Baca : Kejadian 3 : 1 – 24
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN
Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk,
bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara
pohon-pohonan dalam taman. (Kejadian 3 : 8)
Pertengahan
tahun 2011 lalu, berita tanah air dihebohkan oleh ulah seorang istri mantan
petinggi Polri yang diduga ikut terlibat dalam kasus suap. Supaya urusan ini
jelas, KPK memintanya untuk datang ke kantor KPK dan memberikan keterangan
sebagai saksi. Namun sang istri ini tak hadir dengan alasan sedang berobat ke
luar negeri karena menderita penyakit lupa berat. Begitu berat penyakit lupanya
sampai-sampai si istri lupa pulang ke tanah air dan keluarganya pun seakan lupa
ia sekarang sedang berada di negara mana. Akibat tak kunjung muncul dengan
alasan sakit lupa, KPK menaikkan statusnya menjadi tersangka, dan meminta
bantuan Interpol untuk mencari dan menangkapnya. Lalu apa alasan sederhana si
istri lupa pulang dan pihak keluarga tak mau memberitahu di mana keberadaannya?
Takut menerima hukuman. Kalau tidak bersalah kenapa takut pulang, betul tidak?
Keluarga yang dikasihi Tuhan,
kisah di atas adalah satu kisah yang nyata-nyata terjadi di negara kita.
Sekarang bagaimana dengan hidup kita sendiri? Apakah kita tanpa sadar juga suka
sembunyi-sembunyi dengan Tuhan karena kita melakukan suatu dosa atau kesalahan
yang kebetulan belum diketahui orang lain? Mungkin kita bukan koruptor, tidak
merugikan negara, tidak merugikan perusahaan tempat kita bekerja, tidak
merugikan gereja tempat kita beribadah, namun apakah kita menyembunyikan satu
dosa dan tak mau mengakuinya kepada Tuhan? Kita begitu senang menuding
kesalahan dan dosa orang lain, ada pula segelintir orang yang menghakimi
seakan-akan dirinya sendiri sudah benar. Cobalah kita mengoreksi diri sendiri,
jangan-jangan kita pun menyimpan dosa. Kisah manusia jatuh dalam dosa adalah
contoh bahwa sembunyi tak akan pernah menyelesaikan masalah. Hidup kita tak
akan tenang sampai kita mengakui dosa itu kepada Tuhan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan,
damai sejahtera hanya bisa kita dapat kalau kita mau terbuka dan mengakui dosa.
Jangan pernah ″menyimpan bangkai″ karena bau busuknya pasti akan tetap tercium
juga. Jadilah seorang Kristen yang berani bertanggung jawab atas setiap
kesalahan dan dosa yang kita buat. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan
ini dimuat di RHK Aletea – Jumat, 30 September 2011
Pertanyaan : Apakah aku
menyembunyikan dosa?
Aplikasi : Jadilah
pribadi yang berani bertanggung jawab.
Doa : Tuhan,
ajar aku mau terbuka dengan-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar