Website counter

Sabtu, 08 Oktober 2011

Melawan Arus


Baca : Matius 15 : 1 – 20
Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? (Matius 15 : 3)

Sewaktu saya masih duduk di bangku SMA, saya pernah mengikuti latihan dasar kepemimpinan (LDK). Dalam latihan itu, saya dan beberapa teman berkemah di suatu gunung selama beberapa hari dan mengikuti acara outbond. Dalam salah satu sesi outbond, guru pelatih menyuruh tim saya mengarungi sebuah sungai yang airnya kurang lebih sedalam satu meter sepanjang dua kilometer, dan itu dilakukan dengan melawan arus sambil membawa sebuah tas ransel berisi batu yang beratnya mencapai sepuluh kilogram. Walaupun pada waktu itu kami berpikir latihan jenis ini kurang kerjaan, namun kami patuh dan mengarungi sungai itu. Cukup melelahkan dan membuat badan pegal-pegal karena arus air membuat kami harus mengeluarkan tenaga lebih, ditambah kami harus memanggul ransel. Selesai acara, guru pelatih lalu menjelaskan bahwa sesi melawan arus sungai merupakan pelajaran bahwa kelak saat kami menjadi pemimpin dalam dunia kerja, kami harus berani melawan arus keburukan dunia untuk bertahan hidup dan menyatakan kebenaran moral di tengah lingkungan yang bobrok.

Tidak semua orang, termasuk anak-anak Tuhan, berani melawan arus karena itu berarti kita menjadi sosok yang berbeda dari orang kebanyakan. Contohnya saat sebagian besar orang dengan bangga menyetujui aplikasi kartu kredit dan tinggal gesek, kita tetap bertahan untuk tidak memiliki kartu kredit untuk mencegah kita terlilit hutang. Saat sebagian besar orang begitu enak dan percaya diri membuka situs-situs porno, kita menahan diri untuk tidak mengakses. Saat sebagian besar orang begitu mudah berbohong dalam bekerja, kita selalu berusaha jujur dalam perkataan dan tindakan. Saat sebagian besar orang peduli demi mendapatkan keuntungan, kita peduli dan tetap mengasihi walaupun merugi. Sebagai murid Yesus, sudah seharusnya kita berani melawan arus dunia karena Guru kita sudah melakukan hal itu.

Alkitab mencatat dengan rinci beberapa peristiwa Tuhan Yesus sengaja melanggar adat istiadat Yahudi seperti menyembuhkan orang pada hari sabat, makan bersama pemungut cukai, dan makan tanpa membasuh tangan. Yesus melakukan semuanya itu karena Ia ingin menyatakan kebenaran, walaupun sebagian besar orang menentang bahkan pada akhirnya membunuh diri-Nya. Jadilah berbeda dengan dunia dan jangan biarkan arus dunia menyeret kita untuk hidup dalam kedagingan. Ingatlah Yesus yang selalu melawan arus dunia dan turutilah Ia agar kita pun bisa memberikan contoh hidup benar di tengah dunia yang semakin kotor oleh dosa. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Next – Minggu, 23 Oktober 2011
Pertanyaan    : Apakah aku berani melawan arus dunia?
Aplikasi          : Hiduplah dalam Firman Tuhan.
Doa                 : Tuhan, ajar aku menjadi pelaku kebenaran. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar