Website counter

Selasa, 30 April 2013

Duduk di Atas Mesin

Baca : I Raja-raja 22 : 1 – 28
Tetapi Mikha menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan TUHAN kepadaku, itulah yang akan kukatakan." (I Raja-raja 22 : 14)

Akhir bulan February lalu, saya pergi ke kota Yogyakarta untuk urusan pekerjaan. Karena hanya butuh waktu beberapa jam, saya berangkat pagi dan sorenya sudah pulang. Malang tak dapat ditolak, bus PATAS jurusan Semarang tempat saya tinggal sudah berangkat dan hanya ada bus ekonomi yang sudah penuh dan itu bus terakhir yang menuju Semarang. Saya mau tak mau tetap naik dan duduk di atas mesin bus yang panas dan berisik. Walau tak nyaman dan mandi keringat, saya bersyukur masih bisa duduk karena ada banyak penumpang yang terpaksa berdiri. Saya mau menderita dan tetap pulang karena tahu saat saya tiba di rumah, saya bisa beristirahat dan bertemu keluarga.

WANITA, mengapa kita mau berkorban? Karena kita tahu pengorbanan yang kita lakukan lebih sedikit ruginya daripada berkat atau keuntungan yang akan kita terima. Pacar  Anda dahulu rela berkorban untuk buat Anda karena Ia tahu Anda mengasihi dia. Murid-murid dan para nabi rela mengalami berbagai aniaya dan kesulitan karena mereka tahu upah mereka besar di sorga dan mereka menyembah Allah yang hidup. Mikha adalah salah satu contoh nabi yang bertekun dalam melayani Tuhan. Meski pun ia dipenjara karena mengatakan kebenaran dan ditentang oleh nabi-nabi palsu, ia tetap mengatakan kebenaran firman. Meski Ahab bersikap keras padanya, ia tak takut badannya menderita karena tahu Tuhan memakainya.

Maukah Anda menderita untuk Tuhan atau orang-orang yang Anda kasihi? Wujud kita setia atau mengasihi Tuhan adalah kita mau menderita untuk kebenaran firman yang kita pegang teguh. Tetaplah mengucap syukur kalau kita hari ini menderita karena kita mengasihi Kristus. Berterima kasihlah pada Tuhan karena kita boleh merasakan sedikit beban-Nya saat tetap berusaha mengasihi orang-orang yang tidak tahu terima kasih. Jangan patah semangat di tengah tekanan dan tetaplah setia mengikut Tuhan sampai akhir hidup kita. penderitaan yang kita alami saat ini tak pernah sia-sia saat kita melakukan demi mempertahankan iman kepada Yesus dan mempertahankan kebenaran firman. • Richard

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita -  Minggu, 14 April 2013
Pertanyaan    : Maukah saya menderita untuk orang-orang yang saya kasihi?
Aplikasi          : Jangan patah semangat.
Doa                 : Kuatkan aku Tuhan untuk mau menderita bagi-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar