Baca : Kejadian 1 : 26 – 31
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka. (Kejadian 1 : 27)
Robot
adalah sekumpulan alat mekanik yang diisi program tertentu untuk membantu
pekerjaan manusia. Kata robot berasal dari bahasa Ceko, robota, yang berarti
tenaga kerja atau pekerjaan yang diwajibkan. Dalam kehidupan sehari-hari, robot
dimanfaatkan untuk pekerjaan-pekerjaan ekstrim yang beresiko tinggi untuk
manusia seperti meledakkan bom, merekam aktivitas kawah gunung berapi, menyelam
di dalam laut yang penuh hiu pembunuh, masuk dalam ruangan penuh gas racun,
menjadi bintang film seperti Robocop atau Transformer, dll. Robot diciptakan
manusia dengan beberapa alasan yang cukup masuk akal seperti mereka tak pernah
membantah perintah, tak pernah demo minta kenaikan gaji, lebih cepat, lebih
teliti, dan mereka patuh kepada siapapun yang memegang kendali hidupnya.
Keluarga yang dikasihi Tuhan,
walaupun akal budi manusia sudah berhasil menciptakan robot yang dalam kondisi
tertentu jauh lebih berguna daripada manusia, robot tetaplah sekumpulan alat
mekanik yang tak punya perasaan dan akal budi. Robot tak bisa membedakan mana
yang baik dan yang jahat karena dia hanya melakukan apa yang ada dalam
programnya. Kalau dia diprogram untuk meledakkan bom, maka ia akan meledakkan
bom. Beda sekali dengan kita yang punya perasaan dan akal budi. Seharusnya kita
bisa melakukan segala sesuatu jauh lebih baik daripada robot. Kita harusnya
malu kepada Tuhan dan diri sendiri kalau kinerja kita hanya maksimal kalau ada
yang mengawasi, kita malu kalau menuntut kenaikan gaji dan tunjangan kepada bos
namun kinerja kita pas-pasan, kita malu kalau memiliki otak yang cerdas namun tidak
kreatif menghasilkan ide-ide berkualitas untuk kemajuan pelayanan dan
pekerjaan.
Mari kita sama-sama berubah
dengan semakin lebih berkualitas dengan bekerja lebih rajin, teliti, patuh dan,
cepat, namun kita tetap menggunakan akal budi dan perasaan. Saat kita berhasil
melakukannya, itu berarti kita sudah melakukan kodrat kita sebagai manusia
ciptaan Tuhan yang paling mulia. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan
ini dimuat di RHK Aletea – Minggu, 23 Oktober 2011
Pertanyaan : Apakah aku
lebih baik daripada robot?
Aplikasi : Jadilah
pribadi yang berkualitas.
Doa : Tuhan,
ajarlah aku untuk bertingkah laku lebih baik daripada robot. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar