Website counter

Senin, 01 Oktober 2012

Mau Mengakui

Baca : Lukas 15 : 11 – 32
Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. (Lukas 15 : 15)

Marilah kita berandai-andai sejenak punya ortu kaya raya dan kita tidak kekurangan apapun. Ortu juga merawat kita dengan penuh kasih sayang. Namun suatu hari, ortu tidak memberikan sesuatu yang kita minta. Akibatnya kita marah lalu meminta sesuatu itu pada pembantu tetangga sebelah yang notabene kemampuannya jelas jauh di bawah ortu kita. Kira-kira gimana ya perasaan ortu saat tahu kita minta pada si pembantu? Tentu mereka sedih, kecewa, dan malu. Mereka merasa tidak diakui sebagai ortu.

Girls, itulah perasaan Tuhan saat kita berpaling dari-Nya karena Dia tidak mau memberikan sesuatu yang kita minta sbab itu bukan yang terbaik untuk kita. Kita menyakiti hati Tuhan saat kita lebih suka curhat pada seorang teman yang justru menjerumuskan kita dalam pergaulan yang buruk. Kita menyakiti Tuhan saat memakai jimat penolak sial atau pembawa  rejeki seperti cincin, batu, atau secarik kain bertuliskan huruf tertentu. Kita menyakiti hati Tuhan saat berpacaran dengan cowok yang tidak rohani dan hanya Kristen KTP. Anak bungsu yang kerja pada seorang majikan di negeri asing adalah gambaran anak-anak Tuhan yang tidak menyadari betapa hebat Bapaknya, dan memilih pergi meninggalkan-Nya. Untuk sesaat mereka memang senang, namun akhirnya mereka menyadari bahwa di luar Bapa hidup mereka serba kekurangan, baik secara jasmani dan rohani.

Sekalipun kita saat ini sedang terjepit, sedih, dan berbeban berat karena ada permintaan kita yang tidak dikabulkan Tuhan, jangan pernah berpaling dari-Nya dan menganggap Tuhan itu nggak punya kuasa. Tuhan kita maha kaya sehingga kalau hari ini Ia nggak berikan kita sesuatu yang kita mau padahal kita tahu Dia sanggup memberikannya, coba koreksi diri. Apakah permintaanmu itu baik buat dirimu sendiri untuk jangka waktu panjang, dan apakah permintaanmu itu memuliakan Dia? Akuilah dan hormatilah Dia sebagai Tuhan dan Bapa kita dengan mau menerima apapun keputusan yang Ia buat dalam hidup kita. Kita tidak akan pernah kekurangan dalam hal apapun saat kita mau menerima apapun jawaban yang Dia berikan. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Rabu, 26 September 2012
Pertanyaan    : Apakah saya mengakui Tuhan sebagai Ortuku?
Aplikasi          : Jangan bertindak konyol dengan berpaling dari-Nya.
Doa                 : Tuhan, ajar saya untuk tidak pernah meragukan kasih setia-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar