Baca : Lukas 15 : 11
– 32
Lalu
ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya
ke ladang untuk menjaga babinya. (Lukas 15 : 15)
Marilah kita berandai-andai sejenak punya ortu kaya raya dan
kita tidak kekurangan apapun. Ortu juga merawat kita dengan penuh kasih sayang.
Namun suatu hari, ortu tidak memberikan sesuatu yang kita minta. Akibatnya kita
marah lalu meminta sesuatu itu pada pembantu tetangga sebelah yang notabene
kemampuannya jelas jauh di bawah ortu kita. Kira-kira gimana ya perasaan ortu
saat tahu kita minta pada si pembantu? Tentu mereka sedih, kecewa, dan malu.
Mereka merasa tidak diakui sebagai ortu.
Girls, itulah perasaan Tuhan saat kita berpaling dari-Nya
karena Dia tidak mau memberikan sesuatu yang kita minta sbab itu bukan yang
terbaik untuk kita. Kita menyakiti hati Tuhan saat kita lebih suka curhat pada
seorang teman yang justru menjerumuskan kita dalam pergaulan yang buruk. Kita
menyakiti Tuhan saat memakai jimat penolak sial atau pembawa rejeki seperti cincin, batu, atau secarik
kain bertuliskan huruf tertentu. Kita menyakiti hati Tuhan saat berpacaran
dengan cowok yang tidak rohani dan hanya Kristen KTP. Anak bungsu yang kerja pada
seorang majikan di negeri asing adalah gambaran anak-anak Tuhan yang tidak
menyadari betapa hebat Bapaknya, dan memilih pergi meninggalkan-Nya. Untuk
sesaat mereka memang senang, namun akhirnya mereka menyadari bahwa di luar Bapa
hidup mereka serba kekurangan, baik secara jasmani dan rohani.
Sekalipun kita saat ini sedang terjepit, sedih, dan berbeban
berat karena ada permintaan kita yang tidak dikabulkan Tuhan, jangan pernah
berpaling dari-Nya dan menganggap Tuhan itu nggak punya kuasa. Tuhan kita maha
kaya sehingga kalau hari ini Ia nggak berikan kita sesuatu yang kita mau
padahal kita tahu Dia sanggup memberikannya, coba koreksi diri. Apakah
permintaanmu itu baik buat dirimu sendiri untuk jangka waktu panjang, dan
apakah permintaanmu itu memuliakan Dia? Akuilah dan hormatilah Dia sebagai Tuhan
dan Bapa kita dengan mau menerima apapun keputusan yang Ia buat dalam hidup
kita. Kita tidak akan pernah kekurangan dalam hal apapun saat kita mau menerima
apapun jawaban yang Dia berikan. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit
Girls – Rabu, 26 September 2012
Pertanyaan : Apakah saya mengakui Tuhan sebagai Ortuku?
Aplikasi : Jangan bertindak konyol dengan
berpaling dari-Nya.
Doa : Tuhan, ajar saya untuk tidak
pernah meragukan kasih setia-Mu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar