Website counter

Jumat, 30 September 2011

Jalan yang Sulit


Baca : Matius 10 : 34 – 42
Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (Matius 10 : 34)

Seandainya hari ini Anda akan mengantarkan barang mengendarai mobil ke suatu daerah yang bisa ditempuh melalui dua jalan yang berbeda, jalan mana yang Anda pilih. Jalan pertama rata dan di sepanjang jalan banyak rumah penduduk dan lampu penerangan sehingga Anda tak perlu kuatir dan kendaraan lebih cepat sampai tujuan. Jalan kedua melalui hutan dan tak ada penerangan jalan. Jalan itu pun bukan dari aspal, melainkan dari bebatuan yang dipasang seadanya sehingga onderdil kendaraan pasti lebih cepat rusak dan menempuh waktu lebih lama. Saya percaya kita semua pasti memilih jalan pertama karena aman dan cepat. Kita terpaksa memilih jalan kedua kalau jalan pertama ditutup atau hancur.

Hal yang wajar kalau kita memilih segala sesuatu yang murah, aman, cepat, dan tak perlu susah payah. Oleh karena itu iklan-iklan di berbagai media selalu mengedepankan kemudahan, harga yang murah, atau kecepatan. Di satu sisi, ini merupakan salah satu bagian kemajuan teknologi yang cukup positif, namun di sisi lain membawa dampak negatif bagi orang-orang yang belum siap. Kasus hubungan seksual sebelum menikah, orang mengidap kanker karena gemar mengkonsumsi makanan instan, atau cepat dan mudahnya orang mengakses pornografi adalah contoh dampak negatif dari cepatnya perkembangan teknologi. Lalu kenapa Tuhan memberi jalan yang sulit pada kita untuk menjadi muridNya? Alkitab dengan sangat jelas menulis beberapa syarat menjadi murid Yesus yang sangat bertentangan dengan keinginan daging kita. Tuhan sengaja memberikan jalan yang sulit agar kita benar-benar menghormati Dia dan sungguh-sungguh menjaga keselamatan yang telah Dia berikan. Memang betul keselamatan itu gratis, namun karena sangat tak ternilai maka Tuhan ingin kita menjaganya dengan melakukan beberapa syarat yang Ia berikan, salah satunya memikul salib.

Menjadi seorang Kristen memang tak akan membuat hidup kita bebas dari masalah. Namun, banyak menghadapi masalah bersama Tuhan jauh lebih bernilai daripada menghadapi sedikit masalah namun kita hidup dalam dosa dan kekuatiran. Bersukacitalah kalau saat ini kita melalui jalan yang sulit bersama Tuhan karena dibalik jalan itu ada upah besar menanti, dan kita pasti  bisa melalui jalan yang sulit bersama Tuhan. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah aku mau melalui jalan yang sulit bersama Tuhan?
Aplikasi          : Jangan gentar mengalami berbagai kesulitan karena menjadi murid Kristus.
Doa                 : Tuhan, ajar aku bersukacita berjalan bersama-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar