Website counter

Sabtu, 10 September 2011

Keinginan Seorang Ayah


Baca : Mazmur 34 : 16 – 23
Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. (Mazmur 34 : 18)

Bulan September tahun ini adalah tepat dua tahun meninggalkannya Papa saya. Papa meninggal setelah menjalani operasi prostat. Dua minggu sebelum Papa meninggal dunia, Papa mengalami cegukan terus menerus dan sangat menderita. Tidur tak bisa, makan tak bisa, kondisi fisiknya pun dari hari ke hari kian menurun pasca operasi. Saya dua kali membawanya ke dokter yang mengoperasinya dan bertanya kok kondisinya tak kunjung membaik dan cegukan terus. Dokter hanya menjawab itu reaksi tubuh akibat operasi. Belakangan saya ketahui dokter itu melakukan malpraktek karena cegukan bisa terjadi karena kurang sterilnya si dokter membersihkan luka operasi Papa.

Dalam dua minggu penderitaannya, saya mendengar Papa berdoa kepada Tuhan agar ia cepat dipanggil pulang. Alasannya sederhana, Papa tak ingin menyusahkan Mama dan anak-anak. Mendengar doanya, jujur saya sakit hati dan berkata kepada Papa agar jangan berdoa seperti itu. Jangan menyerah, itu yang saya katakan karena Papa dahulu sering menasehati agar saya jangan mudah putus asa. Saya pun memohon kesembuhan untuk Papa dalam doa saya. Namun rupanya Tuhan lebih memilih mengabulkan keinginan Papa. Sewaktu saya hendak membawa Papa ke rumah sakit, Papa meninggal dalam pelukan saya dengan wajah tersenyum. Hati saya hancur karena waktu itu saya tak rela kehilangan Papa, namun di sisi lain saya pun tak ingin Papa menderita terlalu lama seperti doanya.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, tak selalu apa yang menurut kita baik untuk seseorang, bagi orang itu adalah hal yang baik. Tuhan selalu mendengar dan melepaskan orang-orang benar dari kesesakannya, dan Tuhan telah melakukan hal itu kepada almarhum Papa saya. Jika hari ini Anda terluka atau bersedih karena ternyata Tuhan lebih mendengar dan mengabulkan doa orang yang Anda kasihi, yang bertentangan dengan doa Anda, belajarlah mau menerima jawaban Tuhan. Jawaban Tuhan adalah yang terbaik karena Ia tahu apa yang terbaik untuk kita meskipun kita harus bersedih dan kehilangan. Ada perjumpaan pasti ada perpisahan. Lapangkan hati kita dan mengucap syukurlah karena Tuhan sudah memberikan yang terbaik kepada orang-orang yang kita doakan. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea -  Jumat, 09 September 2011
Pertanyaan    : Apakah aku rela orang yang aku kasihi dipanggil Tuhan?
Aplikasi          : Relakanlah.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk jawaban yang Engkau berikan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar