Website counter

Selasa, 29 Januari 2013

Fokus kepada Tuhan

Baca : Kejadian 22 : 1- 19
Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. (Kejadian 22 : 3)

Leonardo da Vinci, seperti dikisahkan ″More Stories for the Heart″, setelah menyelesaikan lukisannya yang terkenal, the Last Supper, meminta komentar dari sahabatnya. Sahabatnya memberi pujian pada karya luar biasa itu, khususnya pada cangkir anggur yang ada di tangan Tuhan. Namun saat merespon hal tersebut, Leonardo justru menghapus gambar cangkir itu dari lukisannya. Ia berkata, ″Tak ada sesuatupun yang boleh mengalihkan perhatian kita dari Tuhan.″

Keluarga yang dikasihi Tuhan, ada banyak keluarga di luar Tuhan yang fokus kepada hal-hal yang mentuhankan dirinya sendiri. Mereka fokus cari uang sebanyak mungkin, cari jabatan setinggi-tinggi, cari selingkuhan yang lebih cantik atau lebih gagah, dan aneka keduniawian lainnya. Namun kita berbeda karena kita anak-anak-Nya. Betul kita butuh uang, rumah, harta benda, pasangan hidup, pekerjaan dan seterusnya, namun bukan untuk itu kita hidup. Kita hidup untuk memuliakan Tuhan, sama seperti yang Abraham lakukan. Tuhan berkati Abraham dalam banyak hal, termasuk anak yang dikasihinya, namun fokus Abraham tetap pada Tuhan. Sehingga sekalipun Tuhan meminta anaknya untuk korban, Abraham dengan segera melakukan hal itu. Pagi-pagi Abraham sudah bangun dan berangkat ke tempat yang dikatakan Allah. Hasilnya Tuhan berkati Abraham dalam banyak hal.

Sudahkah kita menempatkan kepentingan-Nya dalam keluarga dan aneka kegiatan yang kita lakukan? Atau kita menempatkan kepentingan diri sendiri sebagai yang terutama dan Tuhan adalah nomor yang kesekian? Fokus kepada Tuhan selalu membawa berkat buat diri sendiri, keluarga kita, atau siapapun orang-orang yang berhubungan dengan kita, oleh karenanya jangan pernah tergiur dengan cara-cara dunia yang mencari hormat dan kenikmatan dengan cara menomorduakan Tuhan dan menjatuhkan sesama. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Senin, 28 Januari 2013
Pertanyaan    : Apakah saya menomorsatukan Tuhan?
Aplikasi          : Jadikan Tuhan sebagai fokus utama.
Doa                 : Tuhan, terima kasih karena Engkau mengajariku untuk selalu fokus akan Engkau. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar