Website counter

Selasa, 30 April 2013

Penolong atau Perongrong?

Baca : Bilangan 13 : 1 – 33
Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita." (Bilangan 13:31)

Seorang kawan bercerita kepada saya bahwa hari ini dia sangat kesal. Hal ini karena di kantornya ada rekan kerja yang kritikal kepada semua staff dan suka bertindak di luar aturan perusahaan. Hasilnya, kawan-kawannya terkena imbasnya. Kadang mereka terpaksa lembur untuk membantu pekerjaan kawan ini atau mengerjakan apa yang tidak mau ia lakukan. Mendengar ceritanya, saya manggut-manggut memahami karena di kantor tempat kerja saya pun ada karyawan model perongrong yang melemahkan kinerja kawan-kawannya.

Keluarga yang dikasihi, di organisasi atau tempat kerja mana pun, pasti akan kita temukan orang-orang yang suka merongrong. Kinerja perusahaan yang seharusnya capai hasil maksimal, menjadi tidak maksimal karena ulah orang ini. Pertanyaannya, kita sendiri masuk kelompok yang mana? Jangan-jangan teman-teman sekantor malas bekerja sama atau mendiamkan kita karena kita merongrong semangat kerja mereka. Kehadiran kita menciptakan atmosfir panas di tengah mereka. Pilihan ada di tangan kita, sama seperti pilihan 12 pengintai. Dua orang memilih optimis menang menduduki tanah perjanjian karena Tuhan menyertai, sepuluh orang memilih pesimis karena lebih memandang perawakan orang. Sejujurnya, pengaruh jelek lebih hebat khasiatnya dari pada pengaruh buruk. Hanya butuh waktu kurang dari lima menit untuk memaki-maki orang, namun butuh waktu puluhan tahun untuk memiliki hati penuh kasih seperti Kristus. Karena para perongrong, terjadilah pemberontakan umat Israel dan mereka diganjar hukuman 40 tahun.

Menjadi penolong yang menulari orang-orang sekeliling kita dengan hal-hal positif memang jauh lebih lama dan menguras energi dari pada kita menjadi perongrong, namun tetaplah lakukan bagian kita sebagai murid Yesus. Jangan jemu-jemu berbuat baik dan jadikan diri kita batu loncatan untuk menguatkan orang-orang yang bekerjasama dengan kita. • Richard

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Sabtu, 20 April 2013
Pertanyaan    : Apa saja tindakan yang sudah saya lakukan untuk orang-orang di sekitar saya?
Aplikasi          : Jadilah penolong yang tepat untuk sebanyak mungkin orang.
Doa                 : Tuhan, bentuk kami menjadi orang-orang yang menjadi penolong buat sesama kami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar