Website counter

Rabu, 31 Oktober 2012

Kasih Karunia

Baca : Matius 20 : 1 – 16
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? (Matius 20 : 15)

Apa perasaan Anda jika sebagai salesman Anda hari ini berhasil menjual 10 produk, namun bonus yang perusahaan berikan nilainya sama dengan rekan Anda yang hanya menjual satu produk yang sama? Atau apa yang Anda rasakan sebagai karyawan kalau gaji Anda selama 8 jam disamakan dengan gaji pegawai baru yang hanya bekerja satu jam? Tentu kita berkata ini tidak adil dan jawaban Anda benar. Dalam dunia nyata bisa terjadi demo atau perkelahian kalau ada perusahaan yang berani bertindak seperti ini, namun di dalam Tuhan kita tidak bisa mendemo Tuhan saat Ia memberkati saudara kita yang baru beberapa hari dibaptis dengan berkat yang sama kepada kita yang sudah belasan tahun jadi murid. Mengapa? Karena kasih karunia tidak bisa dihitung dengan logika matematika.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, kalau Tuhan menerapkan asas keadilan untuk menebus dosa-dosa kita, maka tak ada seorang pun di antara kita patut diselamatkan dan menjadi murid. Namun karena kasih karunia kita hari ini bisa dipakai Tuhan memuliakan nama-Nya sekalipun dosa kita di masa lalu sangat banyak. Tuhan Yesus sengaja menceritakan perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur, agar kita satu sama lain tidak iri hati saat Tuhan memberkati saudara kita jauh lebih besar, padahal ia belum lama jadi murid. Tuhan ingin kita tidak iri karena sudah bertahun-tahun jadi murid dan melayani, namun berkat yang kita terima sama dengan orang yang baru saja diselamatkan dan baru terlibat pelayanan sedikit. Jangan pernah menghitung berkat Tuhan dengan asas keadilan, karena Tuhan memang tidak pernah menggunakan asas itu untuk berhitung dosa kita. Justru kita harus bersyukur Tuhan menyatakan kebaikan-Nya dengan kasih karunia sehingga kita bisa diselamatkan dari hukuman.

Jangan pernah menuntut Tuhan berlaku adil masalah dosa karena kita akan celaka. Kasih karunia tak bisa dihitung, sehingga syukuri hidup kita hari ini dan tidak iri dengan hidup orang lain karena Tuhan bisa menyatakan kebaikan-Nya pada semua orang. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Minggu, 30 September 2012
Pertanyaan    : Apakah aku suka menuntut keadilan kepada Tuhan?
Aplikasi          : Jangan pernah menghitung berkat Tuhan dengan asas keadilan.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk kasih karunia yang boleh aku terima. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar