Website counter

Selasa, 29 Januari 2013

Kesetiaan Mengikut Yesus

Baca : Mazmur 119 : 105 – 112
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (Mazmur 119 : 105)

Ada dua orang mahasiswa yang indekost di satu rumah yang mirip asrama. Namanya si A dan si B. Rumah itu sama sekali tanpa pagar sehingga para mahasiswa yang bukan penghuni kost itu bisa lalu lalang dengan bebas dan bisa langsung melihat pemandangan jalan. Satu hari, pemilik kost membuat pagar keliling yang cukup tinggi dan kokoh, plus sebuah pintu gerbang. Si A kurang senang dengan keputusan pemilik kost karena merasa kebebasannya dibatasi. Ia tak bisa melihat para mahasiswi cantik berseliweran dan harus membuka dan menutup pintu gerbang saat keluar masuk. Sedangkan mahasiswa B senang dengan pagar yang ada karena ia merasa sepeda motornya lebih aman, tak sembarangan orang bisa masuk ke tempat kostnya, dan pagar itu melindungi kamarnya dari panas matahari yang menyengat di sore hari.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, ada banyak sekali perintah Tuhan dalam Alkitab. Ada perintah yang enak, ada perintah yang tidak enak. Khusus untuk perintah yang tidak enak seperti mengasihi orang yang membenci kita, menginjil ke sana ke mari, mengajar orang Alkitab, atau tunduk pada suami meski suami kita jahat, apakah kita menganggap perintah itu beban atau terang? Salah satu penyebab rohani kita tidak bertumbuh adalah karena menganggap perintah Tuhan itu beban, kekang yang membuat kita tidak bebas bertindak, dan membuat kita lemah di mata dunia. Orang yang pesimis melihat perintah Tuhan adalah sesuatu yang sangat tidak enak, sehingga mereka mempunyai seribu satu alasan untuk mengatakan perintah itu tidak bisa saya lakukan. Sedangkan orang yang pesimis akan menganggap perintah itu adalah pelita, yang menerangi jalannya dan melindunginya saat melangkah ke mana pun. Sekalipun tidak enak buat dagingnya, ia akan tetap semangat menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari.

Tuhan sengaja memberikan berbagai perintah yang membatasi kita melakukan segala sesuatu bukan untuk membuat kita tidak bisa menikmati hidup, namun untuk melindungi diri kita sendiri. Sehingga lihat kebenaran firman Tuhan dengan cara pandang yang optimis. Orang yang optimis selalu bisa melihat berkat di musibah seburuk apapun. Sedangkan orang yang pesimis selalu bisa melihat kesulitan di berkat sebaik apapun. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Rabu, 30 Januari 2013
Pertanyaan    : Apakah saya semangat melakukan firman Tuhan?
Aplikasi          : Lakukan perintah Tuhan dengan sukacita.
Doa     : Tuhan, ajar saya untuk selalu optimis dalam melihat semua kebenaran firman-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar