Website counter

Rabu, 31 Oktober 2012

Menjadi Pengaruh

Baca : I Timotius 4 : 1 – 16
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. (I Timotius 4 : 16)

Bukan hanya penyakit saja yang bisa menular, perilaku pun bisa menular. Misalnya saja kita menonton satu film yang tokoh utamanya melakukan gaya tertentu yang unik. Secara tidak sadar, sebagian kita akan meniru gaya tokoh tersebut, apalagi kalau tokoh ini menjadi salah satu favorit kita. Dalam komunitas kita, misalnya kita ikut komunitas pendaki gunung. Kalau sebagian besar rekan-rekan kita orangnya optimis dan punya semangat juang yang tinggi, kita yang tadinya selalu pesimis pasti perlahan-lahan akan tertular juga untuk selalu optimis. Dalam lingkungan tempat kerja kita, kalau semua orang di kantor itu suka makan di warung makan tertentu, pasti kita pun akan tertular untuk makan di warung itu.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, sangat besar pengaruh lingkungan, atau orang-orang tertentu dalam hidup kita dan mampu mengubah tingkah laku kita. Puji syukur kalau teman-teman kita sebagian besar memiliki tingkah laku yang positif, tapi bagaimana kalau kebanyakan justru negatif? Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu. Sebagai murid Yesus, kita yang harus jadi pengaruh buat lingkungan, bukan lingkungan yang mempengaruhi kita. Karena kita garam dan terang dunia? Garam walau kecil memberikan rasa di satu panci masakan. Sebatang lilin yang menyala bisa menerangi satu ruangan. Paulus menasehati Timotius agar benar-benar jaga diri karena Timotius kala itu sedang menghadapi pengajar sesat. Kalau Timotius tidak bertekun dalam Tuhan, maka ia bisa terseret dan jatuh.

Sudahkah hari ini kita mengawasi diri kita sendiri agar kita tidak terpengaruh oleh rekan-rekan yang negatif? Pada prakteknya memang sulit, namun bisa dilakukan. Para rasul di zaman jemaat yang pertama mampu mempengaruhi banyak orang sehingga mereka memberi diri dibaptis dan diselamatkan. Kita pun bisa melakukan hal yang sama, meskipun kita mungkin tidak membaptis ribuan orang atau menginjil ke sana ke mari. Kita bisa menularkan gaya hidup Yesus kepada rekan-rekan kita, sehingga mereka menjadi jauh lebih rohani dan bisa dimenangkan jadi murid Yesus. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Jumat, 21 September 2012
Pertanyaan    : Sudahkah saya menjadi pengaruh?
Aplikasi          : Tularkan gaya hidup Yesus.
Doa                 : Tuhan, bantu aku untuk bisa menjadi pengaruh positif untuk teman-temanku. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar