Baca : Lukas 21 : 7 - 19
Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan
dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan
kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena
nama-Ku. (Lukas 21 : 12)
Perjuangan yang
dilandasi kecintaannya terhadap bumi, mengantarkan Wangari Maathai (lahir 1 April 1940) menjadi wanita
Afrika pertama yang memperoleh penghargaan Nobel pada tahun 2004. Wangari
adalah profesor asal Kenya
yang sangat aktif memprotes pengundulan hutan di benua Afrika. Wangari memulai
perjuangannya di tahun 1977 dengan mendirikan Green Belt Movement yang telah
berhasil menanam 40 juta pohon di negara Kenya dan mencegah erosi tanah.
Aksinya ini membuatnya mendapat julukan sebagai "Tree Woman" dan
"The Tree Mother of Africa". Selama
perjuangannya ini, Wangari harus melalui jalan terjal. Ia diceraikan oleh
suaminya karena dianggap terlalu vokal, diserang, hingga dipenjara oleh pihak
yang tidak mendukungnya. Tetapi semua tantangan itu tak menyurutkan langkahnya.
Semangatnya terus menyala untuk menyelamatkan bumi.
Wangari Maathai adalah salah satu tokoh yang sangat
radikal menyelamatkan bumi. Sekarang bagaimana dengan kita? Apakah kita
termasuk anak Tuhan yang radikal dalam mengabarkan kebenaran atau yang hanya
berani berkata tentang hal-hal yang baik saja dan tidak berani mengambil
tindakan yang sesuai firman Tuhan?
Beranikah kita menyuarakan firman Tuhan yang dengan tajam menegor
kelemahan-kelemahan rekan kita yang berbuat dosa? Resiko menjadi anak Tuhan
yang jujur memberitakan apa yang panas di dengar dan harus di dengar plus
dipraktekkan memang berat.
Mungkin hanya ada sedikit orang yang akan tetap bersahabat
dan akan ada banyak orang tidak suka dengan apa yang kita ucapkan, apalagi
kalau tindakan kita mendukung ucapan itu. Tuhan tak mau kita menjadi anak
"baik-baik" yang selalu menyenangkan orang lain, namun sungkan
menegor bila mereka jatuh dosa. Tuhan ingin kita menyukakan hati-Nya dan berani
menyuarakan kebenaran walaupun kita akan mengalami aniaya. kita berhak
memperoleh hidup kekal jika melakukan apa yang di perintahkan Tuhan. Hamba yang
tidak setia adalah hamba yang tidak melakukan apa yang diperintah Tuannya. Mari
kita menjadi pelaku firman. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Harian Musa – Minggu, 23 Oktober 2011
Pertanyaan : Apakah aku berani melakukan firman Tuhan?
Aplikasi : Lakukan
kebenaran senantiasa.
Doa : Tuhan,
beri aku keberanian untuk melakukan kebenaran firman-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar