Baca
: I Samuel 2 : 27 – 36
Sebab itu -- demikianlah firman TUHAN, Allah Israel -- sesungguhnya Aku
telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya,
tetapi sekarang -- demikianlah firman TUHAN --: Jauhlah hal itu dari pada-Ku!
Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina
Aku, akan dipandang rendah. (I Samuel 2 : 30)
Beberapa waktu yang lalu saat saya pulang
kampung, saya mengajari salah satu keponakan saya bermain catur. Setelah beberapa
kali diajari, dia bisa main catur. Sekitar setengah tahun kemudian, yaitu bulan
kemarin, saya pulang dan bermain catur dengannya. Karena masih kelas dua SD,
saya menganggap remeh kemampuannya dan lebih asik menonton TV dari pada
memperhatikan gerakan permainan catur. Hasilnya dalam sepuluh langkah, kuda dan
benteng saya berhasil ″dimakan″ olehnya, ujung-ujungnya saya kalah dengan
memalukan.
Sehebat apapun seseorang, sekaya apapun seseorang,
atau sekuat apapun seseorang, dia akan bisa dikalahkan oleh orang yang lebih
lemah darinya kalau suka meremehkan. Saya salah satu contohnya. Lalu bagaimana
kalau kita meremehkan atau menghina Tuhan? Tuhan berfirman siapapun yang berani
melakukan hal itu akan direndahkan. Alkitab mencatat riwayat imam Eli yang
lebih menghormati anak-anaknya lebih dari pada Tuhan. Eli tahu kejahatan
anak-anaknya, namun ia tak mendisiplin mereka. Itu sama saja menghina dan
meremehkan Tuhan karena Tuhan itu kudus. Tidur dengan perempuan-perempuan yang
melayani di kemah pertemuan, serakah dalam menyantap daging persembahan, adalah
beberapa tindak kejahatan yang mereka lakukan. Dalam amarahnya, Tuhan berjanji
menghukum keras keluarga Eli (ayat 31-33).
Tuhan dan manusia benci dengan orang yang
tinggi hati. Meremehkan adalah sikap yang sangat buruk dan merugikan diri
sendiri, sehingga mari kita sama-sama belajar untuk tidak pernah menganggap
orang lain atau sesuatu sepele. Memang betul hari ini kita hebat, kita memiliki
kuasa untuk melakukan ini dan itu, namun jangan pernah meremehkan orang-orang
yang kemampuannya jauh lebih rendah dari kita. Jangan pernah meremehkan Tuhan
dengan sering datang terlambat saat ibadah, sering tidak bersaat teduh, acuh
tak acuh dalam membayar persepuluhan, atau memandang remeh beberapa saudara
seiman yang kemampuannya jauh di bawah kita. Siapa pun yang suka merendahkan
orang lain akan dipandang rendah dan menanggung hukuman. Jadilah pribadi yang
selalu mengerjakan segala sesuatu dengan benar dan tepat. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di
Renungan Spirit Next – Senin, 20 Mei 2013
Pertanyaan : Apakah saya suka meremehkan?
Aplikasi : Jangan pernah meremehkan
siapapun.
Doa : Tuhan, ajar aku menghargai
sesamaku. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar