Baca : Daniel 3 : 1 – 30
Jika Allah kami yang kami puja sanggup
melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala
itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah
tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak
akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." (Daniel 3 : 17 – 18)
Di Nepal, orang-orang Kristen sangat teruji
imannya kepada Kristus. Ini karena pemerintah Nepal mengeluarkan peraturan yang
berbunyi : siapa saja yang masuk agama Kristen, ia akan dimasukkan ke penjara
selama setahun. Suatu ketika ada beberapa penduduk yang bersedia dibaptis. Hari
sabtu menjelang baptisan, rumah mereka didatangi polisi yang memberi peringatan
akan resiko yang harus mereka terima. Beberapa penduduk ini diberi kesempatan
untuk berpikir selama satu malam, namun iman mereka tetap teguh. Hari minggu
pagi, saat baptisan tiba, mereka sudah berkumpul di tepi sungai dengan
disaksikan sidang jemaat yang lain. Polisi yang kemarin memperingatkan pun
hadir di tempat itu. Polisi ini memberikan peringatan untuk terakhir kalinya,
namun iman mereka tetap teguh. Selesai dibaptis, mereka langsung digiring ke
kantor polisi dan dijebloskan ke dalam penjara selama setahun.
Bersyukurlah kalau
kamu saat ini bisa menjadi seorang Kristen tanpa harus menjalani ujian yang
sangat berat. Negara kita memberikan kebebasan untuk beribadah dan kerukunan
antar umat beragama terjalin baik. Meskipun beberapa waktu lalu terganggu oleh
peristiwa ledakan bom dan penutupan secara paksa beberapa gereja oleh
ormas-ormas yang tidak menghargai pluralisme. Di beberapa negara, untuk menjadi
seorang Kristen sangatlah tidak mudah, contohnya di Nepal dan China. Pertanyaan
sekarang adalah, apakah kita seorang Kristen yang setia? Dalam segala kemudahan
dan kebebasan yang negara berikan, apakah kita sungguh-sungguh mau melakukan
semua Firman Tuhan dalam keadaan apapun, atau kita hanya sekedar ikut-ikutan
dan suam-suam kuku?
Sadrakh, Mesakh,
dan Abednego sekali pun sudah menjadi pejabat tinggi, tetap tak sudi menyembah
patung walau pun mati adalah resikonya. Saat mereka benar-benar dihukum mati,
mereka tetap setia sehingga mujizat pun terjadi. Apapun ancaman, penderitaan,
atau ujian yang sedang kita hadapi saat ini sebagai seorang Kristen, tetaplah
setia sampai mati. Tuhan sudah sediakan mahkota kehidupan kalau kita mau setia
kepada-Nya sampai mati (Wahyu 2:10). • Richard T.G.R
Catatan : Apakah aku
siap menanggung segala resiko menjadi murid Yesus?
Aplikasi : Jangan
takut.
Doa : Tuhan,
beri aku keberanian agar mampu menghadapi resiko menjadi muridMu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar