Bacaan
: Lukas 5 : 1 – 11
Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun
meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus. (Lukas 5 : 11)
Akhir bulan November 2012 lalu, saya
menyetujui satu polis asuransi yang ditawarkan sahabat saya. Sebetulnya, di
tahun 2008 saya pernah ditawari polis asuransi itu oleh seorang kenalan, namun
saya tidak mau. Selain karena keuangan saya waktu itu belum bagus, saya tidak
sepenuhnya mengenal orang yang menawari saya. Produknya sama, keuntungannya
sama, namun kenapa saya baru mau setelah ditawari oleh sahabat saya? Karena
saya percaya sahabat saya. Sebagus apapun sebuah produk ditawarkan kepada saya,
kalau saya tidak percaya orang yang menawari, saya tidak akan pernah
mengambilnya.
Kalau kita begitu mempercayai orangtua
kita, mempercayai sahabat kita, mempercayai pasangan kita, sehingga entah benar
atau salah apa yang mereka berikan kita terima, bagaimana sikap kita kepada
Tuhan? Saya sangat yakin, kalau kita ditanya apakah percaya Tuhan, pasti kita
menjawab percaya. Bahkan tak sedikit yang berkata percaya sampai mati. Puji
Tuhan kalau kita bisa berkata seperti itu. Namun, kalau saat ini kita hidup
susah, apa yang kita minta tak kunjung dikabulkan, dan Tuhan justru berikan
banyak masalah, masihkah kita percaya? Tindakan kitalah yang menjadi
pembuktiannya. Percaya berarti kita sepenuhnya menuruti apapun yang diucapkan
orang yang kita percaya, sama seperti yang Petrus, Yakobus, dan Yohanes
lakukan. Saat Yesus suruh mereka kembali pergi ke tengah laut untuk menangkap
ikan, sebetulnya mereka sudah semalaman bekerja dan tidak mendapatkan apa-apa.
Bisa saja mereka menolak ajakan Yesus yang tak masuk akal, namun mereka percaya
sehingga patuh. Saat Yesus meminta mereka ikut Dia menjadi penjala manusia,
mereka percaya dan ikut dengan meninggalkan segala sesuatu yang mereka punya.
Percaya model apa yang kita punya hari ini?
Apakah hanya sekedar di mulut dan saat kondisi bagus, atau percaya dalam segala
keadaan dan tidak kompromi dengan dosa? Kalau kita bisa percaya kepada manusia
yang tidak sempurna, kita pasti bisa sangat percaya kepada Tuhan yang Maha
Sempurna. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di
Renungan Spirit– Rabu, 22 Mei 2013
Pertanyaan : Apakah saya percaya kepada Tuhan?
Aplikasi : Percaya kepada Tuhan.
Doa : Tuhan, ajar kami
mempercayaimu dalam segala hal. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar