Website counter

Kamis, 31 Januari 2013

Lebah dan Lalat

Baca : Kejadian 13 : 1 – 18
Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. (Kejadian 13 : 10)

Mengapa seekor lebah cepat sekali menemukan bunga? Mengapa seekor lalat mudah sekali menemukan kotoran? FOKUS.  Di dalam pikiran masing-masing binatang itu hanya ada satu hal yang menjadi fokus perhatian mereka. Lebah hanya berpikir soal madu, lalat hanya berpikir soal kotoran. Selain itu, tidak ada hal lain dalam pikiran mereka. Dengan begitu, daya penglihatan keduanya terfokus pada satu hal penting itu saja. Mata lebah seakan didesain hanya untuk menemukan bunga, dan lalat dikhususkan untuk menemukan kotoran. Alhasil, lebah dapat menemukan bunga dengan cepat, dan lalat mudah menemukan kotoran. Akhirnya, lebah kaya akan madu sedangkan lalat kaya akan kuman penyakit.

Girls, fakta ini pun bisa diterapkan dalam hidup kita. apa yang menjadi fokus utama kita akan mewujudkan apa yang kita lihat. Hidup kita bergantung pada hati dan pikiran. Waktu kita baca kisah Abram dan Lot yang berpisah, akan kita temukan kenyataan fokus mereka beda. Lot fokus pada harta duniawi, yang dia buktikan dengan memilih tanah dekat Sodom dan Gomora yang notabene sangat jahat dan berdosa kepada Tuhan. Sedangkan Abram memilih mengalah pada Lot dan berserah kepada Tuhan. Mau diberi tanah model apa, biar Tuhan saja yang memberi. Hasil akhir hidup kedua orang ini pun beda banget. Lot kehilangan seluruh harta benda dan istrinya. Ia pun ditiduri dua anak perempuannya secara bergantian setelah mereka melarikan diri (Kej 19: 30-38). Abram menjadi kaya raya dengan hasil yang halal, ia pun menjadi salah satu pahlawan iman. Bangsa keturunan Abram menjadi bangsa yang terus diberkati sampai sekarang.

Yuk fokus pada hal-hal yang positif dan singkirkan segala hal yang negatif dari pikiran. Sukacita atau dukacita, berkat atau kutuk, pujian atau hinaan, semua itu sebetulnya ditentukan oleh pilihan yang ada di tangan kita sendiri. Ingatlah, segala perkataan, pikiran, atau perbuatan yang baik bagaikan sarang madu yang membawa berkat buat si lebah sendiri dan orang-orang yang menikmati madunya. • Richard T.G.R



Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Next – Jumat, 18 Januari 2013
Pertanyaan    : Apa yang selama ini saya pikirkan?
Aplikasi          : Fokus pada hal positif.
Doa                 : Tuhan, tolong terus jaga pikiran kami untuk selalu berpikir positif dan semangat. Amin.

Berkat dalam Bencana

 Baca : Kejadian 50 : 15 – 21
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (Kejadian 50 : 20)

Tak ada yang tahu kalau Petra Anderson (22) memiliki "cacat" dalam otaknya karena tampak tak berbeda dengan rekannya yang lain. ia menonton film The Dark Knight Rises pada pemutaran perdana di sebuah bioskop di Aurora, Colorado, Amerika (12/07/2012). Malangnya, ia menjadi salah satu korban penembakan oleh James Eagan Holmes yang menewaskan 12 orang. Petra tertembak empat kali, tiga di lengan dan bahunya, satu peluru mengenai hidungnya. Ia dibawa ke rumah sakit dengan harapan hidup tipis. Operasi pun dilakukan. Ternyata selama operasi tim dokter dikejutkan dengan kondisi yang mereka temukan. Ketika peluru mengenai hidung Petra, peluru kecil itu tak berhenti di batang hidungnya. Peluru itu bergerak menembus otaknya. Di sinilah keajaiban terjadi. Ternyata otak Petra memiliki sebuah saluran yang aneh. Saluran itu penuh cairan. Ini cacat otak bawaan. Namun justru itulah yang menyelamatkan nyawanya. Seandainya otaknya tak memiliki kelainan, ia bisa tewas.

Apakah hari ini Anda sedang bersusah hati karena keluarga atau diri Anda tertimpa musibah? Jangan buru-buru menganggap Tuhan tidak mengasihi Anda atau musibah yang terjadi benar-benar mendatangkan celaka buat Anda. Tuhan sering kali memakai musibah untuk menunjukkan kuasa-Nya. Tuhan mendewasakan karakter kita melalui bencana, bahkan Tuhan bisa gunakan bencana supaya kita bisa menjadi berkat buat banyak orang. Yusuf harus terlebih dalam mengalami masa-masa sulit selama tiga belas tahun yaitu saat ia dijual oleh saudara-saudaranya dan dikatakan mati, hidup di negeri yang jauh sebagai budak dan narapidana, diabaikan oleh orang-orang yang ditolongnya, dan hidup dalam penjara yang pengap dan panas. Bisa saja Yusuf memilih berpikir negatif dan membalas dendam kepada saudara-saudaranya yang kini tak berdaya. Namun Yusuf memilih berpikiran positif dan melihat beberapa pengalaman pahit yang ia alami sebagai rencana Tuhan yang indah.

Tetaplah semangat dan lakukan yang terbaik meskipun Anda sedang kesusahan karena ditimpa musibah. Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang baik melalui musibah yang Anda alami. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit – Jumat, 18 Januari 2013

Pertanyaan    : Apa yang membuat saya merasa Tuhan tak mengasihi saya?
Aplikasi          : Berpikir positif.
Doa                 : Bantu kami untuk tetap semangat di tengah kesulitan yang terjadi. Amin.

Keinginan Dosa

Baca : Kejadian 3 : 1 – 24
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. (Kejadian 3 : 6)

Agustinus (354 – 430), seorang teolog terkemuka pada masa gereja mula-mula, mengenang ketertarikannya pada hal yang terlarang. Dalam bukunya Confessions, ia menulis, ″Di dekat kebun anggur kami ada sebatang pohon pir yang berbuah lebat. Pada suatu malam yang berbadai, kami anak-anak berandalan bersepakat untuk mencurinya … Kami mengambil begitu banyak pir – bukan untuk kami nikmati sendiri, melainkan untuk dilemparkan ke babi-babi. Kami hanya makan beberapa, sekedar merasakan nikmatnya buah curian. Buah-buah pir itu enak. Namun bukan pir itu yang diinginkan jiwa saya yang hina ini, karena sebenarnya saya punya banyak yang lebih enak di rumah. Saya mengambilnya hanya untuk menjadi pencuri … Keinginan mencuri muncul hanya karena ada larangan mencuri.″

Sifat alami manusia adalah memberontak. Kejadian pasal kedua dengan detail menceritakan bagaimana Tuhan menempatkan manusia di taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu (ayat 15). Ada begitu banyak buah yang segar dan enak yang boleh manusia makan sepuasnya, Tuhan hanya melarang satu jenis buah untuk dimakan, karena mereka akan mati. Tuhan pun sediakan pasangan hidup. Apakah Adam dan Hawa berkekurangan? Tidak juga. Meski telanjang, mereka tidak malu dan memelihara taman itu karena dosa belum meracuni. Namun saat Hawa tergoda untuk melanggar dan kemudian benar-benar melakukannya, damai sejahtera hilang dan mereka berusaha melarikan diri dari Tuhan. Kabar baiknya adalah Tuhan mengampuni mereka dan kita semua, di sisi lain pun Tuhan ingin kita mengendalikan godaan dan memberikan Roh Kudus untuk memampukan kita lebih menuruti keinginan Allah.

Memang sulit menahan godaan diri untuk korupsi saat sebagian orang sengaja korupsi, memang berat mengatakan kebenaran saat banyak orang biasa berbohong, memang butuh pengorbanan untuk menomorsatukan Tuhan daripada harta atau pangkat, namun kita pasti bisa kalau mengizinkan Tuhan yang mengendalikan kita, bukan kedagingan kita. Melawan keinginan daging dengan kemampuan diri sendiri tak akan pernah berhasil, namun saat kita mengijinkan Roh Kudus pimpin hidup kita, kita pasti berhasil. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit – Selasa, 15 Januari 2013

Pertanyaan    : Keinginan daging apa yang sudah saya lawan?
Aplikasi          : Ijinkan Tuhan kendalikan hidup kita.
Doa                 : Bantu saya Tuhan untuk mampu melawan berbagai godaan dosa. Amin.