Baca : Lukas 10 : 25 – 37
Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri." (Lukas 10 : 27)
Ibu muda ini masuk kembali ke
dalam rumah. Rupanya, terjadi perdebatan di sana. ″Suruh saja si Harta masuk
duluan, agar rumah ini dipenuhi harta,″ ujar sang suami. Namun, si istri tidak
setuju. ″Sayang, kenapa kita tidak mengundang si Sukses saja?″ Dari kamar
terdengar suara anak gadis mereka mengajukan usul, ″Bagaimana kalau kita pilih
si Cinta saja. Dengan demikian rumah ini akan dipenuhi cinta.″ Akhirnya
disepakati untuk memanggil Cinta terlebih dahulu. Anehnya, begitu Cinta
melangkah masuk rumah, kedua temannya ikut. Dengan terheran-heran ibu muda ini
berkata, ″Lo, saya kan hanya mengundang Cinta, mengapa kalian berdua ikut?″
Mereka menjawab, ″Bila Anda mengundang Harta atau Sukses saja, kedua dari kami
tidak akan ikut. Tapi karena Anda mengundang Cinta, ke mana pun ia pergi kamu
akan selalu ikut. Di mana ada Cinta, di sana ada Harta dan Sukses.″
Kisah di atas mengajarkan kepada
kita semua bahwa apapun yang kita lakukan pasti akan mendatangkan harta dan
kesuksesan. Kenyataan hidup sudah membuktikan bahwa orang-orang yang sukses
dalam karier dan harta, baik dalam pelayanan atau dunia sekuler, pasti
mencintai apa yang dia kerjakan. Ibu Theresa selama puluhan tahun hidup dalam
kesederhanaan untuk melayani dan mengasihi orang-orang cacat dengan penuh
cinta. Sukarno rela berulangkali masuk penjara, dikucilkan, bahkan dimusuhi
oleh Belanda, karena mencintai Indonesia dan terus berjuang sampai Indonesia
merdeka. Thomas Alfa Edison pantang menyerah menciptakan bola lampu karena ia
mencintai karya yang sedang ia ciptakan. Saya bisa setiap hari menulis untuk
beberapa penerbit maupun untuk blog saya pribadi karena saya mencintai
pekerjaan saya sebagai penulis.
Tuhan, memberikan hukum dasar
yang mendasari seluruh hukum Taurat yaitu mengasihi Tuhan dan sesama. Kalau kita
sudah mengerjakan kedua hal ini dengan sungguh-sungguh, pasti kita bisa
melakukan aneka hukum yang lain. Pertanyaannya? Apakah hari ini kita bekerja
dengan cinta? Apakah kita melayani Tuhan dengan cinta? Apakah kita menolong
rekan kerja dengan cinta? Apakah kita mengerjakan apa yang sedang kita kerjakan
saat ini dengan cinta? Mari kita lakukan segala sesuatu dengan cinta. Hari ini
banyak orang mengerjakan pekerjaannya bukan dengan cinta, namun karena ia butuh
uang sehingga pekerjaannya tidak maksimal. Hendaknya kita tidak demikian. Hari ini
banyak orang sibuk pelayanan di gereja demi mencari ketenaran, supaya mendapat
gelar orang yang rohani, namun pelayanannya sama sekali tidak dengan cinta. Jangan
tiru mereka. Kerjakan segala sesuatu dengan cinta, walaupun orang tidak mengenal
sama sekali siapa kita. Berikan tindakan berdasarkan cinta kasih kepada
orang-orang yang sama sekali tidak kita kenal seperti yang sudah dilakukan
orang Samaria, maka pasti kehidupan kekal akan kita dapatkan. • Richard T.G.R
Pertanyaan : Apakah aku
mengerjakan segala sesuatu dengan cinta?
Aplikasi : Lakukan segala
sesuatu dengan cinta.
Doa : Tuhan,
ajar aku mencintai apapun yang aku kerjakan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar