Baca : Matius 20 : 20
– 28
Sama
seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan
untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20
: 28)
″Mami, tolong ambilin mainan! Mami tolong
ambilin roti! Papa! buatin susu,″ itulah celoteh dua keponakan saya yang baru
berumur 3 tahun dan 7 tahun waktu saya berlibur ke rumah kakak. Untuk keponakan
yang baru berumur 3 tahun, kedua ortunya dengan setia mau melayani
keinginannya, bisa dikatakan ia seperti raja kecil di rumah. Sedangkan sang
kakak hanya sebagian saja permintaannya yang dilayani. Si raja kecil dilayani
karena memang dia belum bisa apa-apa, bahkan urusan mandi dan berpakaian pun
diurusi, makan juga masih disuapi. Hanya satu yang tidak diurus, yaitu saat ia
sibuk dengan mainannya.
Tanpa kita sadari ada sebagian kita yang udah
dewasa secara umur, masih bersikap seperti raja kecil secara rohani. Hal itu
kita tunjukkan misalnya saat penatua gereja minta bantuan kita terlibat
pelayanan, kita menolak dengan alasan sibuk ini dan itu, padahal sebetulnya
kita bisa terlibat. Kita diminta tolong bantu teman satu gereja pindahan, kita
ogah karena nggak dapat upah. Saat ibadah di gereja, kita maunya yang dilayani.
Kita menuntut song ministry nyanyinya yang bagus, kalau jelek kita kritik
abis-abisan. Kita menuntut usher ramah, tapi saat ada sedikit masalah dalam
penyambutan, kita komplain. Sadarilah bahwa sebagai murid Yesus, apalagi kalau
kamu udah jadi Kristen bertahun-tahun, udah bukan masanya kamu dilayani, tapi
kamu harus melayani. Yesus yang adalah Tuhan aja ngomong Dia datang ke dunia
bukan untuk dilayani, tapi melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan
bagi banyak orang. Yesus yang kita sembah aja mau melayani, mengapa kamu nggak
mau melayani? Kalau kamu selama ini nggak pernah melayani, berarti kamu egois
dan nggak bertumbuh. Kamu hanya mau terima keselamatan dan berkat Tuhan, namun
kamu nggak mau nuruti apa yang Yesus mau, salah satunya melayani.
Yang namanya pelayanan jelas nggak dapat
upah, namun itulah wujud tindakan nyata kamu melayani Tuhan. Jika kita
memperhitungkan segala sesuatu memakai upah, lebih baik kamu tidak usah ikut
Tuhan, karena itu menandakan kamu lebih mencintai uang daripada Tuhan. Jangan
pernah menjadi raja kecil dalam mengikut Tuhan, karena siapa yang ingin menjadi
terkemuka, hendaklah ia menjadi pelayan sesamanya (ayat 26). • Richard T.G.R
Catatan :
Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Next – 10 Desember 2012
Pertanyaan :
Apakah saya selalu menuntut upah saat melayani?
Aplikasi :
Kalau menuntut upah dalam pelayanan, lebih baik tidak usah melayani.
Doa :
Tuhan, ajar kami tidak menuntut upah secara materi saat melayani Engkau. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar