Baca : Matius 7 : 24
– 27
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
(Matius 11 : 15)
Pengalaman ini aku dapat beberapa tahun lalu pada waktu
masih kelas 2 SMP. Kala itu musim hujan dan jarak rumahku ke sekolah itu
sekitar 2 kilometer. Aku biasanya pulang pergi jalan kaki. Nah, satu hari saat
aku mau berangkat sekolah, cuaca sangat cerah. Namun tiba-tiba Mama menyuruhku
membawa payung. Aku merasa malu bawa-bawa payung di cuaca yang cerah, masih
mending kalau hujan. Aku nggak mau dan pura-pura tak mendengar omongan Mama.
Saat aku berjalan keluar dari rumah, Mama kembali berkata agar bawa payung,
namun aku pura-pura tuli dan mempercepat langkahku. Saat akan pulang sekolah,
hujan turun deras sekali sehingga aku nggak bisa pulang. Akhirnya aku dan
beberapa teman yang juga gengsi bawa payung terpaksa menunggu hujan reda sambil
menahan lapar dan dingin. Setelah menunggu lebih dari 1 jam, barulah hujan
berhenti. Dalam hati aku nyesel karena kalau aja bawa payung, aku pasti bisa
pulang, makan siang, dan tidur.
Guys, pura-pura tuli terhadap kata-kata ejekan atau
kata-kata negatif boleh kita lakukan. Tetapi kalau kita pura-pura tuli
mendengarkan nasehat Mama, or kita nggak mau ndengerin masukan positif, itu
berarti kita sama aja dengan orang yang bodoh. Tuhan Yesus ngajarin kita bahwa
orang yang mendengar dan melakukan perkataan-Nya itu sama seperti orang yang
membangun rumah di atas batu. Tuhan bisa pakai siapa saja untuk menyampaikan
pesannya. Selain dari Alkitab, Tuhan bisa pakai ortu kita, pendeta kita,
guru-guru di sekolah kita, atau sahabat baik kita. Jangan pernah menganggap
remeh dan berlagak tuli saat orang lain memberikan nasehat karena kita akan
celaka.
Aku udah mengalaminya dan aku nggak pengen kamu juga
mengalami penyesalan yang aku alami karena pura-pura tuli saat mendapat nasehat
atau teguran.Memang nggak enak menerima masukan yang bagi kita berat untuk
dilakukan, namun patuhi saja. Masukan atau kritik yang melukai perasaan kita
seringkali justru membuat kita bertumbuh. • Richard
T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan Anak
Muda – Minggu, 27 Januari 2013
Pertanyaan : Dalam hal apa saya pernah menyesal?
Aplikasi : Jangan keraskan hati saat menerima nasihat.
Doa : Tuhan, ajar kami untuk mau
lemah lembut menerima masukan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar