Baca : Ayub 1 : 1 – 22
Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan
hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh
dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." (Ayub 1 : 8)
Libur Natal tahun 2012 lalu, saya mendapat
kepercayaan dari Ibu pendeta gereja kami untuk menjadi guide beberapa
saudara-saudari dari Cirebon yang berlibur ke Semarang. Saya pandu mereka ke
beberapa tempat wisata di Semarang dan ajak mereka ke sebuah rumah makan yang
menyajikan menu masakan yang lezat. Saat mereka hendak turun dari mobil, saya
selalu mengambil inisiatif untuk membukakan pintu. Sebetulnya ini hal yang
sepele buat saya, namun buat mereka ini spesial sehingga mereka memuji saya
sebagai guide yang baik. Tentu saja saya sangat senang dan berterima kasih
untuk pujian mereka yang tulus.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kita semua
sangat senang dipuji seseorang, apalagi kalau pujian itu tulus. Namun,
pernahkah kita rindu dipuji oleh Tuhan sendiri? Jujur, kita semua sebetulnya
mau, hanya saja Tuhan tak memuji kasat mata saat memuji kita. Alkitab mencatat
ada beberapa tokoh Alkitab yang dipuji Tuhan seperti Musa, Abraham, Yohanes
pembaptis, dan Ayub. Khusus tentang Ayub, ia dipuji Tuhan karena sedemikian
saleh dan jujur, takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Tuhan tak ragu-ragu
memuji Ayub di hadapan iblis dan berani terima tantangan iblis karena tahu
kualitas iman Ayub. Alkitab sudah memberikan kita rahasia supaya Tuhan memuji
kita yaitu Tuhan melihat hati kita, bukan penampilan luar kita. Saat kita
benar-benar menunjukkan kekristenan yang berkualitas, berbuah, tahan uji dan
bisa menyenangkan hatinya, tanpa kita mendengarkan suara-Nya Tuhan sebetulnya
sudah memuji kita. Saat kita tidak mau kompromi dengan dosa dan menjauhi
kejahatan, hati Tuhan disenangkan dan tanpa kita minta Ia pasti berkati kita
sama seperti yang Ia lakukan pada Ayub dan tokoh-tokoh Alkitab lainnya.
Mari kita jalani setiap hari dengan
berbuat, berkata-kata, atau melakukan apapun seturut kebenaran Firman Tuhan
sehingga bukan hanya Tuhan yang memuji kita, namun Tuhan pun memuji kita. • Richard
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK
Aletea – Selasa, 24 April 2013
Pertanyaan : Apa yang selama ini saya lakukan
untuk mendapat pujian?
Aplikasi : Mari lakukan sesuatu yang
benar agar Tuhan pun memuji kita
Doa : Tuhan, bimbing kami
untuk fokus pada karakter kami, bukan penampilan kami. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar