Baca : Yohanes 19 : 28 – 30
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu,
berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan
menyerahkan nyawa-Nya. (Yohanes 13 : 30)
Pernahkah
Anda mengamati seekor laba-laba membuat jaring di sela-sela pepohonan? Saya
pernah mengamatinya. Laba-laba kecil itu akan terus berjalan dan berputar,
menyilang, naik turun tidak kenal lelah, sampai akhirnya tercipta sebuah jaring
yang lentur, lengket, dan bisa menopang tubuhnya. Saya kemudian iseng merusak
jaring itu dengan menusukan jari saya sehingga jaring itu berlubang dan
laba-laba kecil lari. Namun selang lima menit kemudian dia kembali dan
memperbaiki jaring itu sampai selesai. Dari jaring inilah laba-laba itu
mendapatkan serangga kecil untuk makanannya. Di atas jaring itulah ia menikmati
hari-harinya sebagai laba-laba yang menunggu serangga terjebak dan tak bisa lari,
untuk kemudian ia makan.
Dari cara laba-laba membuat
sarang, kita bisa belajar untuk mengerjakan segala sesuatu yang sudah kita
mulai sampai selesai dan jangan pernah berpikir untuk berhenti di tengah jalan.
Kadangkala saat sesuatu yang kita kerjakan selesai, masalah datang sehingga
kita harus memulai pekerjaan itu dari awal. Contoh simplenya kita sudah
mengetik beberapa lembar tulisan di komputer, namun apa daya tiba-tiba listrik
mati dan data belum tersimpan sehingga hilanglah semua tulisan itu. Apa boleh
buat kita harus mengetik lagi. Atau kita baru saja selesai mengecat pagar
rumah, tiba-tiba hujan turun sangat deras. Mau tak mau kita harus mengecat
kembali. Mengerjakan segala sesuatu sampai selesai dan segera memperbaiki bila
apa yang kita kerjakan mengalami kerusakan adalah bukti bahwa kita meneladani
Tuhan kita dalam masalah tanggung jawab dan kesungguhan. Ketika menjalani salib
untuk menebus dosa manusia, kita semua tahu bahwa penderitaan yang Yesus alami
sangatlah luar biasa. Dengan penderitaan dan aniaya yang begitu berat itu,
Alkitab menulis Yesus menyelesaikan tugas dari Bapa-Nya sampai selesai. Yesus
tidak berhenti di tengah jalan karena kesakitan, namun Ia selesaikan tugas itu
sampai mati.
Tuhan kita adalah Tuhan yang
selalu menepati janji dan mengerjakan segala sesuatu dengan penuh tanggung
jawab dan kesungguhan. Sebagai muridNya mari kita miliki karakter bertanggung
jawab dan bersungguh-sungguh dengan mengerjakan segala sesuatu yang kita
kerjakan sampai selesai, seberat apapun rintangan atau masalah menghadang.
Menunda atau mengerjakan sesuatu hanya setengah membuat pekerjaan Anda sia-sia
dan tak menuai hasil. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Spirit Next – Kamis, 13 Oktober 2011
Pertanyaan : Apakah aku mengerjakan segala sesuatu
sampai selesai?
Aplikasi : Kerjakan segala sesuatu sampai
selesai.
Doa : Tuhan, ajar aku mengerjakan
segala sesuatu sampai selesai. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar