Baca : Matius 20 : 1
– 16
Tidakkah
aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah
engkau, karena aku murah hati? (Matius 20 : 15)
Apa perasaan Anda jika sebagai salesman Anda hari ini
berhasil menjual 10 produk, namun bonus yang perusahaan berikan nilainya sama
dengan rekan Anda yang hanya menjual satu produk yang sama? Atau apa yang Anda
rasakan sebagai karyawan kalau gaji Anda selama 8 jam disamakan dengan gaji
pegawai baru yang hanya bekerja satu jam? Tentu kita berkata ini tidak adil dan
jawaban Anda benar. Dalam dunia nyata bisa terjadi demo atau perkelahian kalau
ada perusahaan yang berani bertindak seperti ini, namun di dalam Tuhan kita
tidak bisa mendemo Tuhan saat Ia memberkati saudara kita yang baru beberapa
hari dibaptis dengan berkat yang sama kepada kita yang sudah belasan tahun jadi
murid. Mengapa? Karena kasih karunia tidak bisa dihitung dengan logika
matematika.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, kalau Tuhan menerapkan asas
keadilan untuk menebus dosa-dosa kita, maka tak ada seorang pun di antara kita
patut diselamatkan dan menjadi murid. Namun karena kasih karunia kita hari ini
bisa dipakai Tuhan memuliakan nama-Nya sekalipun dosa kita di masa lalu sangat
banyak. Tuhan Yesus sengaja menceritakan perumpamaan tentang orang-orang upahan
di kebun anggur, agar kita satu sama lain tidak iri hati saat Tuhan memberkati
saudara kita jauh lebih besar, padahal ia belum lama jadi murid. Tuhan ingin
kita tidak iri karena sudah bertahun-tahun jadi murid dan melayani, namun
berkat yang kita terima sama dengan orang yang baru saja diselamatkan dan baru
terlibat pelayanan sedikit. Jangan pernah menghitung berkat Tuhan dengan asas
keadilan, karena Tuhan memang tidak pernah menggunakan asas itu untuk berhitung
dosa kita. Justru kita harus bersyukur Tuhan menyatakan kebaikan-Nya dengan
kasih karunia sehingga kita bisa diselamatkan dari hukuman.
Jangan pernah menuntut Tuhan berlaku adil masalah dosa
karena kita akan celaka. Kasih karunia tak bisa dihitung, sehingga syukuri
hidup kita hari ini dan tidak iri dengan hidup orang lain karena Tuhan bisa
menyatakan kebaikan-Nya pada semua orang. • Richard T.G.R
Catatan : Renungan ini dimuat di RHK Aletea –
Minggu, 30 September 2012
Pertanyaan : Apakah aku suka menuntut keadilan kepada Tuhan?
Aplikasi : Jangan pernah menghitung berkat Tuhan
dengan asas keadilan.
Doa :
Tuhan, terima kasih untuk kasih karunia yang boleh aku terima. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar