Website counter

Sabtu, 10 September 2011

Semua Ada Harganya


Baca : Lukas 14 : 25 – 35
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. (Lukas 14 : 27)

Apapun yang ingin Anda raih atau miliki pasti ada harganya. Anda ingin keluarga rukun, Anda harus bayar harga dengan mengasihi seluruh anggota keluarga dengan adil dan mencukupkan segala kebutuhan mereka. Anda ingin memiliki mobil seharga 200 juta, Anda harus berani bayar harga sesuai harga mobil itu, baik secara kredit maupun tunai. Anda ingin mengikut Tuhan, bayar dahulu harga yang sudah Tuhan minta. Intinya, apapun yang kita ingin miliki, baik secara jasmani maupun rohani, kita harus mau bayar harga. Tak pernah ada barang gratis, semuanya itu harus kita dapatkan dengan usaha. Termasuk keselamatan dari Yesus. Alkitab dalam beberapa ayat memang menulis keselamatan itu anugrah, namun untuk menjaga anugrah itu tetap kita miliki sampai Tuhan memanggil kita pulang, kita harus melakukan berbagai usaha sesuai yang Tuhan mau, dan itu mengeluarkan biaya.

Keluarga yang dikasihi Tuhan? Lalu bagaimana jika kita tak ingin apa-apa alias menjadi orang yang biasa-biasa saja, tidak berani bermimpi besar dan hidup mengalir saja? Kita tetap bayar harga, yaitu untuk kemiskinan, cemooh, suam-suam kuku, tidak bertumbuh, keluarga berantakan, dan tidak semangat menjalani hidup. Tuhan dengan tegas memberikan kita 2 pilihan, ikut Dia dan pikul salib, atau tidak ikut Dia dan tak memikul salib, namun kita tidak beroleh kasih karunia Tuhan. Setiap keputusan dan tindakan kita memiliki harga bayarnya sendiri, sehingga alangkah bijaknya jika kita mau membayar harga untuk hal-hal terbaik baik secara rohani maupun duniawi. Tuhan ingin selama kita hidup di dunia kita semangat kerja, ulet, antusias, bertanggung jawab dan punya mimpi besar sehingga Ia bisa memberkati kita melalui usaha yang kita lakukan. Jika malas, Tuhan tak bisa memberikan berkat.

Marilah kita isi hari ini dengan berani membayar harga untuk kesuksesan rohani maupun jasmani yang kita inginkan. Jangan takut gagal atau ditertawakan, karena kalau Anda diam saja, Anda tanpa sadar sudah membayar harga untuk sebuah masa depan yang suram. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Senin, 12 September 2011
Pertanyaan    : Apakah aku berani membayar harga?
Aplikasi          : Bayarlah harga untuk kesuksesan rohani dan jasmani.
Doa                 : Tuhan, ajar aku berani membayar harga untuk hal-hal baik yang ingin kuraih. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar