Website counter

Sabtu, 08 Oktober 2011

Tanah Kering


Baca : Lukas 19 : 1 – 10
Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."(Lukas 19 : 1 – 10 )

Menurut Anda, bisakah membuat sebuah biji tumbuh di tanah yang kering kerontang? Pasti tidak karena tanahnya keras sehingga biji tak mampu menembus dan tak ada air di tanah itu. Agar sebuah tanah yang kering bisa kita tanami dengan biji yang kelak bertumbuh menjadi sebuah pohon, kita harus terlebih dahulu membuat tanah itu basah dan subur. Caranya dengan menyiraminya dengan air dan diberi pupuk. Setelah tanah itu basah dan tak lagi keras, barulah biji kita tanam dan kemudian bertumbuh.

Sama seperti tanah kering yang harus terlebih dahulu dibuat basah dan subur agar bisa ditanami dengan biji, hati manusia pun sama. Memang benar di dunia ini banyak orang bebal, banyak orang yang menganggap firman Tuhan barang murahan, banyak orang yang hatinya sangat keras sehingga sulit sekali kita menginjili mereka. Tak sedikit diantara kita memilih mundur saat tahu orang itu hatinya keras dan tak mau menerima firman Tuhan dan bertobat. Kalau saat ini kita menghadapi orang yang keras hati dan ingin kita jadikan murid Yesus, belajarlah dari apa yang Yesus lakukan kepada Zakheus. Di jaman Zakheus, ada banyak orang beragama dan taat melakukan perintah Tuhan seperti para imam, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Namun kenapa Zakheus waktu itu tak mau bertobat? Karena orang-orang beragama pada waktu itu menolak Zakheus, mereka tak mau mengasihinya. Beda sekali dengan Yesus. Yesus memperlakukan Zakheus sebagai seorang sahabat dengan mengundang diriNya sendiri datang ke rumah Zakheus. Hati Zakheus yang semula keras menjadi lembut karena Yesus memperlakukannya dengan penuh kasih.

Sampai hari ini banyak orang yang hatinya keras dan kering sesungguhnya membutuhkan Tuhan. Tugas kita untuk memenangkan mereka dengan terus menerus membagikan kasih kepada mereka. Memang butuh waktu lama untuk menggubah hati yang keras menjadi lembut. Namun kalau kita tak jemu-jemu mengasihi, pasti kita mampu memenangkan mereka. Mari kita menangkan sebanyak mungkin orang yang hatinya keras dengan terus menerus menyirami mereka dengan kasih, bukan dengan penghakiman. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Next – Minggu, 9 Oktober 2011
Pertanyaan    : Apakah aku sabar mengasihi orang yang tidak tahu terima kasih?
Aplikasi          : Jangan pernah berhenti menabur kasih.
Doa                 : Tuhan, ajar aku terus menyirami sesamaku dengan kasih. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar