Baca : Kisah Para Rasul
16:13-18
Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut
mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah
kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang
dikatakan oleh Paulus. (Kisah Para Rasul 16:14)
Dalam jemaat kami ada salah satu jemaat
bernama Roni yang sudah berkeluarga. Dalam beberapa kesempatan, Roni suka
mengundang teman-temannya datang dalam acara ibadah tengah minggu gereja kami.
Di tengah kesibukannya mengelola dua usahanya, membesarkan kedua anaknya
bersama istrinya, ia masih ada waktu untuk membantu hidup teman-temannya yang
menikah. Saya pernah bertanya pada salah satu kenalannya, bagaimana ia bisa
mengenal Roni dan mau diajak datang ke gereja. Ia berkata Roni adalah pribadi
yang terbuka dan mau peduli dengan hidupnya. Meski Roni tak pernah membahas
firman Tuhan, namun kepeduliannya yang tulus kepada rekan-rekannya membuat
mereka saat ini mau belajar firman Tuhan.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, banyak orang
berpikir memenangkan orang lain menjadi murid Yesus adalah hal yang sulit,
sehingga ujung-ujungnya mereka berkata itu tugas pendeta. Betul salah satu
tugas pendeta adalah memenangkan orang, namun jangan lupa salah satu tugas orang
Kristen adalah pergi dan jadikan semua bangsa muridKu (Matius 28:19). Caranya,
dengan menjadi saksi kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Tak semua kita hapal
firman Tuhan, aktif pelayanan, namun hidup keluarga kita sendiri bisa menjadi
saksi buat mereka, dan itu khotbah yang paling hidup dan mengena. Percuma kita
tahu banyak firman Tuhan, fasih menceramahi orang tentang firman, namun hidup
keluarga kita sendiri berantakan. Saat Paulus di Filipi, ia berhasil
memenangkan Lidia. Lidia dan seluruh keluarganya dibaptis. Bukti kesungguhan
Lidia tak sampai sekedar baptisan saja, namun ia menyediakan rumahnya untuk
tempat tinggal para rasul. Lidia menjadi saksi buat orang-orang di sekitarnya
meski ia perempuan dan tidak fasih berkhotbah.
Mari kita menjadi kepala keluarga yang
takut akan Tuhan, sehingga anggota keluarga kita pun meneladani kita. Melalui
keluarga kita, orang-orang bisa melihat ikut Tuhan membawa damai sejahtera baik
untuk kehidupan di dunia maupun di sorga. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK
Aletea – Selasa, 14 Mei 2013
Pertanyaan : Apakah saya sudah bersaksi?
Aplikasi : Jangan takut bersaksi.
Doa : Tuhan, berkati
orang-orang sekeliling kami melalui kehidupan keluarga kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar