Website counter

Jumat, 31 Mei 2013

Bad News

Baca : II Samuel 12 : 1 – 25
Pada hari yang ketujuh matilah anak itu. Dan pegawai-pegawai Daud takut memberitahukan kepadanya, bahwa anak itu sudah mati. Sebab mereka berkata: "Ketika anak itu masih hidup, kita telah berbicara kepadanya, tetapi ia tidak menghiraukan perkataan kita. Bagaimana kita dapat mengatakan kepadanya: anak itu sudah mati? Jangan-jangan ia mencelakakan diri!" (II Samuel 12 : 18)

Tidak ada yang ingin menyampaikan berita buruk. Tidak ada orang yang ingin mendengar berita buruk. Tapi mau tidak mau kita harus tetap menyampaikannya kepada orang yang kita kasihi. Salah satu berita buruk yang harus saya sampaikan kepada Mama dan kakak-kakak saya adalah saat Papa meninggal di rumah sakit. Kebetulan saat itu hanya saya dan beberapa saudara yang berada di rumah sakit. Kala itu saya bingung mau ngomong apa dan bersusah hati. Akhirnya setelah menenangkan diri sejenak, saya mengabari Kakak di Semarang dan menceritakan sejujurnya berita duka itu. Kami lalu pulang ke rumah dan saya menyampaikan secara singkat kepada Mama bahwa Papa meninggal dunia.

Girls, apa yang musti kita lakukan kalau kita harus menyampaikan berita buruk? Pertama, tenangkan diri dan berdoa. Memang berdoa tidak akan merubah berita buruk itu menjadi baik, namun kita akan dikuatkan dan mampu mengatakan apa yang memang harus kita katakan. Kedua, sampaikan apa yang memang harus kita katakan, jangan ditambahi jangan juga dikurangi. Ceritakan apa adanya walaupun itu menyakitkan. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat (Matius 5:37). Ketika pegawai-pegawai Daud tahu anak yang dikasihi tuannya mati, mereka takut memberitahukan kepadanya, jangan-jangan Daud mencelakakan diri. Saat Daud melihat mereka dan bertanya apa yang terjadi, mereka menjawab apa adanya. Memang menyakitkan buat Daud dan Batsyeba, namun para pegawai Daud sudah melakukan bagian mereka dengan benar.

Jangan pernah lari dari tanggung jawab saat kita harus menyampaikan kabar buruk kepada siapapun. Mungkin kita akan dimarahi dan harus membayar kerugian kalau kabar buruk itu terjadi karena ulah kita, atau kita harus menjalani hukuman karena melakukan satu tindak kejahatan, namun jangan pernah cari-cari alasan untuk membela diri karena siap bertanggung jawab jauh lebih terhormat dari pada tidak bertanggung jawab. • Richard

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Selasa, 28 Mei 2013
Pertanyaan    : Apakah saya suka lari dari tanggung jawab?
Aplikasi          : Jangan pernah mencari-cari alasan untuk tidak bertanggung jawab.
Doa                 : Tuhan, ajar kami menjadi anak-Mu yang bertanggung jawab. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar