Baca : Lukas 19 : 1 – 10
Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus
dengan sukacita. (Lukas 19 : 6)
Dalam
sejarah China Dinasti Zhou Barat, ada cerita tentang seorang panglima perang
yang begitu disegani anak buahnya. Dalam sebuah peperangan menjelang musim
dingin, pasukannya kalah dan lari. Dalam pelarian, musim dingin tiba dan mereka
semua menderita kekurangan makanan, pakaian dan obat-obatan. Saat melakukan
ronda, panglima ini melihat seorang prajurit muda menggigil kedinginan karena pakaiannya
sudah compang-camping. Dengan tak banyak bicara, panglima ini menanggalkan
mantel kebesarannya yang sudah lusuh dan compang-camping lalu menggenakannya
kepada prajurit ini. Prajurit muda ini terharu dan rekan-rekannya yang melihat
kejadian ini pun menaruh hormat yang sangat dalam kepadanya. Di pertempuran
selanjutnya, sang panglima berhasil selamat dan kembali ke ibukota karena
prajurit muda dan teman-temannya memaksanya pergi dan gugur untuk membalas budi
mantel lusuhnya yang melambangkan perhatian dan ketulusan.
Bukan pemberiannya yang penting
namun niat memberikan itulah yang terpenting. Tuhan selalu mengajarkan kepada
kita agar memberikan segala sesuatu dengan ketulusan, bukan dengan pikiran
untung dan rugi. Pernahkah kita bertanya mengapa Zakheus mau menjadi murid
Yesus padahal Yesus secara materi tak memberikan keuntungan dan Zakheus pun
belum pernah mendengar Yesus berkhotbah? Karena Yesus memberikan perhatian yang
tulus. Zakheus bisa merasakan ketulusan Yesus saat memintanya turun dan ingin
menumpang dirumahnya. Semua orang sesungguhnya bisa merasakan apakah sesuatu
yang kita berikan benar-benar tulus atau memang ada maunya.
Di tengah dunia yang semakin
mementingkan materi dan untung rugi, apakah kita masih tulus memberikan segala
sesuatu kepada orang lain? Apakah kita mengambil hati pembeli atau langganan
kita dengan ketulusan atau tipu daya? Berilah pemberian yang tulus, maka
kesetiaan dan kehormatan yang akan kita terima. Banyak orang rela menjadi
martir bagi Yesus karena mereka merasakan ketulusan Yesus dalam mengasihi.
Marilah kita tulus dalam mengasihi seperti Yesus. • Richard T.G.R
Pertanyaan : Apakah aku
tulus memberikan segala sesuatu kepada orang lain?
Aplikasi : Berilah
dengan tulus.
Doa : Tuhan, ajar aku tulus dalam
mengasihi sesamaku. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar