Baca : Amsal 21 : 20 – 23
Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang
yang bebal memboroskannya. (Amsal 21 : 20)
Os Hilman, penulis buku laris ″Nine to Five Window″
sekaligus pengusaha di bidang periklanan, menjelaskan tentang dunia periklanan
secara detail. Seorang pembuat iklan, khususnya iklan di televisi, harus bisa
menciptakan sebuah kesadaran bahwa barang atau jasa yang ditawarkan itu
merupakan sebuah kebutuhan yang sangat mendesak dan harus segera dipenuhi oleh
mereka yang melihat iklan tersebut. tidak peduli apakah hal tersebut sebenarnya
merupakan keinginan dan bukan kebutuhan, iklan yang berhasil adalah iklan yang
berhasil mengubah persepsi pemirsa dari keinginan menjadi kebutuhan.
WANITA, kalau mau jujur kita semua
sebetulnya korban iklan. Tidak percaya, coba ingat masa kecil kita. Saat lihat
iklan tentang makanan ringan atau tempat rekreasi, pasti kita merengek-rengek
kepada orangtua minta dibelikan atau pergi ke sana. Setelah dewasa, tanpa sadar
sebagian kita masih membawa kebiasaan itu, yaitu minta dibelikan tas atau
perhiasan kepada suami karena melihat iklan. Waktu gajian, sebagian kita paling
tidak tahan untuk tidak membeli tas, pakaian, atau aksesoris berlabel diskon,
padahal barang-barang itu sebetulnya tidak kita butuhkan. Di tengah budaya
konsumerisme seperti ini, sebagai wanita bijak kita harus sadar mana yang
kebutuhan dan mana yang keinginan. Kuncinya adalah pada pengendalian diri.
Tuhan sebetulnya memberkati semua kita, namun sayangnya kita kadang
berkekurangan bukan karena Tuhan kurang cukup memberi tetapi karena kita boros.
Karena tidak memiliki pengendalian yang benar, kita menuruti rayuan iklan.
Bukan salah iklannya, namun salah kita yang menjadikan keinginan sebagai
kebutuhan.
Sadarilah bahwa kalau kita menuruti
keinginan, kita tak akan pernah puas. Sudah punya tas tiga, pinginnya lima.
Sudah punya lima, pinginnya sepuluh. Sudah punya dua Hp bagus, pingin beli dua
Hp baru lagi. Hasilnya kita tak pernah puas sedangkan dompet ″jebol″
terus. Bijaksanalah dalam mengelola
setiap berkat yang Tuhan percayakan ke dalam tangan kita. Kendalikan keinginan
kita sehingga kita mampu mencukupkan diri dalam segala hal dan tidak hidup
berkekurangan. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di
Renungan Wanita – Senin, 29 April 2013
Pertanyaan : Apakah saya selalu menuruti
keinginan daging?
Aplikasi : Bijaksana dalam mengelola
berkat.
Doa :
Tuhan, didik kami untuk mampu mengendalikan diri dalam mengelola keinginan dan
kebutuhan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar