Website counter

Kamis, 08 September 2011

Mau Mengembalikan


Baca : Maleakhi 3: 6 – 12
Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! (Maleakhi 3 : 8)

Sebagai seorang penulis, saya suka mengoleksi aneka macam buku. Karena memiliki banyak buku, ada beberapa teman yang kadang meminjam buku kepunyaan saya. Ada teman yang setelah selesai membaca lalu mengembalikan, ada pula teman yang setelah membaca tak kunjung mengembalikan. Alasan mereka tak mau mengembalikan biasanya lupa, hilang, atau belum selesai membaca. Khusus untuk mereka yang sekedar meminjam namun tidak mengembalikan yang bukan miliknya, saya tak akan mau meminjamkan lagi buku kepunyaan saya kepada mereka. Memang terkesan sepele, namun dari tindakan mereka saya mengetahui bahwa mereka kurang bertanggung jawab.

Marilah sekarang kita bertanya pada diri sendiri, kalau kita diberikan berkat oleh Tuhan dan kita tahu bahwa sepuluh persen dari berkat itu harus kita kembalikan pada Tuhan, kira-kira apa tindakan Tuhan kalau kita tak pernah mau mengembalikan berkat itu? Tuhan beda dengan manusia. Kalau kita berhadapan dengan orang yang pelit atau suka ngemplang, biasanya kita malas atau tidak mau bekerjasama lagi dengan orang itu. Meskipun kita tidak disiplin dalam persepuluhan, Tuhan tetap disiplin dalam memberkati kita, karena Dia setia akan janjiNya. Namun berkat Tuhan tak akan pernah bertambah, karena kita sadar atau tanpa sadar menipu Tuhan. Tuhan tak akan pernah merampas pekerjaan kita, Tuhan tak akan merampas kesehatan kita, Tuhan tak akan mematikan kita, hanya gara-gara kita tak taat persepuluhan. Namun Tuhan tak akan memberikan berkat yang lebih besar lagi yang sebetulnya bisa kita terima sampai kita mengembalikan apa yang menjadi miliknya Tuhan.

Jika saat ini kita merasa hidup kita sepertinya tak mengalami kemajuan, mari kita mengoreksi diri, apakah kita tanpa sadar lupa akan tanggung jawab kita. Apakah kita suka meminjam, namun paling malas mengembalikan? Apakah kita suka berjanji, namun tak suka menepati? Apakah kita selalu menuntut berkat, namun tak pernah persepuluhan? Kalau untuk perkara yang kecil saya kita tak bisa setia dan memiliki tanggung jawab, bagaimana mungkin Tuhan akan memberikan berkat atau tanggung jawab yang lebih besar.

Tuhan sesungguhnya tak pernah membutuhkan persepuluhan kita karena Dia maha kaya. Namun dari ketaatan kita melakukan persepuluhan, itulah tanda kita memiliki tanggung jawab dan percaya akan penyertaan Tuhan. Mari kita menjadi anak-anak Tuhan yang bertanggung jawab dalam segala perkara dan selalu percaya akan penyertaan Tuhan. • Richard T.G.R

Pertanyaan    : Apakah aku setia dalam perkara-perkara kecil?
Aplikasi          : Jadilah pribadi yang memiliki tanggung jawab dalam segala perkara.
Doa                 : Tuhan, ajar aku menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar