Website counter

Sabtu, 08 Oktober 2011

Sepasang Kaki


Baca : I Tesalonika 5 : 16 – 18
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (I Tesalonika 5 : 18)

Satu hari di bulan November 2010, saya sedang lemah rohani dan mengeluh kepada Tuhan mengapa hidup ini kok susah. Saya sudah berusaha hidup jujur, menjaga diri agar hidup seturut firman Tuhan, namun kok rejeki seret. Kala itu memang kondisi keuangan saya sedang kurang bagus, ditambah saya belum membayar beberapa kewajiban, sehingga saya menjadi orang yang mengasihani diri sendiri. Untuk menenangkan diri, saya lalu berjalan-jalan menggunakan sepeda onthel, dan di tengah jalan hujan turun sehingga saya semakin marah. Saat berteduh dan menggenakan jas hujan, Tuhan menjawab keluhan saya.

Waktu itu lewatlah seorang penjual roti yang sedang menggenjot gerobak sepedanya menggunakan tangan, karena dia tidak memiliki sepasang kaki. Walaupun saya melihat dirinya lewat hanya beberapa detik, saya bisa melihat dirinya tetap bersukacita mencari rejeki walaupun saat itu kehujanan. Dari raut wajahnya kelihatan dia tidak mengeluh atau mengasihani diri sendiri. Saat itulah saya sadar bahwa saya telah berdosa karena tidak menghargai segala hal yang sudah diberikan Tuhan. Saya begitu mudah lemah iman hanya gara-gara tak punya uang.

WANITA, sadarkah bahwa sesungguhnya kita semua adalah anak-anak Tuhan yang kaya? Buktinya ada ditubuh Anda. Kalau hari ini ada seseorang berniat membeli sepasang kaki Anda dengan harga Rp 2 miliar, maukah Anda menjualnya? Kalau hari ini ada orang ingin membeli satu saja ginjal Anda seharga 3 miliar, relakah Anda menjualnya? Kalau hari ini ada orang ingin membeli anak Anda dengan harga Rp 100 miliar, relakah Anda menjual anak Anda? Kalau hari ini ada orang ingin membeli sepasang tangan Anda dengan harga Rp 50 miliar, relakah Anda menjual sepasang tangan itu? Kalau hari ini kita merasa Tuhan tidak adil hanya karena keuangan atau kesehatan kita bermasalah, seharusnya kita malu karena banyak orang yang jauh lebih kurang beruntung daripada kita. Hari ini mungkin gaji Anda pas-pasan, namun Anda lebih beruntung daripada orang yang menganggur.

WANITA, mari kita belajar fokus bukan pada apa yang tidak kita miliki atau kekurangan apa yang kini miliki saat ini, namun kita fokus pada segala kebaikan Tuhan yang masih boleh kita miliki. Seberat apapun beban hidup datang dan pergi, Anda akan tetap kuat seperti Paulus saat selalu mengucap syukur dalam segala hal, tetap berdoa, dan bersukacita senantiasa. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Senin, 24 Oktober 2011
Pertanyaan    : Apakah fokusku saat lemah iman?
Aplikasi          : Belajarlah fokus pada apa yang sudah kita miliki.
Doa                 : Tuhan, aku berterima kasih untuk segala kebaikan-Mu yang boleh aku nikmati. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar