Website counter

Senin, 01 Oktober 2012

Mengejar Siapa?


Baca : Ibrani 12 : 1 – 17
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. (Ibrani 12 : 14)

Ada seorang petani yang mempunyai seekor anjing yang memiliki kebiasaan duduk di pinggir jalan menanti-nanti kendaraan yang akan lewat. Begitu ada kendaraan yang melewatinya, anjing itu akan berlari-lari sambil menggonggong, dan berusaha mengejarnya. Suatu hari, seorang tetangga bertanya pada si petani, "Apakah menurutmu, anjng itu akan bisa mengejar mobil-mobil itu?" Si petani menjawabnya, "Bukan itu yang membuatku cemas. Yang menggangguku adalah apa yang akan dilakukannya jika dia bisa mengejarnya."

Girls, apa tujuan hidupmu saat ini? Untuk apa selama ini kamu bekerja setiap hari? Untuk apa kamu jadi seorang Kristen? Untuk apa kamu berjuang memiliki karakter-karakter positif? Apa yang ingin kamu capai satu tahun, lima tahun, sepuluh tahun dari sekarang? Apakah kamu hidup untuk mengejar satu tujuan yang jelas, yang memuliakan Tuhan dan berguna bagi sesama, yang nilainya tahan lama, atau kamu menggejar sesuatu yang sia-sia? Misalnya kamu saat ini punya tujuan pingin gaji 4 juta. Gajimu itu akan kamu gunain buat beli gadget, shoping, dan bisa karaoke sesuka hati. Ini adalah salah satu tujuan yang sia-sia. Kamu pasti bisa capai 4 juta itu, namun hasilnya hanya berdampak buat dirimu sendiri. Lain cerita kalau kamu kejar 4 juta itu supaya kamu bisa bantu bayar kuliah adekmu, bisa bantu keuangan ortu, dan menunjang kebutuhan hidupmu sehari-hari, jelas tujuanmu berguna buat banyak orang.

Tuhan ngajarin kita untuk mengejar kekudusan agar kita satu hari kelak bisa lihat Tuhan. Kekudusan kalau dipraktekkan dalam tindakan bisa macem-macem, namun intinya itu semua membuat kita semakin tahan uji, semakin rohani, dan membuat kita semakin berempati akan kebutuhan orang lain. Esau dikatakan mempunyai nafsu yang rendah karena ia menukar hak kesulungannya dengan sepiring makanan. Hendaknya kita tidak mengulangi kesalahan Esau dengan menukar waktu dan potensi yang Tuhan berikan untuk menggejar keinginan-keinginan duniawi yang hanya memuaskan diri sendiri. Kejarlah tujuan-tujuan yang berarti agar hidup kita memberi arti positif bagi banyak orang. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Kamis, 27 September 2012
Pertanyaan    : Selama ini saya mengejar apa?
Aplikasi          : Kejarlah kekudusan.
Doa                 : Tuhan, ajar saya untuk mengejar sesuatu yang bernilai kekal. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar