Baca : Lukas 19 : 1 – 10
Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat
ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus
menumpang di rumahmu."(Lukas 19 : 1 – 10 )
Menurut
Anda, bisakah membuat sebuah biji tumbuh di tanah yang kering kerontang? Pasti
tidak karena tanahnya keras sehingga biji tak mampu menembus dan tak ada air di
tanah itu. Agar sebuah tanah yang kering bisa kita tanami dengan biji yang kelak
bertumbuh menjadi sebuah pohon, kita harus terlebih dahulu membuat tanah itu
basah dan subur. Caranya dengan menyiraminya dengan air dan diberi pupuk.
Setelah tanah itu basah dan tak lagi keras, barulah biji kita tanam dan
kemudian bertumbuh.
Sama seperti tanah kering yang
harus terlebih dahulu dibuat basah dan subur agar bisa ditanami dengan biji,
hati manusia pun sama. Memang benar di dunia ini banyak orang bebal, banyak
orang yang menganggap firman Tuhan barang murahan, banyak orang yang hatinya
sangat keras sehingga sulit sekali kita menginjili mereka. Tak sedikit diantara
kita memilih mundur saat tahu orang itu hatinya keras dan tak mau menerima
firman Tuhan dan bertobat. Kalau saat ini kita menghadapi orang yang keras hati
dan ingin kita jadikan murid Yesus, belajarlah dari apa yang Yesus lakukan
kepada Zakheus. Di jaman Zakheus, ada banyak orang beragama dan taat melakukan
perintah Tuhan seperti para imam, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
Namun kenapa Zakheus waktu itu tak mau bertobat? Karena orang-orang beragama
pada waktu itu menolak Zakheus, mereka tak mau mengasihinya. Beda sekali dengan
Yesus. Yesus memperlakukan Zakheus sebagai seorang sahabat dengan mengundang
diriNya sendiri datang ke rumah Zakheus. Hati Zakheus yang semula keras menjadi
lembut karena Yesus memperlakukannya dengan penuh kasih.
Sampai hari ini banyak orang yang
hatinya keras dan kering sesungguhnya membutuhkan Tuhan. Tugas kita untuk
memenangkan mereka dengan terus menerus membagikan kasih kepada mereka. Memang
butuh waktu lama untuk menggubah hati yang keras menjadi lembut. Namun kalau
kita tak jemu-jemu mengasihi, pasti kita mampu memenangkan mereka. Mari kita
menangkan sebanyak mungkin orang yang hatinya keras dengan terus menerus
menyirami mereka dengan kasih, bukan dengan penghakiman. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan
ini dimuat di Renungan Spirit Next – Minggu, 9 Oktober 2011
Pertanyaan : Apakah aku
sabar mengasihi orang yang tidak tahu terima kasih?
Aplikasi : Jangan
pernah berhenti menabur kasih.
Doa : Tuhan,
ajar aku terus menyirami sesamaku dengan kasih. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar