Baca : Lukas 14 : 25 – 35
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan
mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. (Lukas 14 : 27)
Apapun
yang ingin Anda raih atau miliki pasti ada harganya. Anda ingin keluarga rukun,
Anda harus bayar harga dengan mengasihi seluruh anggota keluarga dengan adil
dan mencukupkan segala kebutuhan mereka. Anda ingin memiliki mobil seharga 200
juta, Anda harus berani bayar harga sesuai harga mobil itu, baik secara kredit
maupun tunai. Anda ingin mengikut Tuhan, bayar dahulu harga yang sudah Tuhan
minta. Intinya, apapun yang kita ingin miliki, baik secara jasmani maupun
rohani, kita harus mau bayar harga. Tak pernah ada barang gratis, semuanya itu
harus kita dapatkan dengan usaha. Termasuk keselamatan dari Yesus. Alkitab dalam
beberapa ayat memang menulis keselamatan itu anugrah, namun untuk menjaga
anugrah itu tetap kita miliki sampai Tuhan memanggil kita pulang, kita harus
melakukan berbagai usaha sesuai yang Tuhan mau, dan itu mengeluarkan biaya.
Keluarga yang dikasihi Tuhan?
Lalu bagaimana jika kita tak ingin apa-apa alias menjadi orang yang biasa-biasa
saja, tidak berani bermimpi besar dan hidup mengalir saja? Kita tetap bayar
harga, yaitu untuk kemiskinan, cemooh, suam-suam kuku, tidak bertumbuh,
keluarga berantakan, dan tidak semangat menjalani hidup. Tuhan dengan tegas
memberikan kita 2 pilihan, ikut Dia dan pikul salib, atau tidak ikut Dia dan
tak memikul salib, namun kita tidak beroleh kasih karunia Tuhan. Setiap keputusan
dan tindakan kita memiliki harga bayarnya sendiri, sehingga alangkah bijaknya
jika kita mau membayar harga untuk hal-hal terbaik baik secara rohani maupun
duniawi. Tuhan ingin selama kita hidup di dunia kita semangat kerja, ulet,
antusias, bertanggung jawab dan punya mimpi besar sehingga Ia bisa memberkati
kita melalui usaha yang kita lakukan. Jika malas, Tuhan tak bisa memberikan
berkat.
Marilah kita isi hari ini dengan
berani membayar harga untuk kesuksesan rohani maupun jasmani yang kita
inginkan. Jangan takut gagal atau ditertawakan, karena kalau Anda diam saja,
Anda tanpa sadar sudah membayar harga untuk sebuah masa depan yang suram. • Richard
T.G.R
Catatan : Renungan
ini dimuat di RHK Aletea – Senin, 12 September 2011
Pertanyaan : Apakah aku
berani membayar harga?
Aplikasi : Bayarlah
harga untuk kesuksesan rohani dan jasmani.
Doa : Tuhan, ajar aku berani membayar harga
untuk hal-hal baik yang ingin kuraih. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar