Baca
: Ayub 42 : 1 – 6
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ayub 42 : 5)
Seberapa
kuat seseorang dapat mengingat sesuatu? Fakta berbicara bahwa rata-rata orang
bisa mengingat sekitar : 10% saja dari apa yang ia baca. 20% saja dari apa yang
dia dengar. 50% saja dari apa yang pernah didengar dan dilihatnya sendiri. 90%
dari apa yang dialaminya sendiri. Pengalaman pribadi jauh lebih membekas
daripada pengalaman orang lain yang kita dengar di radio, lihat di TV, atau
baca di buku. Kita pun tentu masih ingat kejadian-kejadian tertentu di masa
lalu yang sangat mengubah kehidupan kita.
Kisah Ayub menjadi inspirasi bagi banyak
orang karena menceritakan pengalamannya berjumpa dengan Tuhan yang begitu
dalam. Ayub kehilangan seluruh harta bendanya, kehilangan semua anaknya, dan
terakhir kehilangan kesehatannya. Ayub yang harus kehilangan segala-galanya
kini mengerti mengapa Tuhan melakukan hal itu pada dirinya. Ayub akhirnya menyesal
dan mencabut perkataannya. Setelah itu Tuhan memberkati hidup Ayub dua kali
lipat daripada keadaan dia sebelumnya. Kita sangat semangat kalau membaca kisah
Ayub, namun maukah kita juga mengalami apa yang dialami Ayub? Maukah kita
membiarkan Tuhan memproses kita sama sakitnya seperti yang Ayub rasakan agar
rohani kita bertumbuh dan makin kenal Tuhan? Kita ingin merasakan sendiri
bagaimana Tuhan bekerja melalui hidup kita. Namun, jarang ada orang yang mau.
Sebagian orang inginnya hidup nyaman, dijauhkan dari penyakit berat, usaha
jangan bangkrut, jangan sampai dipecat bos, keuangan oke, pelayanan oke, dan
aneka hal baik lainnya.
Jika saat ini Tuhan ijinkan kita alami
masalah berat seperti Ayub, tetaplah tabah dan tidak berpikir negatif pada
Tuhan. Tuhan ijinkan kita alami penderitaan pasti dengan tujuan yang baik.
Kelak saat kita dipulihkan, kondisi rohani kita jauh lebih kuat dan tahan uji.
Kita mampu berbagi pengalaman hidup kita dan menguatkan saudara-saudara kita
yang ditimpa kesusahan. Kita bisa dengan mudah tahu kebutuhan seseorang dalam
hal tertentu karena kita pernah mengalaminya. Tuhan sedang bekerja secara
pribadi dalam hidup kita, tetaplah semangat dan bersukacita. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di
Renungan Pagi – Jumat, 24 Mei 2013
Pertanyaan : Apakah saya orang yang tabah.
Aplikasi : Tetap berpikir positif
saat ditimpa musibah.
Doa : Tuhan, ajar saya selalu
berpikir positif tentang-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar