Website counter

Selasa, 30 April 2013

Berkatmu Berkatku

Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. (Amsal 10:22)

Profesional, seorang kawan berkunjung ke rumah saya dan kami ngobrol ke sana ke mari. ″Apa rahasia kamu bisa menjadi seorang penulis?″ tanya kawan saya. ″Kenapa kamu ingin tahu?″ saya balik bertanya sebelum menjawab pertanyaannya. ″Karena saya ingin bisa berhasil seperti kamu. Tinggal duduk enak-enak di depan komputer, bisa santai, pemasukan besar,″ jawabnya. Saya lalu katakan rahasianya simple, yaitu mau latihan terus dan suka belajar, terutama belajar tentang hidup secara langsung. ″Wah, sulit juga ya. Aku paling males membaca buku dan belajar dari hidup orang lain,″ ucapnya. ″Kalau gitu kamu tidak bisa menikmati rejeki saya,″ sahut saya.

Ada sebagian orang yang semangat melihat hidup orang lain karena di matanya pekerjaan orang itu berhasil, pendapatannya besar, bisa mencukupi kebutuhan, dan terkesan enjoy aja. Namun saat orang itu menceritakan hal-hal yang harus dia lakukan lebih dulu untuk bisa mengalami apa yang orang itu alami, biasanya mereka mundur. Kenapa? Karena mereka hanya ingin hasilnya namun tak mau prosesnya. Mereka ingin enaknya, namun tak mau susahnya. Mereka ingin berkat orang lain, namun tak mau ikut menanggung suka duka mencapainya. Apapun pekerjaan kita saat ini, berkat yang kita nikmati sebetulnya berasal dari Tuhan, jadi jangan iri kalau melihat saudara kita lebih diberkati. Kalau kita merasa kekurangan dan tidak diberkati, coba koreksi diri lebih dahulu. Apakah selama ini saya sudah giat bekerja, apakah selama ini saya mencintai pekerjaan saya, apakah selama ini saya kembangkan talenta saya?

Profesional, semua pekerjaan sangat menyenangkan dan kita pasti menuai berkat yang cukup, bahkan berlimpah, kalau kita mengerjakannya dengan hati gembira. Rumput tetangga selalu kelihatan lebih hijau, namun kalau kita mencintai pekerjaan, kita tidak akan pernah iri dan ingin menikmati berkatnya orang lain, karena setiap kita memiliki berkatnya sendiri-sendiri. Richard

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Profesional – Minggu, 14 April 2013
Pertanyaan    : Apakah saya mencintai pekerjaan saya?
Aplikasi          : Kerjakan segala sesuatu dengan hati riang.
Doa                 : Terima kasih Tuhan untuk pekerjaan dan berkat-Mu yang boleh saya nikmati saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar