Website counter

Selasa, 30 April 2013

Belas Kasihan

Baca : Keluaran 2 : 1 – 10
Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani." (Keluaran 2 : 6)

Apa beda simpati, empati, dan belas kasihan? Simpati adalah tersentuhnya perasaan kita melihat penderitaan orang lain. Simpati sering kali ditandai dengan ucapan, ″Kasihan ya.″ Tingkatan empati lebih tinggi. Orang yang berempati bisa sungguh merasakan penderitaan orang lain seolah-olah ia sendiri yang mengalaminya. Orang yang berempati tidak hanya tersentuh. Ia ikut merasakan hingga bisa meneteskan air mata. Yang paling tinggi adalah belas kasihan karena menuntut pengorbanan yang nyata, tidak hanya hati yang tersentuh, namun juga hati yang bisa merasakan, dan air mata.

Belas kasihan yang menggerakan puteri Firaun mengangkat bayi orang Ibrani yang diberi nama Musa. Meski tidak diceritakan detail di Alkitab, belas kasihan puteri Firaun tentu membuat dirinya berkorban karena harus memberikan upah pada pengasuh bayi (ibu Musa sendiri), harus bertanggung jawab atas hidup Musa, dan bisa saja Firaun memarahinya sebab membiarkan Musa hidup sementara Firaun sedang menerapkan tindakan ″bijaksana″ untuk melemparkan segala anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani ke dalam sungai Nil (Kej 1:22). Ulah putrinya mengangkat anak jelas menentang perintahnya, namun Musa tetap dibiarkan hidup sampai dewasa karena sudah diangkat anak (ayat 10). Konsekuensi kita berbelas kasihan memang berat, karena kita dituntut untuk mau berkorban waktu, tenaga, uang, bahkan nyawa sekali pun. Memang tidak mudah untuk kita bisa berbelas kasih pada seseorang, namun Tuhan ingin kita sebagai muridNya punya belas kasihan karena Ia pun punya belas kasihan.

Wanita, Yesus melakukan banyak mukjizat karena ia tergerak oleh belas kasihan. Contohnya, Saat melihat ribuan orang lapar setelah tiga hari mengikuti-Nya, Yesus tergerak oleh belas kasihan sehingga ia mengadakan mukjizat melalui tujuh roti untuk mengenyangkan perut empat ribu orang dan sisa tujuh bakul (Matius 15 : 32 – 39). Mari kita mudah tergerak oleh belas kasihan saat melihat ada orang-orang yang berkekurangan membutuhkan uluran tangan kita. Jadilah perpanjangan tangan Tuhan untuk memberikan belas kasihan. • Richard

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Senin, 22 April 2013
Pertanyaan    : Apa saja konsekuensi belas kasihan yang pernah kita terima?
Aplikasi          : Mari kita mudah tergerak oleh belas kasihan.
Doa                 : Tuhan, jadikan kami perpanjangan tangan-Mu untuk mengasihi orang lain. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar