Website counter

Jumat, 31 Mei 2013

Ibu Teladan

Baca : Mazmur 73 : 1 – 28
Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah. (Mazmur 73 : 13)

Elang betina adalah "ibu teladan". Sebelum bertelur, ia siapkan sarang di bukit. Setelah telurnya menetas, ia beri makan anaknya dengan rajin. Jika angin kencang berhembus, sang ibu merentangkan sayapnya beri perlindungan. Suatu saat, anak elang terkejut karena jatah makanan dihentikan. Ia menangis karena lapar. Hari berikutnya, anak elang kaget lagi karena sang ibu mengibaskan sayapnya dengan keras. Rumput halus pun berhamburan keluar dari sarang, tinggal duri-duri tajam yang menusuk badan. "Ibu, tega sekali?" pikirnya. Hari berikutnya lagi, anak elang terkejut saat ia didorong keluar hingga jatuh melayang. Namun saat hampir sampai dasar jurang, sang ibu segera menyelamatkannya. Demikianlah berulang kali ia dijatuhkan, sampai ia mulai bisa terbang dan belajar mencari hewan buruan. Pada saat itu, barulah ia sadar induknya telah mengajarkannya kerasnya kehidupan.

Waktu kita baru pertama kali menjadi Kristen, Tuhan tidak akan menuntut Anda terlalu banyak untuk bertumbuh, namun saat Anda sudah lebih dari sebulan jadi Kristen, Anda akan semakin banyak dituntut. Saat ini mungkin Anda merasakan yang Asaf rasakan, Anda merasa ikut Tuhan itu percuma karena berkat yang diterima jauh lebih sedikit daripada orang yang hidup seenaknya. Percuma mati-matian melawan dosa karena orang dunia hidupnya nyaman-nyaman aja tuh, dan kelihatannya semua kebutuhannya tercukupi. Hidup di dalam Tuhan jauh lebih sulit karena harus mematuhi perintah ini dan itu, kadang mendapat tegoran dari pendeta kalau melakukan dosa. Jangan pahit dengan Tuhan karena ″pukulan-pukulan-Nya″ justru akan membuat Anda jauh lebih berkualitas.

Hidup itu keras. Itulah fakta dan kenyataan yang mau tidak mau harus kita terima. Betul Tuhan mengasihi kita, betul Tuhan memberkati kita, karena itulah Tuhan bersikap lebih keras pada kita daripada kepada orang-orang lain yang tidak mau menggenal-Nya. Sekeras apapun Tuhan mendidik Anda saat ini, tetaplah tabah dan semangat. Tetaplah berjuang agar Anda semakin dewasa dan tahan uji. • Richard

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Sabtu, 8 Mei 2013
Pertanyaan    : Apakah saya berani menghadapi fakta Tuhan mendidik saya?
Aplikasi          : Tetaplah tabah dan semangat.
Doa                 : Tuhan, terima kasih atas didikan yang boleh aku jalani saat ini. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar