Baca : I Korintus 12
: 12 – 31
Supaya
jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang
berbeda itu saling memperhatikan. (I Korintus 12 : 25)
Dalam gereja kami ada sistem pembimbingan. Jadi setiap
jemaat memiliki satu orang pembimbing rohani yang berkewajiban membimbing
saudaranya untuk senantiasa hidup seturut kebenaran firman Tuhan dan
membantunya bila menghadapi satu kesulitan. Saya diberi tanggung jawab
membimbing dua orang, sedangkan saya sendiri dibimbing satu orang. dalam proses
pembimbingan itu, ada kalanya muncul gesekan dengan pembimbing rohani saya.
Contoh mudahnya, ia menegur saya karena hidup tidak sesuai firman Tuhan dan
saya tidak bisa menerima. Ada kalanya saya sendiri yang pusing memikirkan anak
bimbingan karena hidup seenaknya dan susah untuk dinasehati. Meski rasanya
tidak nyaman buat daging, namun itu sangat menolong rohani kami semua untuk
saling peduli satu sama lain dan bertumbuh bersama-sama.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, saya tidak tahu apakah di
tempat Anda ada pembimbingan pribadi dengan pribadi, namun Tuhan sebetulnya
sangat ingin kita semua saling memperhatikan satu sama lain, membimbing satu
sama lain, karena kita satu dalam tubuh Kristus. Waktu kita tahu gereja kita
baru saja membaptis satu anggota baru, jangan diamkan dia, namun hampiri dan
bersahabat dengannya. Kalau kita tahu hidupnya masih amburadul, bimbing dia
untuk tahu cara hidup murid Yesus. Kalau kita sendiri ditegur, dinasehati, atau
diarahkan saudara seiman untuk hidup seturut firman Tuhan, jangan keraskan hati
dan justru balik menuding kelemahan saudara kita. Melalui saudara-saudari
seiman Tuhan membimbing kita agar hidup kudus dan sama-sama bertumbuh. Kalau
ada satu saudara lemah iman, jangan biarkan dia sendirian. Kalau kita sedang
bahagia, bagikan kebahagiaan itu kepada saudara-saudari kita, jangan disimpan
dan dinikmati sendiri.
Di saat terjadi gesekan satu sama lain dalam proses
pembimbingan yang Tuhan berikan, jangan sakit hati. Ingat, besi menajamkan
besi, orang menajamkan sesamanya (Amsal 27:17). Mari kita saling membimbing
satu sama lain. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Rabu,
2 Januari 2013
Pertanyaan : Apakah saya mau dibimbing dan diarahkan
oleh saudara seiman?
Aplikasi : Jangan keraskan hati saat dibimbing
saudara seiman.
Doa :
Tuhan, lembutkan hati kami saat menerima bimbinganmu dan ajar kami bijaksana
saat membimbing orang lain. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar