Baca : Rut 1 : 1 – 22
Tetapi
kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak
mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di
mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan
Allahmulah Allahku; (Rut 1 : 16)
Di saat kamu ingin melepaskan seseorang, ingatlah saat kamu
ingin mendapatkannya. Disaat kamu mulai tidak mencintainya, ingatlah saat
pertama kamu jatuh cinta padanya. Disaat kamu mulai bosan dengannya, ingatlah saat terindah bersamanya. Disaat ingin
menduakannya, bayangkan jika dia selalu setia. Disaat ingin membohonginya,
ingatlah saat dia jujur padamu. Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu,
jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu, kamu baru menyadari semua arti
dirinya untukmu. Yang indah hanya sementara. Yang abadi adalah kenangan. Yang
ikhlas hanya dari hati. Yang tulus hanya dari sanubari. (Sebuah Komitmen,
Senyuman, dan Cinta – Oleh NN).
WANITA, godaan untuk selingkuh,
atau mencari yang lebih baik akan selalu dialami setiap wanita yang sudah
menikah. Apalagi kalau suami kita karena sebab-sebab tertentu tiba-tiba berubah
tidak rohani, jahat, dan selalu bersikap kasar kepada kita. Perkembangan zaman
sangat mendukung dan terkesan ″melegalkan″ kita menodai sebuah komitmen.
Sebagai anak Tuhan, mari kita belajar arti komitmen dari Rut, seorang janda
asal Moab. Ketika suaminya meninggal dan mertuanya pulang ke kampung halaman,
Rut bersikeras turut serta. Walau Naomi berusaha menasihatinya agar pulang karena
dia masih muda, Rut menjaga komitmennya. Tak heran Tuhan senang dan memberkati
hidupnya di tanah Israel. Bahkan sampai sekarang, sebagian upacara pernikahan
mengutip janji pernikahan dari kitab Rut. Rut tahu bahwa memang sulit untuk
hidup di Israel karena statusnya yang janda sekaligus orang Kanaan, namun ia
maju terus karena percaya Tuhan yang ia sembah adalah Tuhan yang hidup.
Mari kita menjadi garam dan
terang dunia di tengah dunia yang semakin tidak menghargai komitmen dengan kita
setia menjaga komitmen kepada pasangan dalam keadaan apapun. Meski ada banyak
pria yang lebih kaya, lebih kuat, atau lebih-lebih lainnya daripada suami kita dan
siap mencintai kita, tetaplah jaga komitmen kita pada suami. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan
ini dimuat di Renungan Wanita – Minggu, 6 Januari 2013
Pertanyaan : Sudahkah saya
menjadi garam dan terang dunia?
Aplikasi : Tetap jaga
komitmen kita.
Doa :
Tuhan, bantu saya untuk tetap setia akan komitmen pernikahan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar