Baca : II Korintus 8 : 1 – 15
8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada
yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah,
kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami. (II Korintus 8 : 5)
Magdalena Go adalah nama gembala gereja saya
di Majenang sewaktu saya kecil. Ketika TK, Tante Go, demikian saya
memanggilnya, mengajak saya ikut sekolah minggu. Papa dan Mama yang waktu itu
tak pernah ke gereja mengijnkan. Dengan sepeda tuanya, saya dibonceng ke
gereja. Ketika saya SD, gereja berlangganan majalah Cip Cop yang dijual kepada
anak-anak, namun saya tak bisa membeli
karena almarhum Papa bukanlah orang yang mampu. Karena tahu saya suka membaca,
tante Go memberikan gratis sampai saya lulus SD. Tante Go bukanlah orang kaya
dan gereja pun kala itu masih kecil, namun ia membayar buku itu dari sebagian
gajinya. Dalam pergaulan pun beliau terkenal pluralisme. Walau kedua orangtua
saya bukan jemaat gerejanya, beliau kadang berkunjung. Dengan umat muslim pun
beliau mudah bergaul sehingga dalam acara-acara keagamaan beliau selalu
diundang. Tante Go meninggal pada tahun 2002. Saya hari ini bisa menjadi
seorang Kristen dan penulis renungan karena andil beliau yang mengenalkan Tuhan
sejak saya kecil.
Keluarga yang
dikasihi Tuhan, Almarhum Tante Go mengajarkan kepada saya dan kita semua untuk
belajar memberikan yang terbaik. Untuk memberikan yang terbaik kita tak harus
menunggu kaya terlebih dahulu, atau cerdas terlebih dahulu, namun berilah apa
yang bisa kita beri dengan sukacita. Memberikan yang terbaik dari kelebihan
kita itu mudah, namun memberikan yang terbaik dari kekurangan kita, itulah yang
luar biasa dan membuat Tuhan bersukacita. Jemaat Makedonia bisa memberikan
lebih sekalipun mereka kekurangan karena hati mereka penuh dengan kasih. Tuhan
Yesus memuji persembahan janda yang hanya dua peser karena itulah persembahan
terbaiknya.
Persembahan
terbaik tidak ditentukan dari seberapa mahal atau seberapa berkualitas
pemberian kita, namun dari seberapa tulus dan sukacita kita berusaha memberikan
yang terbaik. Mari kita selalu berikan yang terbaik untuk Tuhan maupun
orang-orang di sekitar kita. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan
ini dimuat di RHK Aletea – Selasa, 11 Oktober 2011
Pertanyaan : Persembahan
terbaik apa yang sudah saya berikan?
Aplikasi : Selalu
berikan yang terbaik kapan pun.
Doa : Tuhan,
mampukanlah aku untuk selalu memberi dengan sukacita dan tulus hati. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar