Website counter

Selasa, 29 Januari 2013

Raja Kecil

Baca : Matius 20 : 20 – 28
Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20 : 28)

″Mami, tolong ambilin mainan! Mami tolong ambilin roti! Papa! buatin susu,″ itulah celoteh dua keponakan saya yang baru berumur 3 tahun dan 7 tahun waktu saya berlibur ke rumah kakak. Untuk keponakan yang baru berumur 3 tahun, kedua ortunya dengan setia mau melayani keinginannya, bisa dikatakan ia seperti raja kecil di rumah. Sedangkan sang kakak hanya sebagian saja permintaannya yang dilayani. Si raja kecil dilayani karena memang dia belum bisa apa-apa, bahkan urusan mandi dan berpakaian pun diurusi, makan juga masih disuapi. Hanya satu yang tidak diurus, yaitu saat ia sibuk dengan mainannya.

Tanpa kita sadari ada sebagian kita yang udah dewasa secara umur, masih bersikap seperti raja kecil secara rohani. Hal itu kita tunjukkan misalnya saat penatua gereja minta bantuan kita terlibat pelayanan, kita menolak dengan alasan sibuk ini dan itu, padahal sebetulnya kita bisa terlibat. Kita diminta tolong bantu teman satu gereja pindahan, kita ogah karena nggak dapat upah. Saat ibadah di gereja, kita maunya yang dilayani. Kita menuntut song ministry nyanyinya yang bagus, kalau jelek kita kritik abis-abisan. Kita menuntut usher ramah, tapi saat ada sedikit masalah dalam penyambutan, kita komplain. Sadarilah bahwa sebagai murid Yesus, apalagi kalau kamu udah jadi Kristen bertahun-tahun, udah bukan masanya kamu dilayani, tapi kamu harus melayani. Yesus yang adalah Tuhan aja ngomong Dia datang ke dunia bukan untuk dilayani, tapi melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Yesus yang kita sembah aja mau melayani, mengapa kamu nggak mau melayani? Kalau kamu selama ini nggak pernah melayani, berarti kamu egois dan nggak bertumbuh. Kamu hanya mau terima keselamatan dan berkat Tuhan, namun kamu nggak mau nuruti apa yang Yesus mau, salah satunya melayani.

Yang namanya pelayanan jelas nggak dapat upah, namun itulah wujud tindakan nyata kamu melayani Tuhan. Jika kita memperhitungkan segala sesuatu memakai upah, lebih baik kamu tidak usah ikut Tuhan, karena itu menandakan kamu lebih mencintai uang daripada Tuhan. Jangan pernah menjadi raja kecil dalam mengikut Tuhan, karena siapa yang ingin menjadi terkemuka, hendaklah ia menjadi pelayan sesamanya (ayat 26). • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Next – 10 Desember 2012
Pertanyaan    : Apakah saya selalu menuntut upah saat melayani?
Aplikasi          : Kalau menuntut upah dalam pelayanan, lebih baik tidak usah melayani.
Doa                 : Tuhan, ajar kami tidak menuntut upah secara materi saat melayani Engkau. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar