Baca : Mazmur 73 : 1 – 28
Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh
tanganku, tanda tak bersalah. (Mazmur 73 : 13)
Elang
betina adalah "ibu teladan". Sebelum bertelur, ia siapkan sarang di
bukit. Setelah telurnya menetas, ia beri makan anaknya dengan
rajin. Jika angin kencang berhembus, sang ibu merentangkan sayapnya beri
perlindungan. Suatu saat, anak elang terkejut karena jatah makanan dihentikan.
Ia menangis karena lapar. Hari berikutnya, anak elang kaget lagi karena sang
ibu mengibaskan sayapnya dengan keras. Rumput halus pun berhamburan keluar dari
sarang, tinggal duri-duri tajam yang menusuk badan. "Ibu, tega
sekali?" pikirnya. Hari berikutnya lagi, anak elang terkejut saat ia
didorong keluar hingga jatuh melayang. Namun saat hampir sampai dasar jurang,
sang ibu segera menyelamatkannya. Demikianlah berulang kali ia dijatuhkan,
sampai ia mulai bisa terbang dan belajar mencari hewan buruan. Pada saat itu,
barulah ia sadar induknya telah mengajarkannya kerasnya kehidupan.
Waktu kita baru pertama kali menjadi
Kristen, Tuhan tidak akan menuntut Anda terlalu banyak untuk bertumbuh, namun
saat Anda sudah lebih dari sebulan jadi Kristen, Anda akan semakin banyak
dituntut. Saat ini mungkin Anda merasakan yang Asaf rasakan, Anda merasa ikut
Tuhan itu percuma karena berkat yang diterima jauh lebih sedikit daripada orang
yang hidup seenaknya. Percuma mati-matian melawan dosa karena orang dunia
hidupnya nyaman-nyaman aja tuh, dan kelihatannya semua kebutuhannya tercukupi. Hidup
di dalam Tuhan jauh lebih sulit karena harus mematuhi perintah ini dan itu,
kadang mendapat tegoran dari pendeta kalau melakukan dosa. Jangan pahit dengan
Tuhan karena ″pukulan-pukulan-Nya″ justru akan membuat Anda jauh lebih
berkualitas.
Hidup itu keras. Itulah fakta dan
kenyataan yang mau tidak mau harus kita terima. Betul Tuhan mengasihi kita,
betul Tuhan memberkati kita, karena itulah Tuhan bersikap lebih keras pada kita
daripada kepada orang-orang lain yang tidak mau menggenal-Nya. Sekeras apapun
Tuhan mendidik Anda saat ini, tetaplah tabah dan semangat. Tetaplah berjuang
agar Anda semakin dewasa dan tahan uji. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Wanita – Sabtu, 8 Mei 2013
Pertanyaan : Apakah saya berani menghadapi fakta Tuhan mendidik
saya?
Aplikasi : Tetaplah tabah dan semangat.
Doa : Tuhan,
terima kasih atas didikan yang boleh aku jalani saat ini. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar