Website counter

Selasa, 11 Oktober 2011

Keberanian Yang Menggubahkan

Baca : Kisah Para Rasul 7 : 54 – 60
Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. (Kisah Para Rasul 7 : 55)

Rosa Parks adalah salah satu wanita yang mempelopori persamaan hak bagi warga kulit hitam di negara AS. Tak hanya berjuang secara diplomasi, Rosa pun berjuang dalam tindakan nyata, yaitu menolak memberikan tempat duduknya dalam bus kepada seorang pemuda kulit putih. Akibat tindakannya ini ia ditangkap dan didenda karena melanggar peraturan kota. Keberanian Rosa ini membakar semangat penduduk kulit hitam lainnya sehingga mereka membentuk Montgomery Improvement Associaton, yang dipimpin oleh pendeta muda dari Dexter Avenue Baptist Church, Dr Martin Luther King, Jr. Pada tahun 1996, presiden Bill Clinton menganugrahi Rosa medali Presidential Medal of Fredoom. Ketika Rosa meninggal dunia di tahun 2005 pada usia 95 tahun, Rosa menjadi satu-satunya wanita kulit hitam dalam sejarah Amerika yang jenazahnya disemayamkan di rotunda Amerika Serikat Capitol selama dua hari.

Tuhan kadang menempatkan kita dalam suatu keadaan yang membuat kita tidak bebas bergerak baik sebagai orang Kristen, maupun sebagai warga negara. Keadaan itu mungkin bisa berupa kita dilarang beribadah secara bebas dalam gereja, kita mendapatkan diskriminasi karena kita adalah penduduk ras tertentu, atau kita mendapat aniaya karena kita teguh mempraktekkan ajaran firman Tuhan. Kalau saat ini kita sedang menghadapi tekanan, mari kita belajar menjadi anak Tuhan yang berani menegakkan apa yang benar sesuai firman Tuhan, walaupun dunia berkata kita salah. Stevanus dinyatakan bersalah oleh para anggota mahkamah agama, dan Stevanus pun tahu ia pasti akan dirajam batu sampai mati kalau terang-terangan mengaku dan berkhotbah tentang Yesus. Namun ia pantang surut dan dengan berani menyuarakan kebenaran, sehingga perbuatannya itu tercatat dalam Alkitab.

Kita hari ini bisa menjadi seorang Kristen dan bergereja, karena banyak murid-murid Yesus sudah terlebih dulu berani menyuarakan kebenaran firman Tuhan Sebagai murid Yesus masa kini, mari lanjutkan keberanian para ″senior″ kita, sehingga kita mampu menggubah hidup orang banyak semakin lebih baik dengan firman Tuhan yang kita beritakan. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Minggu, 30 Oktober 2011
Pertanyaan    : Apakah kita seorang Kristen?
Aplikasi          : Berani menyuarakan kebenaran.
Doa                 : Tuhan, berikan aku hati yang berani menyatakan kebenaran firman-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar