Baca : I Tesalonika 5
: 16 – 18
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab
itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (I Tesalonika 5
: 18)
Satu hari di bulan November 2010,
saya sedang lemah rohani dan mengeluh kepada Tuhan mengapa hidup ini kok susah.
Saya sudah berusaha hidup jujur, menjaga diri agar hidup seturut firman Tuhan,
namun kok rejeki seret. Kala itu memang kondisi keuangan saya sedang kurang
bagus, ditambah saya belum membayar beberapa kewajiban, sehingga saya menjadi
orang yang mengasihani diri sendiri. Untuk menenangkan diri, saya lalu
berjalan-jalan menggunakan sepeda onthel, dan di tengah jalan hujan turun
sehingga saya semakin marah. Saat berteduh dan menggenakan jas hujan, Tuhan
menjawab keluhan saya.
Waktu itu lewatlah seorang
penjual roti yang sedang menggenjot gerobak sepedanya menggunakan tangan,
karena dia tidak memiliki sepasang kaki. Walaupun saya melihat dirinya lewat
hanya beberapa detik, saya bisa melihat dirinya tetap bersukacita mencari
rejeki walaupun saat itu kehujanan. Dari raut wajahnya kelihatan dia tidak
mengeluh atau mengasihani diri sendiri. Saat itulah saya sadar bahwa saya telah
berdosa karena tidak menghargai segala hal yang sudah diberikan Tuhan. Saya
begitu mudah lemah iman hanya gara-gara tak punya uang.
WANITA, sadarkah bahwa
sesungguhnya kita semua adalah anak-anak Tuhan yang kaya? Buktinya ada ditubuh
Anda. Kalau hari ini ada seseorang berniat membeli sepasang kaki Anda dengan
harga Rp 2 miliar, maukah Anda menjualnya? Kalau hari ini ada orang ingin
membeli satu saja ginjal Anda seharga 3 miliar, relakah Anda menjualnya? Kalau
hari ini ada orang ingin membeli anak Anda dengan harga Rp 100 miliar, relakah
Anda menjual anak Anda? Kalau hari ini ada orang ingin membeli sepasang tangan
Anda dengan harga Rp 50 miliar, relakah Anda menjual sepasang tangan itu? Kalau
hari ini kita merasa Tuhan tidak adil hanya karena keuangan atau kesehatan kita
bermasalah, seharusnya kita malu karena banyak orang yang jauh lebih kurang
beruntung daripada kita. Hari ini mungkin gaji Anda pas-pasan, namun Anda lebih
beruntung daripada orang yang menganggur.
WANITA, mari kita belajar fokus
bukan pada apa yang tidak kita miliki atau kekurangan apa yang kini miliki saat
ini, namun kita fokus pada segala kebaikan Tuhan yang masih boleh kita miliki.
Seberat apapun beban hidup datang dan pergi, Anda akan tetap kuat seperti Paulus
saat selalu mengucap syukur dalam segala hal, tetap berdoa, dan bersukacita
senantiasa. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan
ini dimuat di Renungan Wanita – Senin, 24 Oktober 2011
Pertanyaan : Apakah fokusku
saat lemah iman?
Aplikasi : Belajarlah
fokus pada apa yang sudah kita miliki.
Doa : Tuhan,
aku berterima kasih untuk segala kebaikan-Mu yang boleh aku nikmati. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar