Baca : Maleakhi 3: 6 –
12
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu
menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu
Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! (Maleakhi
3 : 8)
Sebagai seorang penulis, saya suka mengoleksi
aneka macam buku. Karena memiliki banyak buku, ada beberapa teman yang kadang
meminjam buku kepunyaan saya. Ada teman yang setelah selesai membaca lalu
mengembalikan, ada pula teman yang setelah membaca tak kunjung mengembalikan. Alasan
mereka tak mau mengembalikan biasanya lupa, hilang, atau belum selesai membaca.
Khusus untuk mereka yang sekedar meminjam namun tidak mengembalikan yang bukan
miliknya, saya tak akan mau meminjamkan lagi buku kepunyaan saya kepada mereka.
Memang terkesan sepele, namun dari tindakan mereka saya mengetahui bahwa mereka
kurang bertanggung jawab.
Marilah sekarang
kita bertanya pada diri sendiri, kalau kita diberikan berkat oleh Tuhan dan
kita tahu bahwa sepuluh persen dari berkat itu harus kita kembalikan pada Tuhan,
kira-kira apa tindakan Tuhan kalau kita tak pernah mau mengembalikan berkat
itu? Tuhan beda dengan manusia. Kalau kita berhadapan dengan orang yang pelit
atau suka ngemplang, biasanya kita malas atau tidak mau bekerjasama lagi dengan
orang itu. Meskipun kita tidak disiplin dalam persepuluhan, Tuhan tetap
disiplin dalam memberkati kita, karena Dia setia akan janjiNya. Namun berkat Tuhan
tak akan pernah bertambah, karena kita sadar atau tanpa sadar menipu Tuhan. Tuhan
tak akan pernah merampas pekerjaan kita, Tuhan tak akan merampas kesehatan
kita, Tuhan tak akan mematikan kita, hanya gara-gara kita tak taat
persepuluhan. Namun Tuhan tak akan memberikan berkat yang lebih besar lagi yang
sebetulnya bisa kita terima sampai kita mengembalikan apa yang menjadi miliknya
Tuhan.
Jika saat ini kita
merasa hidup kita sepertinya tak mengalami kemajuan, mari kita mengoreksi diri,
apakah kita tanpa sadar lupa akan tanggung jawab kita. Apakah kita suka
meminjam, namun paling malas mengembalikan? Apakah kita suka berjanji, namun
tak suka menepati? Apakah kita selalu menuntut berkat, namun tak pernah
persepuluhan? Kalau untuk perkara yang kecil saya kita tak bisa setia dan
memiliki tanggung jawab, bagaimana mungkin Tuhan akan memberikan berkat atau
tanggung jawab yang lebih besar.
Tuhan sesungguhnya
tak pernah membutuhkan persepuluhan kita karena Dia maha kaya. Namun dari
ketaatan kita melakukan persepuluhan, itulah tanda kita memiliki tanggung jawab
dan percaya akan penyertaan Tuhan. Mari kita menjadi anak-anak Tuhan yang
bertanggung jawab dalam segala perkara dan selalu percaya akan penyertaan Tuhan.
• Richard T.G.R
Pertanyaan : Apakah aku setia dalam perkara-perkara
kecil?
Aplikasi : Jadilah pribadi yang memiliki
tanggung jawab dalam segala perkara.
Doa : Tuhan, ajar aku menjadi
pribadi yang bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar