Website counter

Kamis, 31 Januari 2013

Tetangga

Baca : Kejadian 26 : 14 – 22
Jadi pergilah Ishak dari situ dan berkemahlah ia di lembah Gerar, dan ia menetap di situ. (Kejadian 26 : 17)

Bicara masalah tempat tinggal, pasti kita memiliki tetangga. Entah itu tetangga samping kanan kiri rumah, maupun depan belakang rumah. Rumah-rumah yang masih satu RT atau RW dengan rumah kita pun termasuk kategori tetangga. Dalam hubungan antar tetangga, suka tidak suka akan kita temukan tetangga yang menyebalkan. Entah karena dia suka cari gara-gara, suka bergosip, atau pengangguran sehingga pekerjaannya menganggu warga. Bagaimana baiknya kita bersikap kalau menghadapi tetangga yang masuk kategori menyebalkan? Pengalaman Ishak adalah jawabannya.

Saat Ishak tinggal di negara Filistin, Ishak menabur sehingga memperoleh hasil berlipat kali ganda dan menjadi sangat kaya. Hal ini membuat orang Filistin cemburu dan memintanya meninggalkan daerah mereka. Sebagai seseorang yang ″jauh lebih kaya″ dari mereka, Ishak sebetulnya berhak menolak permintaan mereka. Namun Ishak memilih bersabar dan mengalah dengan pindah ke lembah Gerar dan menetap di situ. Namun masalah tidak langsung berhenti. Waktu ia mulai menggali beberapa sumur yang dahulu digali ayahnya dan kemudian ditutup kembali oleh orang Filistin, gembalanya dan gembala Gerar bertengkar sampai dua kali. Barulah pada sumur ketiga mereka tidak bertengkar. Pada akhirnya Abimelekh raja orang Filistin mengajukan perdamaian karena Ia sadar Ishak diberkati Tuhan (ayat 28)

Bersabarlah kalau saat ini ada tetangga yang memusuhi Anda dan berusaha membuat Anda tidak betah di lingkungan kompleks perumahan. Mengalah pada orang yang berbuat jahat kepada kita bukan berarti kalah, namun menunjukkan bahwa kita tidak mau meladeni perbuatan buruknya dengan perbuatan buruk. Memang pada mulanya kita akan dianggap lemah, namun percayalah satu hari tetangga kita yang menyebalkan itu akan sadar dengan kesalahannya dan berubah jadi lebih baik. Untuk menaklukan orang yang jahat bukan dengan kekerasan, namun dengan kelembutan. Tetaplah bersikap ramah dan bersahabat, maka satu hari kelak sifat menyebalkannya akan berubah. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Senin, 28 Januari 2013
Pertanyaan    : Bagaimana sikap saya selama ini kepada tetangga?
Aplikasi          : Bersikap ramah dan baik kepada tetangga.
Doa                 : Tuhan, berikan saya kesabaran agar tetap mampu bersikap ramah dan bersahabat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar