Baca
: Matius 26 : 47 – 56
Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab
mata mereka sudah berat. (Matius 26 : 43)
Suatu pagi di tempat kerja saya, beberapa
rekan masuk kerja dengan wajah lesu dan kurang tidur. Rupanya mereka semalam
sengaja bedagang demi nonton pertandingan bola. Ini bisa terjadi karena mereka
pengemar fanatik salah satu klub sepakbola sehingga merelakan waktu tidur
mereka untuk tetap melek menonton sampai selesai, meski mata sudah
terkantuk-kantuk. Ironisnya, beberapa dari mereka yang kebetulan satu gereja
dengan saya, paling malas kalau diajak doa malam. Alasannya besok kerja bro,
begadang tidak baik buat kesehatan, atau mau lembur mengerjakan tugas kantor.
Kalau urusan hobi dan pekerjaan mereka bisa lembur, namun diajak doa mereka
tidak mau.
Kalau untuk memuaskan keinginan diri
sendiri dan memuaskan keinginan perusahaan kita bersedia mengorbankan jam
tidur, apakah kita juga melakukan hal yang sama untuk pekerjaan Tuhan? Apakah
kita mau begadang menunggu saudara yang mengalami kecelakaan di rumah sakit,
apakah kita bersedia meluangkan waktu membantu pernikahan saudara seiman yang
bermasalah, apakah kita mau ikut doa malam? Jangan sampai kita meniru tindakan
murid-murid Yesus yang diajak berdoa, malah tidur. Tuhan tidak minta waktu
mereka banyak, hanya satu jam saja berjaga-jaga dengan Dia, namun mereka tak
sanggup. Oleh karena itu tak heran mereka langsung lari tunggang langgang saat
Yesus ditangkap serombongan besar orang. Sebetulnya mereka semua siap mati buat
Yesus (ayat 35), hanya sayang mereka tak mau berjaga-jaga dan berdoa, sehingga
iman mereka runtuh dan meninggalkan Dia.
Roh memang penurut, tetapi daging itu
lemah. Inilah ucapan Yesus yang sangat benar. Namun saat kita mau berjaga-jaga
dan berdoa, tubuh yang lemah pun pasti sanggup melakukan satu perkara besar
buat Tuhan. Kita harusnya malu kalau mengaku seorang Kristen dan bisa begadang
menonton bola, namun malas doa malam dengan alasan ini dan itu. Berdoa itu baik
buat rohani kita, sehingga jangan ogah-ogahan berdoa. Anda pasti bisa kalau
memiliki tekad yang kuat, bukan karena keterpaksaan. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di
Renungan Spirit Next – Selasa, 9 April 2013
Pertanyaan : Sanggupkah saya begadang untuk
berdoa?
Aplikasi : Miliki tekad yang kuat.
Doa : Tuhan, ajar kami untuk
melakukan hal berguna tanpa terpaksa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar