Website counter

Kamis, 31 Januari 2013

Sebuah Komitmen

Baca : Rut 1 : 1 – 22
Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; (Rut 1 : 16)

Di saat kamu ingin melepaskan seseorang, ingatlah saat kamu ingin mendapatkannya. Disaat kamu mulai tidak mencintainya, ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya. Disaat kamu mulai bosan dengannya, ingatlah saat terindah bersamanya. Disaat ingin menduakannya, bayangkan jika dia selalu setia. Disaat ingin membohonginya, ingatlah saat dia jujur padamu. Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu, jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu, kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu. Yang indah hanya sementara. Yang abadi adalah kenangan. Yang ikhlas hanya dari hati. Yang tulus hanya dari sanubari. (Sebuah Komitmen, Senyuman, dan Cinta – Oleh NN).

WANITA, godaan untuk selingkuh, atau mencari yang lebih baik akan selalu dialami setiap wanita yang sudah menikah. Apalagi kalau suami kita karena sebab-sebab tertentu tiba-tiba berubah tidak rohani, jahat, dan selalu bersikap kasar kepada kita. Perkembangan zaman sangat mendukung dan terkesan ″melegalkan″ kita menodai sebuah komitmen. Sebagai anak Tuhan, mari kita belajar arti komitmen dari Rut, seorang janda asal Moab. Ketika suaminya meninggal dan mertuanya pulang ke kampung halaman, Rut bersikeras turut serta. Walau Naomi berusaha menasihatinya agar pulang karena dia masih muda, Rut menjaga komitmennya. Tak heran Tuhan senang dan memberkati hidupnya di tanah Israel. Bahkan sampai sekarang, sebagian upacara pernikahan mengutip janji pernikahan dari kitab Rut. Rut tahu bahwa memang sulit untuk hidup di Israel karena statusnya yang janda sekaligus orang Kanaan, namun ia maju terus karena percaya Tuhan yang ia sembah adalah Tuhan yang hidup.

Mari kita menjadi garam dan terang dunia di tengah dunia yang semakin tidak menghargai komitmen dengan kita setia menjaga komitmen kepada pasangan dalam keadaan apapun. Meski ada banyak pria yang lebih kaya, lebih kuat, atau lebih-lebih lainnya daripada suami kita dan siap mencintai kita, tetaplah jaga komitmen kita pada suami. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Minggu, 6 Januari 2013
Pertanyaan    : Sudahkah saya menjadi garam dan terang dunia?
Aplikasi          : Tetap jaga komitmen kita.
Doa                 : Tuhan, bantu saya untuk tetap setia akan komitmen pernikahan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar