Website counter

Sabtu, 08 Oktober 2011

Berani untuk Tuhan


Baca : Lukas 21 : 7 - 19
Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. (Lukas 21 : 12)

Perjuangan yang dilandasi kecintaannya terhadap bumi, mengantarkan Wangari Maathai (lahir 1 April 1940) menjadi wanita Afrika pertama yang memperoleh penghargaan Nobel pada tahun 2004. Wangari adalah profesor asal Kenya yang sangat aktif memprotes pengundulan hutan di benua Afrika. Wangari memulai perjuangannya di tahun 1977 dengan mendirikan Green Belt Movement yang telah berhasil menanam 40 juta pohon di negara Kenya dan mencegah erosi tanah. Aksinya ini membuatnya mendapat julukan sebagai "Tree Woman" dan "The Tree Mother of Africa". Selama perjuangannya ini, Wangari harus melalui jalan terjal. Ia diceraikan oleh suaminya karena dianggap terlalu vokal, diserang, hingga dipenjara oleh pihak yang tidak mendukungnya. Tetapi semua tantangan itu tak menyurutkan langkahnya. Semangatnya terus menyala untuk menyelamatkan bumi.

Wangari Maathai adalah salah satu tokoh yang sangat radikal menyelamatkan bumi. Sekarang bagaimana dengan kita? Apakah kita termasuk anak Tuhan yang radikal dalam mengabarkan kebenaran atau yang hanya berani berkata tentang hal-hal yang baik saja dan tidak berani mengambil tindakan yang sesuai firman Tuhan?  Beranikah kita menyuarakan firman Tuhan yang dengan tajam menegor kelemahan-kelemahan rekan kita yang berbuat dosa? Resiko menjadi anak Tuhan yang jujur memberitakan apa yang panas di dengar dan harus di dengar plus dipraktekkan memang berat.

Mungkin hanya ada sedikit orang yang akan tetap bersahabat dan akan ada banyak orang tidak suka dengan apa yang kita ucapkan, apalagi kalau tindakan kita mendukung ucapan itu. Tuhan tak mau kita menjadi anak "baik-baik" yang selalu menyenangkan orang lain, namun sungkan menegor bila mereka jatuh dosa. Tuhan ingin kita menyukakan hati-Nya dan berani menyuarakan kebenaran walaupun kita akan mengalami aniaya. kita berhak memperoleh hidup kekal jika melakukan apa yang di perintahkan Tuhan. Hamba yang tidak setia adalah hamba yang tidak melakukan apa yang diperintah Tuannya. Mari kita menjadi pelaku firman. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Harian Musa – Minggu, 23 Oktober 2011
Pertanyaan    : Apakah aku berani melakukan firman Tuhan?
Aplikasi          : Lakukan kebenaran senantiasa.
Doa                 : Tuhan, beri aku keberanian untuk melakukan kebenaran firman-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar