biasanya gosip mengandung unsur peperangan. Orang saling menusuk dari belakang dan saling gosip merupakan salah satu bentuk kompetisi alami.

Lalu apa yang harus kamu lakukan kalau saat ini menjadi korban gosip? Tak perlu ambil pusing! Sadarilah bahwa gosip hanyalah cara beberapa orang untuk melewatkan waktu luang dan kesenangan seseorang melihat kita kesusahan. Biang gosip akan tertawa melihat kita marah-marah atau sibuk memberikan konfirmasi karena itu menandakan dia berhasil dan kita termakan ucapannya. Kalau kita memang tidak melakukan sesuatu seperti gosip yang gencar berembus, buat apa cape-cape membantah. Semakin kita membantah, semakin senang para penggosip berusaha menjatuhkan. Orang lain bisa melakukan segala cara, salah satunya gosip, untuk membuat kita marah. Namun pilihan untuk marah atau bersabar sepenuhnya ada pada diri kita sendiri. Lebih baik kita gunakan energi untuk melakukan tindakan-tindakan yang berkualitas dan menghebatkan diri daripada menghabiskan energi untuk mengurusi hal-hal yang tidak perlu. Jika seseorang atau beberapa orang mengajak kita bergosip tentang hal-hal yang buruk, hindarilah dan berusaha mengalihkannya ke hal-hal yang positif.

Tuhan memberikan satu mulut dan dua telinga agar kita  lebih banyak mendengar dan hati-hati dalam berbicara. Jangan emosional saat menjadi korban gosip dan jangan pernah menjadi penggosip. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat (Matius 5:37). • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah yang biasanya aku lakukan saat menjadi korban gosip?
Aplikasi          : Jangan pernah meladeni penggosip.
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk tidak sibuk mengurusi perkara yang sia-sia. Amin.

Tampil Apa Adanya


Baca : Kejadian 1 : 26 – 31
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4 : 8)

Menurut Yudiana R. Sari, staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, percaya diri (pede) baru bisa timbul bila seseorang memiliki konsep positif dan realistis tentang diri dan lingkungannya. Seseorang yang memiliki rasa pede biasanya meyakini kemampuannya, mampu mengendalikan kehidupannya, dan yakin ia mampu melakukan apapun yang menjadi keinginan, rencana, dan harapannya. Memiliki rasa pede bukan berarti mampu melakukan segala sesuatu. Namun, seseorang yang pede mempunyai harapan yang realistis. Walaupun beberapa harapannya tak terpenuhi, ia tetap berpikir positif dan menerima ″kegagalannya″. Seseorang yang pede rela menghadapi resiko karena tidak diterima atau tidak disetujui orang lain, sebab ia yakin akan kemampuannya.

Tak semua orang adalah pribadi yang pede. Penyebabnya macam-macam. Mulai dari penampilan fisik yang memiliki kekurangan, pendidikan yang tidak sampai sarjana, latar belakang keluarga, masa lalu yang buruk, keuangan pas-pasan, dll. Sebagai seorang yang percaya Yesus, kita harus menjadi pribadi yang pede, apapun kelemahan dan kelebihan kita. Kenapa? Karena Tuhan menciptakan kita menurut gambar-Nya. Memang betul di satu sisi kita menjumpai beberapa kelemahan yang tidak bisa kita tutupi atau perbaiki seperti tubuh yang pendek atau kaki yang pincang. Namun, Tuhan pasti berikan kita kelebihan yang lain. Mengapa orang-orang terkenal seperti Ucok Baba, Tukul Arwana, atau Oprah Winfrey bisa begitu hebat dalam bidangnya, padahal secara fisik memiliki kekurangan? Karena mereka menggali kelebihan mereka dan tidak meratapi kekurangan mereka. Hasilnya mereka pede dan berhasil menjadi pribadi yang hebat.

Bangunlah image positif tentang dirimu sendiri. Selalu pikirkan segala sesuatu yang baik sehingga kamu menghasilkan tindakan-tindakan yang baik, yang menghebatkan dirimu. Orang-orang boleh menghina dan merendahkan dirimu karena kekuranganmu, namun jangan biarkan mereka meracuni pikiranmu sehingga kamu mengasihani diri sendiri. Kamu adalah orang hebat, gali dan maksimalkan potensimu. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku melihat diriku adalah orang yang positif?
Aplikasi          : Jangan ratapi kekurangan kita namun maksimalkan kelebihan kita.
Doa                 : Tuhan, ajar aku mensyukuri segala sesuatu yang telah Engkau berikan. Amin.

Dewasa Rohani


Baca : Ibrani 5 : 11 – 14
Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat. (Ibrani 5 : 14)

Kuda lahir tanpa gigi. Baru pada usia 4 bulan ia mempunyai 4 pasang gigi seri. Pada usia 1 tahun gigi serinya bertambah hingga berjumlah 6 pasang. Pada usia 5 tahun, kuda sudah mempunyai gigi lengkap. Yaitu 12 pasang gigi seri dan 6 pasang geraham. Setelah berusia 5 tahun, pada kuda jantan tumbuh 4 buah gigi lagi, sedangkan pada kuda betina tidak. Dengan demikian jumlah gigi pada kuda jantan sebanyak 40 buah, sedangkan pada kuda betina 36 buah. Pada usia 8 tahun permukaan dasar gigi serinya yang kasar tanggal hingga permukaan gigi itu berubah menjadi licin. Pada saat itulah seekor kuda dikatakan sudah dewasa.

Dari ciri-ciri fisiknya kita bisa mengetahui umur kuda, lalu bagaimana cara mengetahui seberapa dewasa usia rohani kita? Sebuah kata-kata bijak berkata bahwa kedewasaan seseorang tidak ditentukan dari usia namun dari seberapa banyak tanggung jawab yang kita ambil, dan itu benar adanya. Sering kita temui ada orang yang sudah dewasa usianya, namun tingkah lakunya kekanak-kanakan seperti apa-apa minta bantuan pembantu, atau lari dari tanggung jawab. Menghadapi kesulitan sedikit saja sudah bersungut-sungut tiada henti dan menyalahkan orang lain. Sebaliknya kadang kita temui ada anak yang masih imut-imut, namun sudah dewasa secara karakter. Contohnya dia bisa mengambil makan dan minum sendiri, setelah selesai ia mencuci piring dan gelasnya sendiri. Padahal usianya baru lima tahun.

Untuk mengetahui seberapa dewasa rohani kita sesungguhnya sangat mudah yaitu dari seberapa baik kita bisa membedakan mana yang baik dan yang jahat, dan seberapa bertanggung jawab kita menyelesaikan setiap tantangan dan masalah yang ada. Apakah kita selama ini hanya suka melakukan perintah Tuhan yang nyaman buat diri kita seperti berdoa, mengucap syukur atas gaji yang setiap bulan kita terima, atau kita mau memakan FirTu yang keras bagi gigi rohani kita? Contohnya kita belajar membimbing adik rohani yang malasnya minta ampun, dan pendiam. Kita aktif menginjil sekalipun kadang mengalami penolakan.

Kedewasaan rohani tidak memandang umur jasmani, sehingga terus latih diri kita agar semakin dewasa dengan terus melakukan Firman Tuhan yang menantang kita mengalahkan kedagingan. Sulit? Iya. Namun itulah yang membuat kita tumbuh dewasa. Kalau tidak mau belajar mengunyah makanan keras yaitu melakukan Firman Tuhan yang menyakiti keinginan daging, kita selamanya tetap jadi bayi rohani. Jadilah dewasa rohani seiring semakin bertambahnya umur fisik kita. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku orang yang dewasa secara rohani?
Aplikasi          : Selalu lakukan perintah Tuhan yang menyakiti keinginan daging.
Doa                 : Tuhan, ajar aku tidak pilih-pilih dalam melakukan firman-Mu. Amin.

Setia


Baca : II Timotius 2 : 8 – 13
Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya. II (Timotius 2 : 13)

Apapun yang ingin kita dapat atau miliki, pasti memiliki syaratnya sendiri-sendiri. Jika kita ingin membeli sebuah handphone keluaran terbaru dengan harga tertentu, kita harus menuruti syarat dan ketentuan yang diberlakukan si penjual handphone. Jika kita ingin pulsa gratis atau ikut lelang BB yang diadakan sebuah operator selluler, kita harus mengikuti syarat dan ketentuan yang diberlakukan oleh operator selluler tersebut. Jika kita ingin menjadi nasabah  bank tertentu dengan pelayanan tertentu, kita harus memenuhi beberapa syarat yang diajukan pihak bank.

Ada banyak syarat di dunia ini, namun Alkitab menulis Tuhan tetap setia kepada kita sekalipun kita tidak setia. Ayat 11 dan 12 masih masuk akal karena jika kita mati dengan Yesus, maka kita pun bangkit dengan Yesus. Kalau kita tekun, kita akan memerintah dengan Yesus, itu pun masuk akal. Kalau kita menyangkal Yesus, Yesus pun akan menyangkal kita, ini juga masuk akal. Yang tak masuk akal adalah Yesus tetap setia meskipun kita tidak setia. Inilah yang kadang tidak dimengerti orang dunia dan beberapa orang Kristen. Mereka berpikir kalau aku jatuh dosa, pasti Tuhan tidak lagi setia. Kalau aku melanggar salah satu firman-Nya padahal aku sudah tahu, Tuhan pasti meninggalkanku. Kalau aku tidak setia datang ke gereja, Tuhan juga tidak setia memberkati aku.

Tanpa sadar kita menggangap Tuhan setia kepada kita dalam hal apapun kalau kita selalu setia pada-Nya. Mengapa Tuhan tetap setia sekalipun kita tidak setia? Karena Tuhan tidak dapat menyangkal diri-Nya. Tuhan tahu pergumulan hidup kita. Daging kita lemah sehingga sehebat apapun kita menjaga diri kita dan melakukan firman Tuhan, pasti kita akan jatuh dosa. Kalau Tuhan memberikan syarat untuk selalu setia, maka tak ada satu pun manusia di dunia bisa selamat masuk surga.

Tuhan selalu setia kepada kita dalam keadaan apapun, mari kita hargai kesetiaan Tuhan yang tanpa syarat dengan terus belajar setia mengikuti Dia. Kita memang tak bisa menghindari jatuh dosa atau mengalami kekeringan rohani, namun kita bisa terus setia kepada-Nya. Gunakan hidup kita untuk mengasihi Tuhan dan sesama tanpa syarat. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku setia kepada Tuhan?
Aplikasi          : Gunakan waktu yang Tuhan berikan untuk kita setia melakukan perintah-Nya.
Doa                 : Tuhan, ajar aku menjadi pribadi yang setia. Amin.

Kena Batunya


Baca : Amsal 26 : 22 – 28
Siapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia. (Amsal 26 : 27)

Dalam sebuah acara berita tengah malam, saya melihat sebuah berita penangkapan seorang perempuan di daerah Jawa Timur karena membuat laporan palsu. Perempuan ini membeli motor secara kredit kepada dealer, namun baru beberapa kali mengangsur ia keberatan karena tak punya uang. Tak mau motornya disita karena menunggak, ia melapor ke polisi dan berpura-pura motornya dirampas perampok saat mengendarainya di suatu tempat. Padahal motor itu ia jual kepada seseorang. Polisi pun segera membuat laporannya dan mencatat motornya dalam daftar pencarian. Rencananya tak berjalan mulus. Suatu malam polisi menggelar razia, dan motornya tertangkap. Dari situlah terbongkar ia membuat laporan palsu, sehingga kini ia harus mendekam dalam penjara karena menipu dealer dan polisi.

Ada-ada saja cara orang untuk menyelesaikan masalah secara instan. Memang hasilnya kelihatan cepat dan masalah langsung beres, padahal sesungguhnya kita menambah runyam masalah dan kelak kita akan menuai bencana yang lebih besar. Kalau saat ini kita sedang terlilit masalah berat, baik itu mengenai financial, persahabatan, kesehatan, atau apapun, mari selesaikan itu dengan cara yang benar, bukan menggunakan cara yang licik. Selama kita hidup di dunia, kita tak akan pernah bebas dari masalah dan penderitaan.

Semakin kita berusaha menjadi seorang Kristen yang sejati, semakin giat dan semangat iblis berusaha menjatuhkan kita, salah satunya dengan menggoda pikiran kita untuk mengambil jalan pintas, menggunakan segala macam tipu daya untuk membereskan masalah, atau membunuh diri sendiri. Kerja keras iblis cukup membuahkan hasil karena sudah biasa kita dengar ada orang masuk penjara gara-gara menipu, orang bunuh diri karena merasa tak sanggup lagi menjalani hidup, dan orang korupsi agar cepat kaya.

Masalah yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, seberat apapun itu, sesungguhnya adalah proses agar hidup kita semakin lebih baik dan berkualitas secara jasmani maupun rohani. Selalu selesaikan masalah sesuai ajaran Firman Tuhan, maka berkat dan damai sejahtera akan kita terima. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku mau menyelesaikan masalahku dengan cara yang benar?
Aplikasi          : Jangan pernah menghindari masalah atau menunda menyelesaikan masalah.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk setiap masalah yang boleh aku hadapi. Amin.

Jalan yang Sulit


Baca : Matius 10 : 34 – 42
Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (Matius 10 : 34)

Seandainya hari ini Anda akan mengantarkan barang mengendarai mobil ke suatu daerah yang bisa ditempuh melalui dua jalan yang berbeda, jalan mana yang Anda pilih. Jalan pertama rata dan di sepanjang jalan banyak rumah penduduk dan lampu penerangan sehingga Anda tak perlu kuatir dan kendaraan lebih cepat sampai tujuan. Jalan kedua melalui hutan dan tak ada penerangan jalan. Jalan itu pun bukan dari aspal, melainkan dari bebatuan yang dipasang seadanya sehingga onderdil kendaraan pasti lebih cepat rusak dan menempuh waktu lebih lama. Saya percaya kita semua pasti memilih jalan pertama karena aman dan cepat. Kita terpaksa memilih jalan kedua kalau jalan pertama ditutup atau hancur.

Hal yang wajar kalau kita memilih segala sesuatu yang murah, aman, cepat, dan tak perlu susah payah. Oleh karena itu iklan-iklan di berbagai media selalu mengedepankan kemudahan, harga yang murah, atau kecepatan. Di satu sisi, ini merupakan salah satu bagian kemajuan teknologi yang cukup positif, namun di sisi lain membawa dampak negatif bagi orang-orang yang belum siap. Kasus hubungan seksual sebelum menikah, orang mengidap kanker karena gemar mengkonsumsi makanan instan, atau cepat dan mudahnya orang mengakses pornografi adalah contoh dampak negatif dari cepatnya perkembangan teknologi. Lalu kenapa Tuhan memberi jalan yang sulit pada kita untuk menjadi muridNya? Alkitab dengan sangat jelas menulis beberapa syarat menjadi murid Yesus yang sangat bertentangan dengan keinginan daging kita. Tuhan sengaja memberikan jalan yang sulit agar kita benar-benar menghormati Dia dan sungguh-sungguh menjaga keselamatan yang telah Dia berikan. Memang betul keselamatan itu gratis, namun karena sangat tak ternilai maka Tuhan ingin kita menjaganya dengan melakukan beberapa syarat yang Ia berikan, salah satunya memikul salib.

Menjadi seorang Kristen memang tak akan membuat hidup kita bebas dari masalah. Namun, banyak menghadapi masalah bersama Tuhan jauh lebih bernilai daripada menghadapi sedikit masalah namun kita hidup dalam dosa dan kekuatiran. Bersukacitalah kalau saat ini kita melalui jalan yang sulit bersama Tuhan karena dibalik jalan itu ada upah besar menanti, dan kita pasti  bisa melalui jalan yang sulit bersama Tuhan. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku mau melalui jalan yang sulit bersama Tuhan?
Aplikasi          : Jangan gentar mengalami berbagai kesulitan karena menjadi murid Kristus.
Doa                 : Tuhan, ajar aku bersukacita berjalan bersama-Mu. Amin.

Batas Waktu


Baca : Matius 25 : 1 – 13
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya. (Matius 25 : 13)

Segala tugas atau pekerjaan yang kita lakukan saat ini semuanya sesungguhnya memiliki batas waktu. Contoh sederhananya saat kita melihat program undian atau penukaran hadiah yang sering diadakan beberapa perusahaan tertentu. Perusahaan itu pasti memberikan batas waktu untuk kita mengirimkan undian atau menukar hadiah yang seharusnya kita dapat. Katakanlah batas akhir penukaran hadiah adalah 31 Mei 2011 atau batas akhir pengiriman jawaban kuis adalah 12 November 2011 (cap pos), maka kita harus menukar atau mengirim sebelum tanggal itu. Kalau lewat dari tanggal tersebut, kita tidak berhak dapat hadiah.

Kita tahu batas waktu apa saja yang harus atau ingin kita lakukan, namun kita tidak pernah tahu kapan batas waktu kita untuk hidup. Bisa sepuluh tahun lagi, dua puluh tahun lagi, lima puluh tahun lagi, atau bisa saja 1 jam lagi. Banyak orang berpikir kalau tubuhnya sehat, uangnya banyak, tidak banyak pikiran, atau pekerjaannya oke, maka umurnya pasti panjang. Sedangkan orang yang tubuhnya sakit-sakitan, uangnya pas-pasan, bekerja kasar dan banyak memiliki masalah, maka umurnya pasti pendek. Secara hitung-hitungan manusia, hal ini masuk akal. Namun kita tak pernah bisa menduga berapa umur kita sendiri atau umur orang lain. Kenyataan berbicara bahwa orang-orang yang notabene sehat, dan tak banyak pikiran bisa tiba-tiba meninggal dunia. Tak sedikit pula kita jumpai orang yang divonis dokter umurnya tinggal menghitung hari, justru umurnya panjang dan penyakitnya sembuh.

Lalu apa yang bisa kita lakukan dengan jumlah umur kita yang menjadi misteri? Mari kita isi hidup kita dengan selalu berjaga-jaga dalam segala hal dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Berapapun usia kita saat ini, mari kita isi hidup kita dengan melakukan berbagai perkara positif yang memberkati sesama dan memuliakan Tuhan. Tak pernah ada kata terlambat untuk kita melakukan yang terbaik selagi Tuhan masih memberikan waktu. Orang-orang yang tak mengenal Tuhan menyia-nyiakan masa muda dan kesehatan mereka untuk menyenangkan diri sendiri dan mengumpulkan harta di dunia. Sebagai anak Tuhan, mari kita kumpulkan harta di surga dengan menolong sebanyak mungkin orang dan selalu melakukan berbagai perkara berkualitas. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apa yang sudah kita lakukan dengan umur kita?
Aplikasi          : Isi hidup kita dengan melakukan berbagai perkara positif.
Doa                 : Tuhan, ajar aku menggunakan waktu yang ada dengan bijaksana.

Sabtu, 10 September 2011

Jangan Sembunyi

Baca : Kejadian 3 : 1 – 24
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. (Kejadian 3 : 8)

Pertengahan tahun 2011 lalu, berita tanah air dihebohkan oleh ulah seorang istri mantan petinggi Polri yang diduga ikut terlibat dalam kasus suap. Supaya urusan ini jelas, KPK memintanya untuk datang ke kantor KPK dan memberikan keterangan sebagai saksi. Namun sang istri ini tak hadir dengan alasan sedang berobat ke luar negeri karena menderita penyakit lupa berat. Begitu berat penyakit lupanya sampai-sampai si istri lupa pulang ke tanah air dan keluarganya pun seakan lupa ia sekarang sedang berada di negara mana. Akibat tak kunjung muncul dengan alasan sakit lupa, KPK menaikkan statusnya menjadi tersangka, dan meminta bantuan Interpol untuk mencari dan menangkapnya. Lalu apa alasan sederhana si istri lupa pulang dan pihak keluarga tak mau memberitahu di mana keberadaannya? Takut menerima hukuman. Kalau tidak bersalah kenapa takut pulang, betul tidak?

Keluarga yang dikasihi Tuhan, kisah di atas adalah satu kisah yang nyata-nyata terjadi di negara kita. Sekarang bagaimana dengan hidup kita sendiri? Apakah kita tanpa sadar juga suka sembunyi-sembunyi dengan Tuhan karena kita melakukan suatu dosa atau kesalahan yang kebetulan belum diketahui orang lain? Mungkin kita bukan koruptor, tidak merugikan negara, tidak merugikan perusahaan tempat kita bekerja, tidak merugikan gereja tempat kita beribadah, namun apakah kita menyembunyikan satu dosa dan tak mau mengakuinya kepada Tuhan? Kita begitu senang menuding kesalahan dan dosa orang lain, ada pula segelintir orang yang menghakimi seakan-akan dirinya sendiri sudah benar. Cobalah kita mengoreksi diri sendiri, jangan-jangan kita pun menyimpan dosa. Kisah manusia jatuh dalam dosa adalah contoh bahwa sembunyi tak akan pernah menyelesaikan masalah. Hidup kita tak akan tenang sampai kita mengakui dosa itu kepada Tuhan.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, damai sejahtera hanya bisa kita dapat kalau kita mau terbuka dan mengakui dosa. Jangan pernah ″menyimpan bangkai″ karena bau busuknya pasti akan tetap tercium juga. Jadilah seorang Kristen yang berani bertanggung jawab atas setiap kesalahan dan dosa yang kita buat. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Jumat, 30 September 2011
Pertanyaan    : Apakah aku menyembunyikan dosa?
Aplikasi          : Jadilah pribadi yang berani bertanggung jawab.
Doa                 : Tuhan, ajar aku mau terbuka dengan-Mu. Amin.