Website counter

Jumat, 31 Mei 2013

Pengalaman Pribadi

Baca : Ayub 42 : 1 – 6
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ayub 42 : 5)

Seberapa kuat seseorang dapat mengingat sesuatu? Fakta berbicara bahwa rata-rata orang bisa mengingat sekitar : 10% saja dari apa yang ia baca. 20% saja dari apa yang dia dengar. 50% saja dari apa yang pernah didengar dan dilihatnya sendiri. 90% dari apa yang dialaminya sendiri. Pengalaman pribadi jauh lebih membekas daripada pengalaman orang lain yang kita dengar di radio, lihat di TV, atau baca di buku. Kita pun tentu masih ingat kejadian-kejadian tertentu di masa lalu yang sangat mengubah kehidupan kita.

Kisah Ayub menjadi inspirasi bagi banyak orang karena menceritakan pengalamannya berjumpa dengan Tuhan yang begitu dalam. Ayub kehilangan seluruh harta bendanya, kehilangan semua anaknya, dan terakhir kehilangan kesehatannya. Ayub yang harus kehilangan segala-galanya kini mengerti mengapa Tuhan melakukan hal itu pada dirinya. Ayub akhirnya menyesal dan mencabut perkataannya. Setelah itu Tuhan memberkati hidup Ayub dua kali lipat daripada keadaan dia sebelumnya. Kita sangat semangat kalau membaca kisah Ayub, namun maukah kita juga mengalami apa yang dialami Ayub? Maukah kita membiarkan Tuhan memproses kita sama sakitnya seperti yang Ayub rasakan agar rohani kita bertumbuh dan makin kenal Tuhan? Kita ingin merasakan sendiri bagaimana Tuhan bekerja melalui hidup kita. Namun, jarang ada orang yang mau. Sebagian orang inginnya hidup nyaman, dijauhkan dari penyakit berat, usaha jangan bangkrut, jangan sampai dipecat bos, keuangan oke, pelayanan oke, dan aneka hal baik lainnya.

Jika saat ini Tuhan ijinkan kita alami masalah berat seperti Ayub, tetaplah tabah dan tidak berpikir negatif pada Tuhan. Tuhan ijinkan kita alami penderitaan pasti dengan tujuan yang baik. Kelak saat kita dipulihkan, kondisi rohani kita jauh lebih kuat dan tahan uji. Kita mampu berbagi pengalaman hidup kita dan menguatkan saudara-saudara kita yang ditimpa kesusahan. Kita bisa dengan mudah tahu kebutuhan seseorang dalam hal tertentu karena kita pernah mengalaminya. Tuhan sedang bekerja secara pribadi dalam hidup kita, tetaplah semangat dan bersukacita. • Richard

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Pagi – Jumat, 24 Mei 2013
Pertanyaan    : Apakah saya orang yang tabah.
Aplikasi          : Tetap berpikir positif saat ditimpa musibah.
Doa                 : Tuhan, ajar saya selalu berpikir positif tentang-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar