Baca : Mazmur 25 : 1
– 22
Ketulusan
dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau. (Mazmur
25 : 21)
Pada tahun 1905, Thomas Alva Edison menyadari bahwa salah
satu perusahaan baterai yang dimilikinya ternyata mengalami kerusakan mesin.
Akibatnya banyak baterai yang diproduksi mesinnya mengalami cacat produksi.
Edison tak mau para pembeli baterainya kecewa. Dengan jujur ia memberitahu para
pembeli itu melalui berbagai media tentang kerusakan baterainya dan
mengembalikan uang para pembeli yang menukarkan baterainya. Tindakannya yang
jujur ini harus ia bayar dengan mengeluarkan 1 juta US dollar untuk memberikan
ganti rugi. Edison memilih kehilangan banyak uang daripada kehilangan nama
baik. Ia berani bertanggung jawab dan jujur.
WANITA, mengakui kesalahan atau dosa adalah sesuatu yang
mudah diucapkan namun sangat sulit dilakukan. Jarang sekali ada orang mau
mengaku salah atau dosa kepada seseorang yang sama sekali tidak tahu ia
berdosa. Yang sering terjadi adalah orang baru ngaku salah atau dosa bila
dibeberkan padanya berbagai bukti yang membuatnya tak bisa berkelit lagi.
Sehingga mau tidak mau dia ngaku. Ada juga orang-orang tertentu yang bebal dan
tidak mau mengakui dirinya bersalah, walaupun semua bukti dan saksi membuktikan
dirinya bersalah. Buktinya, coba kita lihat para terpidana koruptor yang
disidang dan akhirnya dijatuhi hukuman. Mereka tidak mau mengaku salah dan
pasang wajah tak berdosa saat diwawancarai media. Saat hukuman dijatuhkan,
mereka mengajukan banding.
WANITA, Tuhan menghargai orang yang mau mengakui kesalahan
dan dosanya karena itu menunjukkan kita rendah hati. Tak ada seorang pun
manusia di dunia ini yang bebas dari dosa dan kesalahan, sehingga mengapa harus
malu dan merasa harga diri kita runtuh saat kita mengakui dosa dan kesalahan
kepada orang-orang yang tidak tahu kita jatuh dosa. Tuhan dan sesama akan
sangat menghargai saat kita dengan jujur mengakui kesalahan dan dosa tanpa
harus dipaksa mengaku. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Wanita – Jumat, 14 September 2012
Pertanyaan : Apakah aku berani mengaku dosa?
Aplikasi : Jangan malu mengakui dosa dan
kesalahan.
Doa :
Tuhan, ajar aku bersikap rendah hati dengan mau mengakui dosaku. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar