Website counter

Kamis, 31 Januari 2013

Iman atau Nekat

Baca : Ibrani 11 : 8 – 19
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11 :1)

Apa perbedaan antara iman dan nekat? Untuk menjawabnya kita harus tahu terlebih dahulu definisi keduanya. Ibrani 11 : 1 menjawab iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sedangkan nekat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kata sifat yang berarti berkeras hati dengan kemauan kuat, tidak mau memperhatikan apa-apa lagi. Satu hal utama yang membedakan iman dan nekat yaitu fokusnya. Kalau kita memiliki iman, maka fokusnya pasti kepada Tuhan. Namun kalau kita nekat, fokus kita bisa berpusat pada apa saja selain Tuhan, seperti diri sendiri, benda-benda tertentu, kesempatan, dll.

Bicara masalah iman, Tuhan dalam kitab Ibrani memberikan banyak sekali contoh saksi iman. Salah satunya Abraham. Alkitab mencatat Abraham adalah saksi iman karena ia taat saat disuruh Tuhan pergi ke suatu negeri yang akan diterimanya. Abraham tidak pergi dengan kemauannya sendiri, namun karena ia memiliki dasar dan bukti. Abraham percaya dengan otoritas Allah sehingga dalam ayat-ayat selanjutnya Ia tak pernah ragu untuk melakukan apa yang Tuhan mau, bahkan saat disuruh membunuh anaknya sendiri.

 Apakah kita hari ini melakukan segala sesuatu dengan iman atau nekat, hanya kita yang bisa menjawabnya. Pertanyaan sekarang adalah apakah iman itu sering kita gunakan untuk memaksa Tuhan? Misalnya kita ingin naik gaji sekian juta, dan tiap hari kita doa minta kenaikan gaji. Kita minta kenaikan gaji bukan karena kekurangan, namun ingin bisa lebih banyak lagi memuaskan daging.

 Iman bukanlah alat untuk kita memaksa Tuhan melakukan sesuatu dengan cara kita, namun membiarkan Tuhan bekerja dengan cara-Nya dan kita melakukan bagian kita. Tuhan memang memberikan kita kebebasan untuk melakukan usaha semaksimal mungkin agar hidup kita semakin sejahtera sehingga bisa memberkati sesama, namun bukan usaha yang nekat. Melakukan usaha dengan nekat berarti kita mengandalkan kekuatan diri sendiri dan melupakan Tuhan yang memiliki kuasa untuk mengatur segala-galanya. Jadilah orang beriman, bukan orang nekat dan bukan orang yang menggunakan iman untuk memaksa Tuhan menuruti segala keinginan kita. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Pagi – Rabu, 23 Januari 2013
Pertanyaan    : Apakah saya suka memaksa Tuhan?
Aplikasi          : Jangan pernah memaksa Tuhan.
Doa                 : Sesulit apapun kondisi kami, Bapa, kami tidak akan menuntut Engkau selalu memenuhi permohonan kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar