Baca : Yakobus 4 : 1 – 10
Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu?
Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
(Yakobus 4 : 1)
Ada satu peristiwa lucu yang dilakukan
seorang keponakan saya yang berusia 3 tahun. Sore itu Papanya pulang dari
tempat kerja membawakannya sebatang es krim. Saat sudah menerima es krim itu
dan menjilatinya beberapa kali, ia ingin bermain dengan hp Papanya yang
kebetulan mati sehingga sedang dicharger. Jelas Papanya melarang karena itu
bukan kebutuhannya dan hp itu tidak penting baginya. Keponakan saya menangis
dengan kencang dan membuang es krim yang ada di tangannya ke lantai. Jelas
Papanya marah karena anaknya lebih meributkan hp yang tidak ia butuhkan, dan
membuang es krim yang memang menjadi kebutuhannya.
Kita mungkin mentertawakan ulah keponakan
saya yang konyol, tapi sering tanpa sebagian kita sadari, ada diantara kita
yang bersikap seperti keponakan saya. Tuhan sudah beri sesuatu yang berguna dan
memang kita butuhkan, namun kita meminta sesuatu yang lain yang sebetulnya
tidak kita butuhkan. Tuhan berikan kita kesehatan yang bagus agar bisa energik
saat bekerja, namun kita justru menginginkan mobil seperti milik saudara
seiman. Padahal SIM A kita tidak punya, menyetir mobil kita tak bisa. Kita
komplain kepada Tuhan mengapa aku sudah melakukan ini dan itu, sudah setia,
sudah doa, namun tidak diberi. Sedangkan orang lain diberi. Tuhan sebetulnya
sangat adil. Kalau Dia tak kunjung memberikan padahal kita sudah berdoa dan
berusaha, jangan-jangan motivasi kita salah. Kita menginginkan sesuatu itu
untuk memuaskan kedagingan kita, untuk bisa pamer kepada orang lain, untuk
mengejar hormat dari orang lain, tapi sama sekali tidak digunakan untuk
kemuliaan Tuhan. Sehingga Tuhan tak mungkin berikan.
Meski ada beberapa keinginan yang tidak
Tuhan berikan padahal kita sudah melakukan berbagai upaya, tetaplah mengucap
syukur dan menghitung apa yang sudah Tuhan berikan. Tuhan tak mungkin
memberikan sesuatu yang memang bukan kebutuhan kita dan justru bisa
mendatangkan celaka. Belajarlah menghargai dan memaksimalkan apa yang Tuhan
percayakan, bukan iri hati dan mengingini barang kepunyaan orang lain. •
Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di
Renungan Spirit Woman – Rabu, 22 Mei 2013
Pertanyaan : Apakah saya selalu mengucap
syukur?
Aplikasi : Mengucap syukurlah dalam
segala hal.
Doa : Tuhan, ajar kami selalu mampu
mengucap syukur. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar